Damian Aileen, seorang lelaki bertubuh tinggi dan berwajah tampan mampu membuat gadis-gadis berteriak histeris. "Gadis aneh."
Rahangnya yang kokoh serta ditambah oleh motor ninja yang ia bawa mampu membuat lelaki yang berperilaku seperti biasa mendapatkan gelar luar biasa.
"Apa yang kau lakukan dengan membawaku ke sini?" gertaknya kepada gadis yang jauh lebih pendek daripada dirinya. Kulit putih milik si gadis mampu menyesuaikan diri dengan kulit Damian.
"Kau harus bersemangat. Kau lihat! Mereka semua meneriakimu bukan...." belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya, Damian telah menjauh hilang dari matanya.
"Damian!" kesalnya sembari menarik lengan Damian. Damian memutar bola matanya dengan malas.
"Mengapa kau selalu saja membawaku kepada hal yang tidak penting?" protes Damian akhirnya angkat bicara.
"Lalu hal apa yang menurutmu penting?" tanya gadis itu dengan berkacak pinggang.
"Berbicara dengan Alva," hela Damian dengan enteng. Wajah gadis putih itu kian memerah sembari melotot lebar.
"Jadi berbicara dengan anak kecil yang baru berumur 12 tahun lebih penting daripada membuat bahagia gadis cantik di depanmu!" amuk gadis itu dengan mudah meluap. Damian mengedikkan bahunya.
"Alasannya cukup mudah. Pembicaraanmu tidak berbobot dan kau tidak cantik," jelas Damian dengan sangat singkat.
"Apa?!" teriak gadis itu hendak memecah gendang telinga Damian.
"Buat dia mati di tempat, kak!" sahut seseorang terdengar sangat puas. Dia adalah Alva, suaranya melengking keluar dari hp Damian.
"Kau sangat paham kan arti dari namamu?" Gadis itu tetap memutar pembicaraan dan membuat Damian menyesal atas perkataannya.
"Damian Aileen? Sahabat baik yang terang, singkatnya. Namun, kita bukan sahabat," tukas Damian enteng lalu berbalik ke kelas.
"Sialan!"
Gadis itu mengabaikan sikap Damian pada dirinya, ia menatap fokus ke arah seorang tim basket bernama Raka. Dia dengan mahirnya memukau para gadis yang mengalihkan pandangan dari Damian. "Kau akan menjadi targetku yang ke-98!"
Gadis itu adalah Amanita Valerie, seorang gadis yang masuk dengan klasifikasi 'mini' dengan keimutan wajah yang menjadi data penunjang.
Ia adalah seorang playgirl dan Raka akan menjadi sasarannya dengan nomor urut ke-98. "Harap kau bersabar Raka, kau akan menjadi mangsaku."
"Permisi ratu fungi," gumam Damian sembari menepuk pundak Amanita.
"Hey Alien! Apa yang membawamu kembali padaku?" desis Amanita terdengar sinis.
"Sedikit memberikan informasi. Kirana telah membuang sebagian make-up milikmu." Damian dengan rasa 'tidak bersalah'nya meninggalkan Amanita dalam amarah.
"Kirana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fused of Glitter
Teen Fiction"Lalu bagaimana dengan Glitter?" "Sepertinya Kirana harus mencari kakak baru." "Glitter? Oh sungguh tidak penting, tidak berbobot, dan tidak berharga." "Sebuah kilauan yang indah, pemikiranmu lumayan juga." "Memang satu glitter tidak berarti, tetapi...