INTRODUCTIESME 《III》

99 26 2
                                    

HAPPY READING GUYS! 💭

Flashback On

SIX YEARS AGO

"Teman-teman, aku ingin bercerita kalau aku...... blablablabla"
"Yha! Lihat dirimu! Kau cerewet sekali. Bisakah kau diam?!" Tukas seorang gadis risih mendengar curahan seseorang yang menurutnya tidak layak untuk didengar.
"Memangnya kenapa?" tanya gadis yg disentak sang pemberontak itu.
"SELURUH KATA KATAMU ITU SANGAT TIDAK BERGUNA! MENJIJIKAN! ANEH! KAU SELALU BERCERITA YG RASANYA ITU TIDAK MUNGKIN! APA KAU TIDAK SADAR? AKAN LEBIH BAIK JIKA KAU TIDUR SAJA. KARNA MUNGKIN DENGAN TIDUR KAU BARU BISA DIAM!"

Gadis itupun langsung terdiam beribu bahasa, kali ini benar-benar diluar kendali dan keterlaluan baginya. Dirinya dipermalukan didepan umum seperti itu. Ucapan yang menohok dari sang pemberontak ini membuat sang gadis merenungkan dirinya. Apa yg salah denganku? Atau aku punya salah dengannya? Kurasa tidak. Tapi...

Bagaikan di vonis penyakit  Fluent aphasia. Namun, rasanya pun tidak begitu.

Flashback off

                                 ⬇️⬇️⬇️

Di situasi lainnya ...

"Udah selesai semuanya untuk pemberangkatanmu menuju tempat kuliahmu?" Tanya wanita setengah baya itu kepada anak gadisnya.
"Sudah Ma, mama tak usah pikirkan aku akan berasrama dimana. Aku pasti punya teman disana akan menyenangkan" Ucapnya sangat antusias.
"Hmm, baiklah kalo begitu ..." balasnya singkat.

Kriiinggg

"Halo selamat siang ada yang bisa saya .."
"Halo selamat siang dengan Nyonya Wendy?" tanya suara samar-samar disebrang sana.
"Ya saya sendiri ada apa?"
"Ap.. apa? Ke.. kecelakaan?

PRAKKKK! Sesuatu seperti jatuh, membuat sang gadis cepat menoleh ke arah dimana sumber suara yg cukup kuat itu.

Tut tut tut

Dilihatnya sang ibu terbujur lemas duduk dilantai dengan mencoba pegang erat kursi yg disampingnya, tubuhnya sedikit gemetar.
"Ma, ada apa maaaa?"
"Pap... pap... papamu, kecelakaan maut dan dia meninggal" jawab sang ibu dengan sendu dan menatap kosong kedepan tak percaya apa yg telah ia dengar. Pipinya seketika basah karena matanya tak tahan menahan sesak, membuat hembusan nafasnya tak beraturan lagi.
Gadis itu terperusuk jatuh dan membekam mulutnya sendiri sembari menangis dan mencoba memeluk ibunya. Tapi...

"Jangan! Jangan coba kau memelukku! Apa kau tidak puas dengan semua ini?" Ujar ibunya dengan nada yang sangat menyedihkan.
"Ha? Apa maksud mama?"
"MAKSUD? APA KAU TIDAK SADAR? KAMU BILANG PADA MAMA KALAU PAPA AKAN MENGALAMI KECELAKAAN MAUT BUKAN!?"
"Tapi itu aku hanya..."
"HANYA APA!? APA KAU MERENCANAKANNYA!?"
"Tidak ma, kenapa mama menuduhku?"
"LALU APA? LAGI-LAGI KAU MENGIGAU? BENAR-BENAR! APA YG SETIAP KAU UCAP TIDAK BERGUNA! KAU MERENCANAKAN KEMATIAN PAPAMU SENDIRI AGAR KAU BISA MENGUASAI HARTA PAPA UNTUK KEPENTINGANMU ANAK SIALLL!"

PLAKKK!!!! satu telapak mendarat tepat di pipi gadis itu. Dengan pelan, tangannya menyentuh wajahnya yg putih sehingga terlihat sekali membekas merah bak tomat akibat 1 tamparan dahsyat.

Dan sang gadis membelalakan matanya, tak percaya sang ibu akan berbicara seperti itu. Memang selama ini sang ibu tidak terlalu begitu menyukainya, tapi hari ini entah  yang dikeluarkan sang ibu itu sangat mecabik batinnya keras. Ya kali ini sangatlah menggetirkan hatinya.

"Nyonya, apa yg nyonya lakukan?" tiba-tiba seorang ibu berusia 55 thn itu sambil berlari kemudian memeluk sang gadis.
"Bi minggir! Jangan melindungi anak gadis pembawa sial ini!"
"Tidak nyonya, nona bukanlah seperti yg anda pikirkan. Yg sebenarnya ingin menguasai harta Tuan adalah nyonya sendiri bukan nona. Dan tuan Hobie pergi dari rumah juga bukan karena ucapan nona. Semua itu karena Nyonya!"

BANGTAN DIE GHOSTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang