8| Hanum

789 67 12
                                    

Pulang sekolah sekaligus les hari ini Ratri dan Safit berdiri di samping gerbang, menunggu seseorang yang akan melewati gerbang ini.

"Pulang woi! Diem-diem bae di depan gerbang, pulang!" teriak Geri yang sedang membonceng Alpi dengan motor ninja hijau. Mereka berdua melewati Ratri dan Safit. Alpi yang memakai helm terlihat menatap Ratri di depannya sampai jauh tak terlihat.

"Paansi"

"Iya apaansi, eh btw lo yakin kelas cewek itu gak pulang lebih awal hari ini?" tanya Safit.

"Gue yakin banget! Gue dapet info dari Natasya si ketua PMR di sekolah kita, kalo cewek itu ikut ekstrakulikuler PMR, lo tau kan hari ini jadwalnya ekskul PMR?"

"Ya iya juga si, terus sampai kapan kita nungguin dong??"

"Sabar.. Bentar lagi kok, lagian kita kan pulang les, pasti ekskul PMR juga udah selese kok"

"Ah lo si ribet banget.. Mau-maunya bantu Alpi cari cewek lagi, kenapa gak lo aja Rat"

"Ssssttt jangan keras-kerasss"

Safit manyun. Kemudian pandangannya ke arah parkiran yang mulai ramai para anak ekskul PMR untuk segera pulang.

"Rat, udah mau pulang tuh"

"Okeh siap-siap"

Ratri dan Safit fokus melihat parkiran. Tiba-tiba mereka di kejutkan oleh adik kelas yang permisi mau lewat.

"Permisi kak.."

Tanpa melihat siswi itu, Ratri yang masih fokus melihat parkiran hanya berdehem.
"Hooh"

Safit mengeplak Ratri, "Eh tuhh orangnya Rat! Yaelah!"

Ratri kaget, "mana?"

Safit menunjuk. Dengan cepat Ratri dan Safit menyusul siswi itu di depan halte.

"Cepetan.." kata Safit buru-buru.

Untung saja cewek itu duduk-duduk dulu, menunggu bus yang akan berhenti di halte sekolah ini.

Dengan agak canggung, Ratri dan Safit duduk di samping cewek itu. Murid cewe itu pun menatap sejenak Ratri dan Safit dengan senyum.

"Eh kakak-kakak ini sedang menunggu bus juga ya?" tanyanya, suaranya yang lembut dan khas cewek membuat hati Ratri semakin yakin, Alpi pasti akan jatuh cinta sama cewek ini.

"Hehe.. Enggak, kita mau bilang sesuatu sama lo" kata Ratri tersenyum kaku.

"Bilang apa kak? Ada yang perlu aku bantu?" tanya nya lagi.

Ratri tersenyum sumringah begitupum Safit, "Iya! Ada banget.. Tapi apa lo mau ya, gue agak ragu mau minta tolong sama murid kayak lo"

"Eh kenapa kak? Bilang saja, siapa tau aku bisa bantu"

Ratri diam sejenak dan saling pandang dengan Safit.

"Begini.. Maaf ya tiba-tiba begini, lagian lo juga murid baru di sini.. Um gimana ya" Ratri masih menggantungkan kalimatnya. Basa basi agak terlihat natural dan elegan dan tak ada unsur paksaan.

"Bagaimana kak?"

"Jadi gin-"

Tiba-tiba Cewek itu beranjak dan berlari masuk ke bus yang sudah tiba di depan halte.

"Aduh maaf ya kak.. Besok saja ya.. Aku gak mau pulang telat! Maaf ya kak" teriaknya sampai masuk ke bus itu.

.

"Anjir apes banget gue!"

"Gimana dong Rat?? Mau cari yang lain aja?"

"Enggak Fit, gua udah nge fix sama dia, gue yakin dia pasti mau!" kata Ratri sangat teguh.

USIA 18 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang