dua belas

176 22 4
                                    

pagi buta luhan seperti biasanya menyiapkan sarapan untuk suaminya dan membangunkannya

"aku berangkat lu"

"iya sehun-ssi hati-hati"

sampai nya di kantor sehun segera menyelesaikan pekerjaannya, hingga jam istirahat

"hallo kai"

"kenapa"

"ke ruangan gue sekarang"

pip!

tidak lama kai datang ke ruangan sehun

"ada apa man"

"gue mau tanya soal jackson"

"iya kenapa"

"dia sekarang menetap dimana?"

"dia sekarang di china, tapi gue gk tau kedepannya dia bisa dilain tempat sewaktu-waktu, kenapa nanyain dia"

"kemarin di beijing ketemu dia, dan dia sedang menarik paksa luhan"

"gila yang bener, lo harus jaga istri lo"

"iya gue juga khawatir, dan gue mau tanya, apa waktu di acara nya tuan kim, lo pernah liat luhan sama jackson"

(pernah bahkan kalau gue gk datang, mungkin istri lo udah hilang dibawa dia) batin kai dengan melamun

"...tidak"

"sialan, lo jangan coba membodohi gue"

"gue berkata benar hun"

"katakan kai, atau lo gue hajar sampai lo mau ngaku"

"baiklah, tega amat sama temen.
iya dulu gue pernah liat mereka bahkan..."

"katakan kai"

"istri lo hampir dilecehkan... tapi untungnya gue memergoki mereka duluan sebelum jackson bertindak lebih jauh"

"bajingan!" geram sehun dengan tangan mengepal

"gue sebenarnya mau cerita ke lo dari dulu, tapi luhan meminta untuk menutup mulut karena dipikirannya jackson teman dekat lo dan lo akan memusuhinya kalau tau, luhan nggak mau pertemanan lo dengannya hancur gara-gara itu, gue gk tau apa yang dikatakan jackson ke luhan hingga luhan berfikir lo temen dekatnya"

"sialan dia mau bermain-main dengan gue, tapi luhan tidak apa-apa kan?"

"iya, gue datang sebelum sialan itu menyentuh istri lo"

"makasih kai lo udah tolongin luhan"

"lagian lo kemana, istri lo tinggal sendiri"

deg!

sehun hanya diam tidak bisa menjawab pertanyaan dari temannya,

"...maafin gue"

"kenapa lo minta maaf ke gue? ke luhan sana, udah itu aja kan, gue mau makan siang" ucap kai dengan berjalan keluar dari
ruangan temannya meninggalkan sehun yang masih berdiam diri mengingat kejadian dulu



sore hari

di rumah luhan sedang mandi setelah selesai membenarkan tanamannya di halaman belakang

selesai mandi luhan segera menggunakan bajunya saat dia sedang bersisir, tiba-tiba luhan mendengar suara langkah laki seperti berjalan di depan kamarnya

"itu siapa" gumam luhan dan segera mengunci kamarnya,

(astaga itu suara langkah kaki siapa, sehun tidak mungkin, dia jam segini belum pulang, tapi siapa, apa itu maling?) pikir luhan dengan cemas

Surrender [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang