Eastern Palace (Goodbye My Princess) [END]

Chapter 25

Aku tersapu oleh aliran udara yang tak terlihat, tangan A'Du baru saja menyentuh sudut rokku, aku melihat bahwa Gu Jian ingin mencengkeramku, namun dia tersapu bersama orang-orang yang memegang pedang. Atap genteng kuil jatuh, aku tidak tahu benda apa yang mengenai kepalaku, rasa sakit di belakang kepalaku membuat aku kehilangan kesadaran seketika, tenggelam dalam kegelapan total.

~~~

'Pu!' Tubuh berat masuk ke dalam air, dikelilingi oleh air berwarna giok, seperti pisau dingin yang tak terhitung jumlahnya membelah kulitku. Aku menyerah berjuang, membiarkan diriku tenggelam ke dasar air, seperti bayi milik ibu, seperti bunga milik bumi. Ini tempat paling tenang untuk kembali, aku sudah tahu.

"Sungai Pelupa, untuk melupakan cinta ......"

........ "Seekor rubah duduk di atas bukit berpasir, duduk di atas bukit berpasir, memandangi cahaya bulan. Rupanya ia tidak melihat di bawah sinar bulan, rubah itu menunggu sang gadis kembali ..... "

" Kedengarannya mengerikan! Ganti lagu lain. "

"Aku hanya bisa menyanyikan lagu ini ......"

...... "Untuk seumur hidup, aku ingin melupakanmu selamanya!"

........ Dalam ingatanku ada cahaya berkedip dan berkedip, seperti kabut tebal yang secara bertahap menyebar, menampakkan fatamorgana ilusi. Tiba-tiba, aku bisa melihat diriku sendiri.

*

Aku bisa melihat diriku duduk di atas bukit berpasir, menyaksikan matahari perlahan terbenam, hatiku sendiri berangsur-angsur tenggelam. Akhirnya matahari pun menghilang, terhalang bukit berpasir, tak bisa melihatnya lagi. Langit dan bumi tertutup pada malam hari, sedikit kecerahan terakhir tidak dapat dilihat.

Dengan putus asa, aku membuang liontin giok yang ada di tanganku, naik ke atas kuda tanpa menoleh ke belakang dan ke kiri.

Shifu[1] bau! Shifu buruk! Shifu paling menyebalkan! Bahkan mengatakan bahwa dia akan menjadi mak comblang untukku, membantuku memilih pria paling tampan di dunia! Menyesatkanku ke tempat ini, menyebabkan aku menunggu di sini selama tiga hari tiga malam!　

Beberapa hari yang lalu Kaisar Central Plains telah mengirim utusan ke ayahku untuk melamar pernikahan, mengatakan bagaimana Putra Mahkota Central Plains sudah berusia tujuh belas tahun dan berharap dia dapat menikahi salah satu Putri Liang Barat

Kakak perempuan tertua kedua dan kakak perempuan ketiga ingin pergi. Aku dengar Central Plains bagus, punya makanan enak, pakaian yang baik, punya air di mana-mana, tidak perlu menderita badai pasir. Utusan itu mengatakan bahwa karena Putri Mahkota akan menjadi Permaisuri Central Plains di masa depan, dia tidak boleh dilahirkan dari selir, jadi mereka berharap sang putri akan menjadi putri dari istri utama. Aku tidak memberikan perhatian khusus pada apa yang mereka katakan, namun ibuku adalah satu-satunya istri utama dan dia hanya melahirkan satu anak perempuan, sisanya adalah putra, ini berarti aku akan menjadi satu-satunya yang bisa menikah. Kakak perempuan tertua kedua dan kakak perempuan tertua ketiga iri, namun aku tidak ingin pergi, apa yang bagus dari Central Plains? Aku telah melihat orang-orang Central Plains sebelumnya, para pedagang Central Plains yang menjual sutra, masing-masing lemah, bahkan tidak bisa menggunakan busur. Aku mendengar bahwa Putra Mahkota Central Plains dibesarkan di istana sejak kecil, selain menggambar dan membaca puisi, mereka tidak tahu bagaimana melakukan hal lain.

Menikah dengan suami yang bahkan tidak bisa menggunakan busur, rasanya terlalu salah. Aku marah selama beberapa hari, ayahku berkata: "Karena kamu tidak ingin menikah dengan Putra Mahkota Central Plains, bagaimanapun aku harus menjelaskan kepada mereka. Jika kamu memiliki seseorang yang kamu sukai, maka aku bisa menikahkanmu . Aku bisa memberitahu Central Plains untuk memilih Putri lain, dengan cara ini mereka tidak bisa mengatakan itu salah kita. " Aku bahkan belum berusia lima belas tahun, semua pria Liang Barat memperlakukanku seperti adik perempuan mereka, di mana aku dapat menemukan seseorang yang aku suka?