Bahagia itu sederhana. Ketika seseorang yang kita cintai, juga mencintai kita.
#Kanaya Valeriya
*****
Semilir angin malam menerpa kulit putih seorang gadis yang tengah duduk seorang diri dibangku taman. Malam ini terlihat terang, banyak bintang yang bertaburan dilangit. Gadis itu tengah menunggu seseorang yang janji membelikannya minum.
Gadis itu menguncir rambutnya asal. Terdengar helaan nafas dari mulutnya. Lelah juga berdebat sampai menangis tersedu-sedu.
"Ini minumnya." Kata Angga, lalu pria itu duduk di sebelah Naya. Naya menerimanya dan tersenyum.
"Makasih."
Angga meneguk air mineral yang baru saja dia beli. Spontan Naya menoleh, memperhatikan Angga minum. Benar-benar seksi. "Biasa aja liatinnya. Tuh air liur sampe mau tumpah."
Sontak Naya membuang muka sambil menyentuh ujung bibirnya. Barangkali kan beneran ngiler.
"Becanda kali." Angga terkekeh pelan. Sedangkan Naya mendengus.
"Kamu gak mau bilang sesuatu gitu ke aku?" Kata Angga. Naya langsung mengalihkan kembali pandangan ke depan.
"Bilang apa?" Jawab Naya bingung.
Angga terkekeh. "Soal perasaan kamu ke aku, selama ini."
Blussss
Sial. Rona merah muncul di kedua pipi Naya. Kenapa harus membahas soal itu sih.
Tawa Angga semakin terdengar. Menggemaskan sekali melihat gadis ini menunduk malu. "Malu?"
Naya mengangguk pelan. Selalu seperti itu, Naya akan berubah menjadi kucing pemalu kalau bersama Angga.
"Kan udah pacaran, masa masih malu sih." Goda Angga. Dan itu membuat Naya semakin malu. Ya tuhan, dia tidak percaya bahwa mereka sudah berpacaran sekarang.
"Kalau udah pacaran kan harus terbuka, gak boleh ada yang disembunyiin."
"Mulai dari mana dulu coba?" Kata Naya pelan sambil menunduk.
"Dari mana aja. Teserah kamu."
Naya mendongak, menoleh ke samping menatap Angga sebentar lalu menunduk lagi. "Inget dulu aku pernah bilang suka sama kamu?"
Angga mengangguk. "Inget. Kamu bercanda kan?"
"Aku gak bercanda. Waktu itu aku emang beneran suka sama kamu."
Angga mengubah posisinya sedikit menyamping, agar lebih mudah melihat Naya. "Itu sekitar dua tahun yang lalu Nay."
"Tapi emang itu kenyataannya." Kata Naya pelan.
"Cuma suka kan?"
"Awalnya gitu, aku kira cuma suka-sukaan anak SMP aja. Ternyata makin kesini perasaan suka aku jadi berubah sayang dan mau status kita lebih dari teman." Jelas Naya.
"Tapi kamu terlanjur ngira aku candaan, yaudah jadi aku gak berani lagi bilang ke kamu." Tambah Naya.
"Terus selama itu kamu nyimpen perasaan kamu buat aku?"
Naya mengangguk. Lalu dia memberanikan diri menatap Angga.
"Aku suka mikir, kapan kamu bisa liat setiap perhatian yang aku cari buat kamu. Perasaan yang coba aku ungkapin lewat perbuatan aku selama itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
RomanceKetika takdir mempermainkan perasaan seseorang. - - - - - JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA!