Bahkan sampai saat ini aku tidak tau bagaimana caranya membencimu.
***
Naya menghela nafas lelah, dia ingin mengistirahat kan dulu tubuhnya sejenak sebelum mandi. Matanya melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 03:30. Naya merubah posisi menjadi duduk, mengacak rambutnya malas.
Naya mencepol rabut asal berniat untuk mandi, tapi suara notifikasi dari ponsel membuatnya mengurungkan niat dan membaca pesan itu terlebih dahulu. Masih nomer yang sama seperti semalam.
+628XXXXXXXXXX
Udah mau bales pesan gue?Naya menatap malas pesan yang baru saja masuk, hanya orang iseng dan so asik benar benar tidak penting.
+628XXXXXXXXXX
Lo beneran gapunya pulsa?Naya rasanya ingin menggaruk orang yang mengirimi dia pesan ini. Tapi keinginan itu sirna ketika ada pemberitahuan dari operator, bahwa ada pulsa masuk 50.000. Siapa yang mengirim?
+628XXXXXXXXXX
Udah masuk?Astaga! Apa orang ini gila?! Sumpah demi apapun Naya tidak habis pikir. Dengan segera Naya menelpon nomer tersebut, tanpa menunggu lama telpon itu sudah diangkat.
"Ini siapa sih?"
"Lo ga kenal gue? Parah lo"
Suara itu? Sekarang Naya tau siapa pemilik nomer dan yang mengirim dia pulsa, orang idiot.
"Astaga! Lo kenapa ngirim gue pulsa segitu?"
"Oh kurang yah?"
"Ga waras lo". Naya hendak mematikan telponnya.
"Eh jangan dimatiin dulu, bales pesan gue yaa" Naya mematikan telponnya sepihak.
Puas lo?
+628XXXXXXXXXX
Belum, sebelum lo simpen
Nomer gueY
Dengan terpaksa Naya menyimpan nomer itu bukan karena ingin tapi karena itung itung tanda terimakasih sudah mengirim dia pulsa sebesar 50.000 kan lumayan.
Org Idiot:
Thanks😆Naya memutar bola mata malas. Lebih baik mandi dari pada harus meladeni pesan tidak jelas dari kaka kelasnya ini.
Tingg
Naya pikir itu pasti pesan dari Angkasa lagi, jadi lebih baik dia abaikan. Tanpa menatap ponselnya Naya langsung beranjak menuju kamar mandi.
Angga♡
Hari ini aku pulang ke Jakarta***
Naya berjalan sendirian dari supermarket, tadi setelah sholat magrib kakak nya menyuruh untuk membeli cemilan karena semua makanan dikulkas sudah habis dan itu semua karena Naya. Memang tidak terlalu jauh hanya sekitar lima belas menit tapi kan tetap saja males.
Naya menghela nafas karena sudah sampai rumah, Naya membuka pagar rumah lalu tiba tiba langkahnya mendadak terhenti ketika melihat seseorang keluar dari mobil. Seperti tertancap ribuan duri saat dengan mudahnya dia menghampiri Naya sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
RomanceKetika takdir mempermainkan perasaan seseorang. - - - - - JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA!