22

1.4K 166 6
                                    

Suara bel terdengar di apartemen yang Bidadari tempati. Bidadari segera bergegas membukanya, berpikir sang kakak yang baru pergi sekitar sepuluh menit yang lalu, sudah kembali. Meskipun sedikit merasa heran dengan kakaknya yang memilih menekan bel untuk masuk.

Kedua pupil mata Bidadari membesar melihat orang yang berdiri di depannya saat ini. Ahsyur. Pria yang menyebabkan dirinya ketakutan selama beberapa bulan ini. Segera Bidadari berusaha menutup pintunya kembali, namun gagal karena tenaga Ahsyur jauh lebih besar dan membuat Ahsyur berhasil menyeruak masuk ke dalamnya.

"Hai sayang, sudah lama kita nggak ketemu yah.", ucap Ahsyur dengan seringai yang membuat Bidadari semakin ketakutan.

"Jangan panggil gue sayang! Kita sudah nggak ada hubungan apapun lagi!", sahut Bidadari yang terus melangkah mundur. Ahsyur berhenti di salah satu sudut ruangan dan meletakkan handycam di atas lemari yang ada di sana.

"Siapa yang bilang sayang? Memangnya pernah ada kata putus di antara kita? Seingatku nggak pernah tuh. Kamu nya saja yang tiba-tiba menghilang.", lanjut Ahsyur yang kini sudah berhasil memangkas jaraknya dengan Bidadari, kemudian mengelus lembut rambut Bidadari yang terurai dengan ujung jarinya.

"Kalau gitu, kita sekarang putus!", teriak Bidadari setelah berhasil mengumpulkan tenaga yang tersisa. Kedua matanya sembari mencari jalan untuk melarikan diri dari Ahsyur. Apakah ia harus ke kamarnya atau keluar dari apartemen, mengingat pintu apartemen juga tidak tertutup rapat. Ashyur lengah dan tidak menutup rapat pintunya.

"Oh tidak bisa sayang! Aku belum dapat apa yang aku mau dari kamu. Tapi kamu malah buat aku habis babak belur dihajar sama kakak kamu dan teman-temannya itu.", ucap Ahsyur yang semakin merapatkan tubuhnya ke tubuh Bidadari. Cukup membuat serangan panik menghampiri Bidadari. Kedua kakinya sudah lemas.

"A - a pa yang kka- kamu maksud? Apa yang ka -kamu mau dari aku?", tanya Bidadari terbata-bata. Ia tahu jawabannya tapi ia masih berusaha bertanya berharap jawaban yang akan keluar dari bibir Ahsyur bukanlah yang ada di pikirannya. Sedangkan Ahsyur menampakkan seringainya kembali, kemudian mendekatkan wajahnya ke sisi telinga kanan Bidadari.

"Aku mau melanjutkan kejadian di malam terakhir pertemuan kita sayang.", bisik Ahsyur kemudian membawa Bidadari ke dalam pelukannya dan tanpa ragu mencumbunya. Meskipun Bidadari berusaha untuk memberontak dalam pelukan Ahsyur, tenaga Bidadari seakan lenyap dan tidak dapat banyak bergerak. Suara Bidadari kembali tersekat tidak dapat dikeluarkan.

Beruntungnya, Bidadari teringat jurus yang ia lakukan saat kejadian sebelumya, Bidadari menendang kemaluan Ahsyur. Namun, sayangnya kali ini Ahsyur berhasil mencengkram erat salah satu pergelangan tangan Bidadari yang hampir kabur saat itu.

Tidak terima dengan perlakuan Bidadari yang sudah menyerang alat vitalnya kembali, emosi Ahsyur semakin menjadi. Ditariknya Bidadari dengan paksa dan Bidadari dihempaskan dengan kasar ke atas sofa. Dicumbunya dengan kasar sembari dengan paksa berusaha melepaskan pakaian yang Bidadari kenakan. Tidak butuh waktu lama untuk Ahsyur melucuti pakaian yang dikenakan oleh Bidadari hingga menyisakan pakaian dalamnya saja. Ahsyur pun kini hanya mengenakan celana dalamnya saja. Tidak peduli dengan tangisan Bidadari yang penuh ketakutan dan usaha untuk melepaskan diri tidak berhasil. Tekadnya hanya satu, merekam adegan hubungan intimnya dengan wanita incarannya. Dan ia akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya. Saat ini, Ahsyur sudah berhasil melepas bra yang dikenakan oleh Bidadari dan berusaha mencumbu payudara Bidadari yang masih berusaha meronta dan merintih untuk terlepas dari kunkungan Ahsyur.

"Bida, tumben pintu nggak di..", ucapan Edo langsung terhenti saat melihat adegan yang ada di depan matanya. Tanpa perlu menunggu lama, Edo segera menghampiri Ahsyur dan melayangkan hantaman bertubi-tubi pada Ahsyur. Awalnya, Ahsyur tak dapat melawan karena terkejut dengan kehadiran Edo, namun akhirnya Ahsyur juga berhasil membalas hantaman yang diterimanya.

"Dasar lu cowok brengsek! Berani- beraninya lu datang dan nekat mau perkosa Bida! Bangsat!", ucap Edo penuh emosi kembali menghantam Ahsyur yang berada di bawahnya. Sedangkan Bidadari hanya bisa menangis sambil meringkuk di sudut ruangan hanya dengan mengenakan celana dalam. Masih ketakutan atas perlakuan yang diterimanya dan ketakutan melihat baku hantam yang terjadi di dekatnya.

Berkat emosi yang memuncak, Edo berhasil memenangkan  baku hantam tersebut dan membuat Ahsyur terkapar tak sadarkan diri. Segera Edo menghubungi pihak keamanan apartemen dan meminta mereka memanggil polisi. Setelah itu, Edo mencari keberadaan Bidadari, Edo segera masuk ke dalam kamar Bidadari mengambil selimut, kemudian membungkus tubuh Bidadari yang nyaris tanpa balutan kain itu. Tentu saja Bidadari yang sedang meringkuk, terkejut saat meyadari ada yang menyentuhnya. Melihat Edo, segera ia memeluk dan tangisannya semakin  pecah dalam pelukannya. Di satu sisi Bidadari merasa takut, di satu sisi ia juga merasa lega karena Edo datang tepat pada waktunya dan menyelamatkannya.

Edo segera membawa Bidadari berpindah ke dalam kamarnya, sebelum pihak keamanan masuk dan menemukan Bidadari dalam kondisinya yang sekarang.

"It's okay Bida. Gue sudah di sini. Nggak akan terjadi apa-apa.", ucap Edo menenangkan lalu mengecup pelan pucuk kepala Bidadari. Lalu Edo pergi meninggalkan kamar Bidadari, membiarkan Bidadari untuk menenangkan diri. Edo segera menghubungi Putra untuk memberi tahu kejadian yang menimpa Bidadari sekaligus memastikan pihak keamanan yang sudah datang untuk mengamankan pria brengsek yang berusaha menodai Bidadari. Tanpa sengaja, kedua matanya menangkap handycam dalam keadaan menyala yang diletakkan di sudut apartemen. Edo kembali geram saat melihat isi video yang ada di dalam handy cam tersebut. Karena bukan hanya Bidadari saja, tapi ada beberapa video adegan hubungan intim dengan beberapa gadis lainnya.

Tidak lama setelah pihak kepolisian tiba, Putra juga datang dengan emosi yang memuncak. Kalau saja tidak segera Edo dan pihak keamanan apartemen tahan, mungkin Putra sudah membunuh Ahsyur tanpa berpikir ada polisi di depannya. Tidak heran dengan sikap Putra, Edo saja kalau tidak ingat akan keberadaan Bidadari dan pihak keamanan yang akan datang, mungkin juga sudah menghabisi Ahsyur, bagaimanapun, Bidadari sudah seperti adik kandungnya sendiri.

Setelah selesai berurusan dengan pihak kepolisian, Putra segera menengok keadaan Bidadari di kamarnya. Bidadari masih berada di posisi semula saat Edo meninggalkannya. Sedangkan Edo sudah pergi ke kantor polisi untuk memberi keterangan yang dibutuhkan.

"Dek..", ucap Putra sebelum mendekat pada Bidadari yang hanya terdiam termenung. Putra berusaha menyentuh bahunya untuk menyadarkan Bidadari dari lamunannya, tapi yang terjadi justru Bidadari justru histeris meminta tolong.

"Please, lepasin aku. Tolong jangan sentuh aku!", teriak Bidadari histeris.

Putra segera mendekap Bidadari untuk menenangkannya, namun Bidadari justru semakin memberontak dan histeris ketakutan. Hingga akhirnya Putra memilih untuk keluar dari kamar Bidadari dan meminta pertolongan mami Edo untuk datang menenangkan Bidadari.

Setelah berhasil menenangkan Bidadari dan mengenakan pakaian pada Bidadari, akhirnya mami Edo memilih menginap untuk mendampingi Bidadari, takut jika Bidadari terbangun di tengah malam dan ketakutan.

Mami Edo terbangun sekitar jam 2 pagi, karena ia mendengar suara grasak grusuk yabg cukup mengganggu tidurnya yang baru sekejap itu. Alangkah terkejutnya saat ia melihat ke sampingnya, dan ia tidak menemukan Bidadari terbaring di sana. Segera ia berpikir hendak keluar untuk mencoba mencari keberadaan Bidadari, namun terhenti saat melihat tubuh Bidadari yang tergeletak di sisi samping tempat tidur. Dengan buih putih yang keluar dari mulutnya dan beberapa lembar strip obat yang sudah habis isinya tercecer di dekatnya.

Halo semua. Nyaris ganti bulan, aku nggak update. Aku lagi buntu, jadi nggak panjang.

Terima kasih buat yang masih bersedia menunggu update cerita ini / sudah baca cerita ini.

Ditunggu kritik dan sarannya.

27.11.2018
Siska.

Bidadari The Ugly DucklingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang