01

190 20 2
                                    

Apapun yang telah digariskan tuhan untukmu, akan menjadi milikmu, tak akan mungkin tertukar. Untuk itu, berjalanlah.

*****

Gadis berambut hitam sebahu dengan seragam putih abu tengah memisahkan diri dari barisan upacara. Akibat begadang semalaman untuk menghabiskan drakor favoritnya alhasil disini lah dia berakhir dibarisan murid yang melanggar aturan.

Sial! Memalukan sekali, hari pertamanya menjadi murid SMA sudah mendapat hukuman dengan berdiri didepan murid yang tengah melaksanakan upacara. Belum lagi tatapan murid murid yang memandangnya dengan tatapan tidak suka. Mungkin karna dirinya perempuan sendirian dibarisan ini.

Tiba tiba salah satu petugas OSIS perempuan menghampiri gadis itu dengan buku catatan berwarna hitam ditangannya. "Siapa nama lo?" Gila judes banget nanya nya.

"Kanaya Valeriya ka." Gadis yang kerap disapa Naya itu menjawab dengan gugup.

"Kelas berapa dan kelas mana?" Tanya petugas OSIS itu lagi.

Naya semakin gugup karena ditatap tajam seperti itu, membuat dirinya terus menunduk menatap sepatu hitam yang sedang dia kenakan. "Kelas sepuluh ka, aku belum tau dapet kelas mana"

Petugas OSIS yang sedang mencatat seketika mendongak menatap Naya, "Masih murid baru udah berani melanggar aturan sekolah, dikira sekolah punya keluarganya kali." Sipetugas OSIS itu kemudian pergi untuk mencatat nama para murid yang melanggar aturan juga.

Huufttt, hari pertama yang memalukan.

***

Setelah berjemur dilapang sekitar hampir 2 jam, Naya diperbolehlan untuk kembali ke kelas, berhubung dia belum tau kelas mana jadi memutuskan untuk mencari sebuah mading yang berisikan daftar kelas. Langkahnya terhenti ketika melihat apa yang dia cari.

Naya menghampiri mading itu kemudian mencari namanya yang akan berada dikelas mana.

Lembar demi lembar dia lihat ternyata tidak ada, kemudian pada bagian lembar sebelah nya tepat dilembar ke2 nomor 25 nama KANAYA VALERIYA tertera jelas dengan huruf kapital. Yang bearti dirinya memasuki kelas X Ips2.

Naya senang karena akhirnya dia masuk dijurusan Ips. Jujur, Naya ini gadis yang sangat menghindari hal hal yang bersangkutan dengan organ organ tubuh dan hitungan karena menurutnya itu adalah sebagian pelajaran yang sedikit sulit untuk dimengerti.

Naya kembali berjalan, melewati lapangan, dan menyusuri koridor kelas yang lumayan sepi. Bisa Naya lihat, X Ips2 terpampang jelas di mini board yang tergantung tepat diatas pintu. Naya memasuki kelas dan melihat ternyata belum ada guru, Naya menarik nafas lega karena dia tidak akan di introgasi yang membuatnya bingung harus menjawab apa.

Tapi bentar, ini gue mau duduk dimana?

"Eh lo", Naya yang sedang mencari bangku kosong tiba tiba matanya mengarah pada gadis berkuncir satu yang duduk dibarisan ke3 sambil mengangkat tangannya. Naya yang merasa terpanggil menunjuk dirinya sendiri dengan tatapan seolah bertanya ke gue?

"Iya lo, sini duduk disini gue sendirian" gadis kuncir satu itu menunjuk bangku kosong disebelahnya.

Naya menghampiri bangku yang dimaksud dan tersenyum memperlihatkan lesung pipitnya, lalu duduk disebalah gadis itu.

"Gue Salsa kristina bisa dipanggil Salsa atau tina, asal jangan kris aja ya haha" gadis kuncir satu itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum berniat untuk mengajak kenalan.

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang