19

1.2K 158 6
                                    

Setelah merasa sungkan, membuat mami Edo sampai menginap di apartemen selama dua hari, Bidadari akhirnya memutuskan untuk pindah ke kost Tamara. Kebetulan, Tamara juga sudah kembali dari tugasnya mengaudit. Meskipun awalnya mami Edo berusaha mencegah, namun Bidadari tetap kukuh pada pendiriannya.

Tamara berusaha bersikap netral saat Bidadari menceritakan permasalahan dirinya dengan sang kakak. Ia hanya berusaha menjadi pendengar yang baik. Di satu sisi, ia mengerti ketakutan Putra melihat kemesraan Bidadari dengan Ahsyur. Di satu sisi, jika Tamara terlihat mendukung Putra, Bidadari akan semakin kesal dan justru semakin berontak. Yang ada, Bidadari semakin akan menuruti apapun yang Ahsyur katakan termasuk hal yang tidak baik. Untuk membayangkannya saja, Tamara sudah enggan.

Bidadari berencana untuk menyewa kamar kost di tempat yang sama dengan Tamara, namun Tamara berhasil mencegahnya dan menyarankannya untuk sementara tinggal di kost yang ditempatinya. Setidaknya Tamara masih bisa sedikit mengawasi Bidadari, meskipun tidak dapat benar-benar menjaganya. Tamara merasa Bidadari saat ini berada di tahap kasmaran sekaligus memberontak. Dan juga mudah dibodohi karena kasmaran. Jangan lupakan itu.

Peringatan dari mami Edo, akhirnya juga terbukti. Tidak butuh waktu lama, Ahsyur mulai menunjukkan taringnya. Sentuhan yang semakin erat dan menjadi, ditambah memaksa untuk melakukan ciuman. Awalnya Bidadari berusaha mengelak karena tidak terbiasa. Ditambah, selama ini ia sudah berusaha menahan diri saat Ahsyur mengecup pipi atau pun lehernya di tempat umum, meskipun Bidadari merasa tidak nyaman. Lagi dan lagi, akhirnya Bidadari menuruti permintaan Ahsyur yang menuntut bukti cinta Bidadari hanya melalui pagutan di bibir. Seperti di bawah pengaruh Ahsyur, Bidadari menuruti saja permintaan Ahsyur. Terlalu takut menolak, terlalu takut ditinggalkan oleh Ahsyur. Bidadari merasa hanya Ahsyur yang ia miliki saat ini.

Ahsyur, pria yang terlihat biasa saja, pria yang akrab dengan senyuman di wajahnya. Pria pertama yang menyentuh hati Bidadari yang selama ini dipikirnya akan selalu kosong. Pria yang menjadi tempatnya mengeluarkan semua keluh kesahnya termasuk pertengkaran dengan kakaknya. Dan tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh Ahsyur.

Dua minggu berlalu, semenjak pertengkaran Bidadari dengan Putra. Hingga saat ini mereka tidak pernah bertukar kabar. Hanya sesekali bertukar pesan dengan Jerry dan Edo, itupun tidak selalu Bidadari tanggapi.

Semakin hari, Ahsyur semakin menjadi. Tuntutan demi tuntutan ia pinta dari Bidadari. Tangannya semakin tidak segan menjamah tubuh Bidadari. Hingga tiba di satu titik, saat Ahsyur memaksa dirinya untuk melakukan hal yang lebih. Hubungan intim.

"Kamu cinta gak sih sama aku?", lagi kalimat itu yang diucapkan Ahsyur saat hendak memaksakan kehendaknya. Terkesan menuntut.

Bersyukur kesadaran Bidadari kembali. Peringatan dari Putra mengenai Ahsyur serta nasihat dari mami Edo menyadarkannya. Segera Bidadari menolak, namun kedua mata Ahsyur sudah menggelap, enggan melepaskan Bidadari. Sekuat tenaga Bidadari menolak, namun tenaganya tidak sebanding dengan tenaga pria yang sudah gelap mata. Ingin berteriak, namun saat ini suaranya tercekat karena ketakutan.

"Ttt..to..tolonggg!!!", Tuhan masih melindungi Bidadari, akhirnya suaranya dapat dikeluarkan. Tapi ia yakin, satu kali teriakannya saja, tidak akan membantunya. Dan Ahsyur sudah membekap mulutnya dengan tangan kirinya.

Buntu sudah, Bidadari tidak tahu harus berbuat apa agar bisa selamat dari Ahsyur. Tubuh Ahsyur kini sudah mengurung tubuh Bidadari yang berada di bawahnya. Tuhan masih menyayangi Bidadari, kaki Bidadari yang meronta kencang, secara tidak sengaja menendang kemaluan Ahsyur yang membuatnya mengendurkan kukungannya pada Bidadari. Dengan sekuat tenaga Bidadari mendorong Ahsyur menjauh dan segera beranjak menuju pintu kamar kost dengan kunci yang masih tergantung di sana. Mengabaikan tasnya yang teronggok di samping tempat tidur Ahsyur. Termasuk ponselnya, yang ia letakkan di dalamnya. Setidaknya ia harus selamat terlebih dahulu. Sekuat tenaga ia berlari menjauh dari sana menuju tempat yang masih ramai di waktu yang hampir larut ini, berharap Ahsyur tidak mengejarnya.

Bidadari The Ugly DucklingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang