Suasana kantin hari ini sedikit lengang. Dan kebanyakan dari mereka adalah murid cowok. Ratri terdiam di tengah jalan. Pikirannya mulai muncul, Ratri dan Safit saling pandang."Tunggu, fit apa kita sepemikiran?"
"Yup! Gak salah lagi!"
"Cuss" Ratri menepuk tangan satu kali. Bak seperti 2 detektif menemukan fakta baru, mereka berdua langsung bergegas ke kelas XII IPA 2.
***
Benar saja! Banyak murid cewek yang bergerumbul di depan kelasnya Alpi. Mereka teriak-teriak gak jelas. Karena kelas yang jauh dari duang BK membuat mereka leluasa bikin gaduh di depan kelas ini. Kalo saja ada yang lapor ke guru BK, orang itu tidak segan-segan di gebukin :/
"ALPI.."
"ALPI I LOVE YOU!"
"OPPA ALPI!"
"SARAGHAE! SARANG..."
"J71BSKA0$@!*/+#!='$9?" pasti kalian tau siapa yang teriak-teriak begini kan?Saat Ratri dan Safit ikut bergabung di antara kerumunan itu. Mendadak mereka diam, mereka tahu bahwa mantan garang sang idola datang.
"Sstt ada Ratri woi"
"Sstt.."
Bisik-bisik."Minggir-minggir" kata Ratri sambil menyibak mereka satu persatu.
Ia menuju ke jendela kelas. Seketika raut wajahnya tak berekspresi, melihat Alpi yang duduk menunduk menyembunyikan wajahnya.
Geri, sahabat Alpi yang satu ini melihat Ratri di balik jendela langsung melambaikan tangan, matanya mengarah ke Ratri. Ratri sadar itu.
"Rat! Rat sini!" seperti itu kira-kira kata Geri.
Ratri terdiam, pandangannya kebawah melihat sepatu hitam bertali putih yang ia kenakan. Berfikir, apa dia harus datang pada Alpi? Ratri merasa saat ini Alpi butuh bantuan!! Bukannya senang mendapat banyak fans, tapi menurut Alpi, semua ini musibah. Pikir Ratri.
"Gimana Rat?" tanya Safit di sampingnya.
Tanpa menjawab pertanyaan Safit, ia langsung memgambil langkah menuju depan pintu kelas XII IPA 2 ini. Semua cewek langsung minggir, memberi jalan untuk Ratri.
DRAP
DRAP
DRAP
CKLEK.
Satu langkah Ratri masuk kelas ini, melihat Alpi masih menyembunyikan wajahnya. Ratri kembali berjalan menghampiri Alpi.
Sedangkan segerumbulan cewek di luar kelas langsung menonton lewat jendela. Mereka tidak bisa ikut masuk seperti Ratri, karena pintu di kunci oleh Geri chocolatos. Kok bisa kuncinya di Geri? Dia sudah memprediksi ini akan terjadi. Sahabat tiada duanya kan.
"Aduh jangan sampe Ratri balikan sama Alpi gaess!"
" Iya ih jangan sampai,.." Bisik-bisik di luar kelas.
***
Ratri sampai di depan meja Alpi. Sambil melipat kedua tangannya di dada, Ratri mendupak kaki meja di depannya itu.
BUK!
Alpi kaget, dan mendongak melihat Ratri di depannya.
"Lo ngapain ngurung diri di kelas? Waktu istirahat nih, ke kantin kek" kata Ratri.
Alpi masih terduduk, pandangan mata mereka saling bertemu.
DEG DEG DEG! DGDGDGDGDG! Suara jantung Ratri.
"Lo ngapain liat gue kek gitu? Cepet berdiri gih, tuh layanin para fans-fans lo di luar kelas" kata Ratri basa basi.
Tanpa sepatah kata apapun, Alpiandi langsung berdiri dan menghadap ke arah Ratri. Jarak mereka semakin dekat. Ratri mundur satu langkah, tapi terasa berat, satu langkah itu hanya sekitar 2 cm :/
KAMU SEDANG MEMBACA
USIA 18 [END]
Teen FictionMaaf_bukan_cerita_porn🔞 Tuhan, jangan ambil nyawaku secepat ini, aku ingin mati suri saja. Dan saat ku terbangun dari mati suriku, semuanya baik-baik saja. Aku bisa sekolah dan lulus dengan nilai bagus, penyakitku sembuh total dan bisa kembali menc...