DORMYSTERYEUSME {7}

41 11 5
                                    

"Akan ku ajak Jin Oppa membantu membuat Ramuan yang Kayshi jelaskan. Kurasa dia mengetahui soal obat dan racun" Ujarnya dalam batin."

******

Di Perjalanan, Natalish dan Taehyung hanya terdiam berlarut dalam kecanggungan yang membuat mereka enggan membuka suara. Hanya ada suara kendaraan yang lalu lalang di arah dan jalan yang berlawanan.
Cuaca mendadak mendung disertai gemuruh seperti pertanda akan turun hujan. Dan benar saja, tanpa aba-aba hujan turun dengan deras. Mereka berdua tak membawa jas hujan, siapa tau jika malam ini akan turun hujan? Mau tak mau mereka harus berteduh di sebuah halte bus di sudut kota.

Taehyung melihat Natalish dalam kondisi yang lumayan kuyup karena terkena hujan. Namun tak separah Taehyung.
Natalish terlihat tampak agak menggigil, dia memang tak basah parah seperti Taehyung. Tapi tubuhnya diterpa angin yang kencang, belum terbiasa mungkin. Seperti itulah dalam benak Taehyung.
Tersadar akan melihat Natalish yang menggigil dingin, dia menyelimuti bahu Natalish dengan Hoodie yang dia pakai dipinggang tadi.

"Eoh? Kau juga kedinginan oppa" tutur Natalish terkejut karena Taehyung memberi hoodie. Padahal dia sendiripun juga tak kalah basah kuyup.
"Aniyo, aku sudah terbiasa terkena air hujan" jawabnya menenangkan Natalish. Gadis itu hanya mengangguk kecil.
"Apakah kau ingin aku merasa hangat juga?" Tanya Taehyung.
"Tentu saja oppa, tapi bagaimana caranya? Hoodie ini cuma ada satu" Natalish heran.
Taehyung mengambil Hoodienya dan dia pakaikan di dirinya sendiri, membuat Natalish tergemap dan berkata dalam hati "Hah? Kenapa dia mengambil hoodienya kembali?"
Tak lama, Taehyung menarik Natalish kedalam pelukannya dengan posisi saling bertanding dan memeluk Natalish cukup erat, lalu Taehyung merapatkan resleting pada hoodienya.
"Taehyung oppa?" Tegur Natalish lirih.
"Hm?" gumam khas Husky milik Taehyung meremangkan bulu romanya. Padahal suara hujan lumayan deras, namun tetap kalah dengan suara husky lembut namja itu jika dibandingkan.
Natalish mendongak menatap wajah Taehyung yang matanya sedang terpejam.
"Yaish, jantungku mulai lagi?" batin Taehyung.
"Oppa, jantungmu.." tutur Natalish menggantung karena mendengar detak jantung Taehyung berdenyut dengan cepat.
Hal itu sontak membuat pipi mulus Taehyung samar-samar merona. Ini memalukan menurutnya, tapi...... hangat dan menenangkan.

Taehyung menunduk menatap wajah Natalish yang tengah mendongak menatap wajahnya
"Apa lehermu tak pegal hmm?" Tanya Taehyung
"Aniyo, daguku tersandar didadamu oppa" jawabnya lirih namun terdengar lembut ditelinga Taehyung.
"Menunduklah sedikit" titah Taehyung. Dengan polosnya Natalish menurutinya dan

/cup

Kening Natalish dikecup lembut oleh Taehyung membuat sang empu kembali mendongakkan kepalanya. Terlihat sangat jelas diwajah Natalish mengeluarkan semburat merah memberi kesan menggemaskan, walau saat basah kuyup karena air hujan.
"Aku hanya membagi kehangatan, lihat? Kau tidak menggigil lagi bukan?" Ujar Taehyung membuat Natalish menunduk malu dan menyembunyikan wajah bak kepiting matang itu didada maskulin milik Taehyung.
"Jung Na Taleesh?" Panggil Taehyung tepat ditelinga Natalish, gadis itu kembali mendangak dan menautkan kedua alisnya mengisyaratkan "Apa?"
Kepala Taehyung kini lebih mendekat lagi ketelinga kanan Natalish dan berkata
"Saranghae" tutur Taehyung sangatlah halus. Membuat Natalish memejamkan matanya, bulu romanya begitu meremang terus menerus disaat mendengar suata Huskynya itu.

Natalish menyembunyikan kembali kepalanya didada Taehyung.
Taehyung mengadukan kepalanya ke kepala Natalish, membuat gadis ini lagi-lagi mendongakkan kepalanya.
"Mwoyaneun?" Tanya Natalish
"Pejamkan matamu" titah Taehyung. Seperti orang yang sedang terbius Natalish lagi-lagi menurut.
Bibir Taehyung kini berlabuh di pipi mungil Natalish dengan lembut dan perlahan.
"Manis" gumam Taehyung
"Hhhhh, oppayaa, ah jantungku..." ucap Natalish sambil menyakal kecil dadanya.
"Aku merasakannya Natalish" sambung Taehyung.
Namja itu tersenyum lembut, diikuti oleh Natalish yang ikut tersenyum lembut juga ke arahnya.

BANGTAN DIE GHOSTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang