49

1.8K 162 16
                                    

*satu tahun kemudian*

"Kamu kenapa?", Tanya Wira saat melihat Bidadari yang sedikit kesulitan berdiri dan justru mengaduh.

"Kesemutan nih kaki aku.", Sahut Bidadari sekenanya. Wira mendekati Bidadari dan hendak menyentuh kaki Bidadari yang kesemutan namun segera dihentikan oleh Bidadari.

"Susah sih yah kalau manis, makanya disemutin.", Ledek Wira, tetap menyentuh kaki Bidadari dan berusaha untuk memijatnya pelan. Sedangkan Bidadari antara meringis kesakitan dan juga merasa malu mendengar ucapan Wira.

"Sumpah yah kalian berdua! Bisa nggak, nggak usah sok drama di sini?", Ivanka kesal mendengar ucapan Wira yang membuatnya ingin muntah. Bagaimanapun ia mengenal Wira dan tak pernah menyangka Wira akan begitu gombal pada saudari kembarnya itu.

"Kita kasih aja gula dekat kaki kamu. Biar semutnya pada pindah.", Lanjut Wira yang mengabaikan Ivanka, membuat yang lain di sana tertawa mendengarnya. Bidadari sampai menutup wajahnya karena malu mendegar gombalan Wira. Sebenarnya ia sudah terbiasa saja dengan gombalan Wira, namun tidak di depan banyak orang.

"See? Pada lihat nggak? Ndri, itu teman kamu? Kok aku muak yah dengarnya?", Ivanka masih tidak terima dan tidak terbiasa dengan sikap Wira pada Bidadari. Padahal Bidadari dan Wira sudah menikah semenjak delapan bulan yang lalu.

"Memangnya dia Wira yang kita kenal? Kayaknya sih bukan. Dia mah bucinnya Bida.", Timpal Andri, suami Ivanka.

"Ih kenapa lu berdua yang sewot? Kalau nggak terima, pulang sana. Jangan ke rumah kami.", Wira akhirnya menanggapi celotehan sepasang suami istri yang merupakan sahabatnya itu. Hati Bidadari menghangat saat mendengar kata 'kami' dari bibir Wira. Betapa beruntungnya dia mendapat pasangan seperti Wira. Menghormatinya dengan sepenuh hati, tidak pernah memandang masa lalunya meskipun sudah tahu seluruh cerita kehidupannya. Rumah yang ditempatinya sekarang pun sengaja dibeli Wira tak jauh dari kediaman Andri dan Ivanka sebelum mereka menikah.

"Ohh jadi gitu, sudah dapet Bida, langsung sok yah. Dulu aja, Ivanka tolongin gua dong. Gua naksir nih sama Bida. Bantu gua dong ngedeketin Bida. Ivanka, si Bida ada nanya soal gua nggak? Setelah semua pertolongan kita, sudah dapat Bidadari, kita dianggap tai.", Cerocos Ivanka membongkar rahasia Wira yang baru Bidadari ketahui. Sekarang Bidadari tahu alasan mengapa Ivanka sering sekali menjodohkan dirimya dengan Wira.

"Sssttt! Jangan bongkar rahasia perusahaan dong! Bida tahunya kan gua cool cool gitu. Tahu-tahu sret sret datang ngelamar!", Wira masih dengan posisi berlututnya memijat pelan kaki Bidadari.

"Cool -kas masuk lu?", Sahut Jerry yang membuat seisi rumah tertawa.

"Jangan dengerin Ivanka ya sayang. Dia tuh sirik sama kita.", Wira sengaja berbisik kencang yang justru mendapat hadiah tepukan pelan di punggungnya dari Bidadari. "Sudah kamu ini. Aku sudah enakkan kok." Bidadari meminta Wira untuk menghentikan pijatannya. Wira akhirnya bantu memapah Bidadari berjalan. "Aku bisa sendiri.", Protes Bidadari yang diabaikan oleh Wira yang tetap memapahnya berjalan.

"Dududduhh.. Suami siaga banget sih.", ledek Ivanka.

"Coba waktu aku hamil ada yang perhatiin yah.", Sindir Ivanka pada pria yang duduk di sebelahnya itu.

"Nah loh, kena deh tuh!", Ucap Tommy. Sedangkan Andri hanya tersenyum hambar karena mengingat Ivanka yang memang sedikit pedendam.

"Ya sudah, kalau gitu hamil lagi aja, jadi tahu rasanya ada yang jagain.", Sahut Wira dari daerah dapur. Batang hidungnya dan Bidadari sudah tidak kelihatan.

"Lu aja yang hamil. Gua satu anak cukup.", Ivanka menolak dengan tegas wacana untuk punya anak lagi. Baginya satu anak sudah cukup. Ia enggan membagi kasih sayangnya lagi. Sedangkan Putra ikut menyusul ke dapur untuk melihat apa yang Bidadari lakukan. Putra tersenyum saat melihat pasangan yang ada di depannya itu. Wira sedang membuatkan susu untuk Bidadari yang tentunya masih didebat Bidadari karena ia bisa membuatnya sendiri. Setidaknya saat ini, ia bisa merasa lega karena sudah yakin melepaskan Bidadari pada pria yang tepat. Bidadari juga jauh terlihat lebih bahagia semenjak menikah dengan Wira.

"Itu pasutri ngapain sih di dapur? Lagi ena-ena yah?", Cerocos Ivanka yang mendapat pelototan dari Putra yang memilih kembali bergabung bersama mereka. "Husshh!!! Sudah jadi emak-emak kok, ngomongnya masih gak di filter sih. Wira lagi buat susu hamil buat Bida, sabar aja tunggu sebentar." Setelah Putra selesai bicara, Bidadari dan Wira muncul dari dapur dengan Wira yang masih memapah Bidadari, seakan Bidadari amat rapuh. Tangannya yang satu lagi memegang gelas berisi susu yang baru saja dibuatnya. Bidadari saat ini memang sedang mengandung. Usia kandungannya sudah dua puluh sembilan minggu. Semenjak menikah, rumah Wira dan Bidadari sering dijadikan tempat berkumpul oleh mereka semua. Apalagi semenjak tahu Bidadari hamil, mereka selalu berkumpul di rumah Wira dan Bidadari setiap minggunya.

Dengan penuh hati-hati Wira menuntun Bidadari untuk duduk di sofa sebelum duduk bergabung di sebelahnya. Memastikan Bidadari meminum susu yang sudah dibuatnya tadi sembari mengelus sayang perut dan kepala Bidadari. Perlakuan kecil yang membuat yang ada di sana tersenyum kecil memperhatikan kasih sayang mereka berdua.

Tanpa Bidadari sadari, dirinya yang selalu merasa ada di sudut, tanpa perhatian sebenarnya adalah pusat dari orang yang ada di sekitarnya. Setelah semua yang dilaluinya, Bidadari mendapat pelajaran berharga, bahwa keluarga yang sesungguhnya tidak hanya terikat oleh darah dan keluarga yang sesungguhnya akan mendukung apapun yang terbaik bagi keluarganya. Tidak meninggalkan di saat terpuruk dan menjadi penyemangat di saat paling buruk. Dan semua yang ada di hadapannya saat ini, Putra, Ivanka, Andri, Jerry, Tommy, bibi Retno, Isefera adalah keluarganya. Oh, jangan lupakan keluarga Wira dan keluarga Edo. Walaupun hubungannya dengan Edo sudah berakhir, bukan berarti Bidadari akan lupa atas semua kebaikan Edo dan keluarganya. Dan tentunya yang terakhir adalah Wira, suaminya dan janin yang ada perutnya saat ini. Ohhh, sungguh Bidadari tidak sabar menantikan kehadiran anggota baru di keluarga kecilnya itu!

Selesai.
The End.

Yuhuuu.. Tadinya mau dibikin lebih panjang lagi, tapi kok kayaknya chapternya udah lumayan banyak yah 😂. Dengan segera aku mengakhiri kisah Bidadari. Atau mungkin akan ada season ke 2 sampai ke 7 layaknya Cinta Fitri atau Tersanjung? Lol.

Ditunggu kritik dan sarannya.

Dan tenang, akan ada chapter tambahan kok. Masih dipikirkan aku mau menulis proses mendadak Wira sama Bida atau justru kehidupan mereka setelah ini.

Terima kasih banyak yang sudah setia menunggu kisah Bidadari. Terima kasih atas antusias teman-teman yang setia menunggu up dari kisah abstrak ini.

God bless.

26.02.2020
Siska.

Bidadari The Ugly DucklingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang