17

153K 6.8K 80
                                    

Keesokan harinya
Departemen teknik sipil
08:40 WIB

Aku berjalan menuju tempat registrasi akademik untuk bertanya apakah ada mas dadan di dalam.
Hari ini aku dan mas dadan harus bertemu dengan WO kami membahas sejauh mana progress persiapan pernikahan kami.

"Pak dadan baru aja tadi pergi sama bu asih, mbak"ucap wanita yang bertugas di regis akademis

"Oh oke makasih ya mbak"ucapku kemudian pergi meninggalkannya.

Ada perasaan tidak suka saat mendengar pernyataan tadi, huh!
Bu asih terlalu dekat dengan mas dadan!
Walaupun aku tau mas dadan dan bu asih tak memiliki hubungan apapun dan perasaan mas dadan yang seutuhnya padaku.

Ya tapi kenyataan di lapangan, seluruh mahasiswa tau kalau perilaku bu asih sangat genit dan sering dekat-dekat dengan mas dadan.
Apalagi anak bu asih yang merupakan mahasiswi baru di departemen teknik sipil bisa berkuliah disini dengan bantuan mas dadan.
Otak cetek tapi mau masuk ke tempat ini, dasar!

Bu asih hanya seorang dosen baru yang kelakukannya bukan main!

Apa dia tidak sadar kalau dia sudah punya suami!

Aku lantas menelpon mas dadan

"Halo mas"sapaku

"Iya kenapa jess?"tanyanya

"Mas dimana?"tanyaku

"Mas ada urusan soal proyek"jawabnya yang membuatku badmood

"Kan hari ini kita harus ketemu WO"ucapku

"Oh iya mas lupa, besok gabisa?"tanyanya

"Kenapa gak bilang dari semalem sih"ucapku

"Mas lupa sayang, ini juga sampai sore. Kalau besok aja bisa kan?"ucap mas dadan

"Yaudah deh"ucapku lalu memutuskan panggilan.

Huh! Kesal!
Badmood

Aku lalu melangkahkan kakiku meninggalkan departemen teknik sipil, berjalan menuju parkiran.
Hidup skip kelas!!!!
Jika saja mas dadan tidak memintaku datang jam 8:40 sudah pasti aku akan berada di kelas, jikalau aku berniat untuk memaksakan diri masuk kelas tetap saja aku tidak bisa mengisi presensi kehadiran. Sama saja bohong!

"Jessiee!!!"teriak dyan dari belakangku, aku kenal betul dengan suaranya.
Aku berhenti dan menoleh ke belakang melihat dyan berlari menghampiriku

"Hftttt"helaan nafas dyan yang terlihat ngos ngosan karena berlari menghampiriku

"Siapa suruh lari! Capek sendiri kan"ucapku

"Galak banget sih!"ucapnya

"Kok lo gak kelas sih?"tanyaku

"Cabut donggg"jawabnya dengan santai

"Tumben cabut, mau ngapain?"tanyaku

"Habis nemenin doi ngumpulin tugasnya, terus males masuk kelas" ucapnya yang ku pahami. Tak lama muncul kak rizki dari kejauhan menghampiri kami.

"Hai jess"sapanya padaku dengan senyum sumringah. Hahaha.
Ingin tertawa rasanya, melihat kak rizki ramah padahal sebelumnya selalu galak.

"Bahagia banget lo! Baru dapet jatah?" ucapku yang membuat kak rizki membulatkan mata

"Enak kan sayang?"ucap dyan yang membuatku tertawa terbahak bahak

"Kenapa muka lo gitu sih? Kaget ya? Baru tau kalau cewe lo se frontal ini? Hahahah"ucapku

"Panik aku tuh dy"ucap kak rizki terhadap dyan

"Lo mau kemana jess?"tanya dyan

"Gatau nih bingung, balik mungkin"jawabku

Dosenku sugar daddy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang