28

130K 5.8K 453
                                    

Aku terbaring di kamarku, masih memikirkan perkataan alin pada mas dadan tadi.
Mas dadan sangat sayang pada alin, aku hanya takut mas dadan mengikuti kemauan alin.
Lantas bagaimana dengan diriku sekarang?

Ting...
Bunyi ponsel berdering tapi bukan dari ponselku.
Itu ponsel mas dadan

Aku menghampiri meja dekat jendela dan mengambil ponsel mas dadan.
Terdapat 1 pesan masuk dari nomor baru

'Mas, ini aku mayang. mungkin alin sudah bicara soal keinginannya. bisa kita ketemu minggu depan saat urusanku dengan suamiku selesai?'

Sialan!
Apa maksud nya ini.
Urusan dengan suaminya selesai?
Aku meletakan kasar ponsel mas dadan lalu kembali ke kasur untuk duduk.
Aku menggaruk asal kepalaku menandakan betapa frustasinya diriku.

Kenapa tidak ada saat tenang untuk ku dan mas dadan.

Cklek...
Pintu terbuka menampilan mas dadan.
Ia menutup pintu lalu berjalan dan duduk di sebelahku

Aku menundukan kepalaku.
Aku lelah harus berdebat dengannya
Tapi aku harus tau mengenai hal ini

"Kenapa belum tidur?"tanya mas dadan
Aku menggeleng dan menatap wajahnya lekat.

"Apa yang kamu omongin sama alin tadi?"tanyaku yang membuat mas dadan menghela nafasnya dalam.

"Kamu dengar?"tanya mas dadan yang ku balas anggukan

"Bu mayang baru aja kirim pesan ke handphone kamu, dia minta ketemuan besok"ucapku

"Mas gak cinta sama mayang. Mas gak akan kembali bersama dia"ucap mas dadan
"Walaupun alin berbuat sesuatu, mas gak akan kembali dengan mayang"sambung mas dadan

"Jangan ketemu dengan bu mayang, mas"pintaku pada mas dadan

"Ini harus segera di luruskan, supaya masalah ini gak berlarut-larut. Kamu jangan mikirin hal ini, semuanya akan berjalan baik-baik aja"ucap mas dadan

Aku mengubah posisiku menjadi berbaring di atas kasur dengan posisi memunggungi mas dadan.

Mas dadan bangun dari posisinya dan berjalan masuk menuju kamar mandi.
Aku memaksakan diriku untuk tertidur dan tidak memikirkan apapun.

Otak ku langsung tertuju pada sebuah kemungkinan terburuk.
Perasaanku memang semakin tidak enak.
Ah sudahlah!
Aku jessie, apapun yang terjadinya. Kemenangan selalu ada di pihakku, bukan?

******

1 Minggu kemudian

Semua berjalan seperti biasa walaupun sikap alin menjadi berbeda.
Tidak ada gangguan apapun dari bu mayang selama seminggu ini dan aku harap selamanya.

Pagi inj
Aku memulai sarapanku lebih dulu, aku akan masuk kuliah pagi ini.
Aku belum memutuskan untuk keluar dari prodi ku ini karena beberapa hal.
Aku memutuskan kuliah kembali, karena...
Jika aku berlama lama di rumah dan sendirian, yang kulakukan pasti hanya memikirkan hal yang macam-macam.

Aku mendengar langkah kaki menuju ke arahku, sudah pasti mas dadan.
Ia mengecup pucuk kepalaku lalu duduk di sampingku untuk sarapan

"Tumben sarapan duluan?"tanya mas dadan sembari mengambil nasi gorengnya.

"Aku ada kelas"jawabku

"Mau mas antar?"tanya mas dadan

"Ga perlu mas. Aku mau bawa mobil sendiri"ucapku

"serius?"tanya mas dadan memastikan

"Iya mas"ucapku yang sudah selesai dengan sarapanku
"Aku berangkat dulu"ucapku kemudian salim padanya.

Dosenku sugar daddy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang