Chapter 17

591 33 4
                                    

Kenapa lelaki selalu punya sifat seperti ini?

Aku tidak mengabulkannya: "Kemarin kau menciumku berkali - kali, aku tidak berhutang apapun padamu."

Li Cheng Yin menarik pakaiannya dan menunjukkan luka di perutnya padaku: "Lalu bagaimana tentang ini? Bagaimana kau akan membayarku? "

Aku melihat lukanya, tak bisa menahan untuk tidak menghela napas: "Pembunuh itu yang menusukmu, bukan aku. "

"Bagaimanapun aku sudah menyelamatkan nyawamu! Jika aku tidak mendorongmu, pembunuh itu pasti sudah menyakitimu lebih dulu."

Aku tidak punya cara lain untuk menolak, namun aku masih keberatan: "Lalu apa yang kau mau? "

" Saat kau ke Ming Yu Fang lagi, bawa aku bersamamu. "

Aku sangat terkejut: "Kau.... Kau... " aku berkata dengan suara yang sangat nyaring: "Putra Mahkota ingin pergi ke rumah bordil! "

Kali ini Li Cheng Yin dengan cepat menutup mulutku: "Berhenti berteriak! Berhenti berteriak! Aku hanya mau melihat - lihat, aku tidak akan melakukan sesuatu yang buruk!"

"Kita masih terkunci disini, jika kita masih tidak bisa keluar, bagaimana bisa kita ke Ming Yu Fang.... " aku menghela napas: "Ibu Suri Agung tidak akan mengurung kita disini sampai tahun depan kan?" Li Cheng Yin berkata: "Jangan khawatir, aku punya rencana! " Idenya adalah sesuatu yang buruk, aku berpura - pura sakit.

Aku tidak bisa berpura - pura sakit.
        
Sejak berada di Ibu Kota, aku hanya sakit sekali, menyuruhku berpura - pura sakit, tidak perduli seberapa banyak aku berpura - pura, itu tetap tak akan dipercayai.
 
Li Cheng Yin menyuruhku berpura - pura pingsan, aku tidak berpikir aku bisa melakukannya, saat aku mencoba aku tidak bisa menahan tawaku, setelahnya Li Cheng Yin marah dan berkata: "Jika kau tidak bisa melakukannya, maka aku akan melakukannya!" Ketika dia berpura - pura pingsan, itu agak terlihat nyata, pingsan di ranjang tak bergerak sama sekali. Aku berteriak ke jendela: "Seseorang datanglah! Putra Mahkota pingsan.... Seseorang tolong!" Setelah berteriak beberapa kali, banyak orang berlarian masuk, pelayan istana dengan segera pergi untuk menjemput tabib kerajaan, bahkan Ibu Suri Agung mengetahui hal ini.
 
Tabib kerajaan memeriksa nadinya, hasilnya adalah nadi Li Cheng Yin tidak stabil.

Kami kelaparan selama ini, tentu saja nadinya tidak stabil. Namun, Ibu Suri Agung tidak berpikir demikian, dia menduga bahwa Li Cheng Yin sedang kelelahan, walaupun dia tadinya menjadi tidak terhormat, dia tidak mau mengunci kami berdua lagi.

Aku dibawa kembali ke Istana Timur, Li Cheng Yin tidak seberuntung itu, dia selalu pergi ke kuil, karena besok ada ritual. Walaupun aku kembali ke Istana Timur, aku masih sibuk karena Kaisar ingin aku menjadi tuan rumah acara ini alih - alih Gao Gu Fei.

Acara tahun baru adalah waktu tersibuk, sangat melelahkan, tidak menyenangkan sama sekali.
  
Aku sangat cemas tentang acara itu, walaupun ada Gao Gui Fei dan Yong Ning membantuku, namun hal tentang pengembangan menulis yang tidak penting ini memerlukan banyak waktu untuk diingat, juga ada banyak pesta dan upacara yang harus diikuti.

Setiap malam aku sangat lelah, aku bisa tertidur sambil duduk saat menghapus riasanku, juga setiap pagi ketika langit belum lagi cerah, Yong Niang akan membawa sekelompok orang menarikku turun dari ranjang untuk berpakaian. Sebelumnya ketika masih ada Permaisuri, aku tidak merasa seperti ini, tapi sekarang aku merasa hidupku sangat pahit. Setiap hari aku melihat orang yang tak terhitung dari yang kukenal sampai yang tak kukenal, menerima hormat dari mereka, makan makanan tanpa menikmatinya, juga ada pejabat wanita yang mengatakan kalimat keberuntungan, melihat tarian yang membosankan, mendengar orang - orang berbicara tanpa henti.

Selama pesta, satu - satunya hari yang menyenangkan adalah hari kelima di bulan pertama tahun baru imlek, hari dimana wanita yang sudah menikah mengunjungi orang tua mereka, juga keluarga kerajaan telah mengundang semua putri ke pesta. Meja utama berisi dua adik Raja, meja selanjutnya berisi beberapa putri lain yang merupakan bibi Li Cheng Yin. Putri Ping Nan menyapaku dengan anggurnya, karena aku Putri Mahkota, meskipun aku masih muda, tapi karena tidak adanya Permaisuri, jadi akulah tuan rumah perempuan di pesta ini.

Eastern Palace (Goodbye My Princess) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang