sembilan

211 31 5
                                    

hari ini sehun dan luhan berangkat ke kampung halaman luhan, di perjalanan luhan tidak tidur sama sekali dan masih memasang wajah gembira dan mereka pun sampai disana pada malam hari, setelahnya sehun dan luhan langsung menuju alamat rumah luhan

ting tong!

clek!

"luhan!"

"mama~" ucap luhan senang dan segera memeluk erat orang tua asuh nya

"ya tuhan kamu kesini tidak bilang mama terlebih dulu, kamu tau mama sangat rindu pada mu"

"luhan juga ma, maaf membuat mama terkejut hehe"

"yasudah ayo cepat masuk"

"iya ma, terimakasih" jawab sehun dengan sopan

saat luhan dan sehun masuk ke dalam, tiba-tiba gerombolan anak kecil menghampiri luhan dan langsung memeluk nya

"jiejie~"

"astaga adik-adik ku tersayang"

"aku sangat merindukan jiejie"

"jiejie juga sangat merindukan mu dan lain nya"

sehun yang melihat banyak anak kecil di sekitar nya dia hanya diam, hingga salah satu anak kecil berumur 18 bulan menarik-narik celana nya

"hii kid, ada apa hmm" ucap sehun lembut dengan menyamakan tingginya dengan anak kecil yang menarik narik celananya

"men..men..mam"

"lu, dia berkata apa?"

"apa sayang?" tanya luhan pada anak kecil disamping sehun

"men..mam..men"

"kamu mau permen, baiklah jiejie ambilkan"

luhan berjalan ke dalam sebentar dan kembali dengan membawa permen susu untuk diberikan pada balita itu

"jiejie buka kan bungkus nya dulu"

setelah menerima permen dari luhan, anak kecil itu pun langsung pergi menuju teman-teman nya yang sedang bermain

"kalian istirahatlah, ayo mama antar ke kamar"

"apa kamar ku tidak ada yang memakai nya ma?"

"tidak, mereka sudah punya kamar masing-masing sayang" ucap wanita paruh baya itu dan luhan hanya mengangguk mengerti setelahnya sehun dan luhan diam mengikuti bibi liu hingga sampai di depan kamar

"istirahatlah dulu, mama akan menidurkan anak-anak, ini sudah waktunya tidur"

"iya ma"

clek!

"maaf kamar ku tidak besar sehun-ssi"

"bukan masalah, kamar mu bersih dan terlihat nyaman"

"terimakasih pujian nya sehun-ssi, em apa kamu lapar?"

"nanti saja"

"baiklah kalau kamu ingin makan, datang saja di ruangan anak-anak, aku disana"

"hmm"

luhan pergi menyusul bibi liu untuk membantu menidurkan anak-anak, meninggalkan sehun sendiri di dalam kamar
(jadi seperti ini suasana nya) batin sehun dengan berbaring di ranjang

sekarang luhan sedang menidurkan balita berusia 18 bulan yang masih belum tertidur dan masih aktif mengajak luhan berbicara dengan bahasa nya

"ayo sekarang kamu tidur, ini sudah malam baby"

"mama.."

"iya mama, mama disini"

luhan pun memberi botol susu untuk diminumkan pada balita tersebut agar berhenti mengoceh dan mengelus pelan punggung balita tersebut yang menghadap ke arahnya

Surrender [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang