sepuluh

224 32 4
                                    

balita itu merengek dengan menduselkan wajah nya ke dada luhan dan luhan pun juga mengerti maksut balita yang berada di gendongannya, hingga akhirnya luhan sedikit menjauhkan badannya karena disana ada sehun yang sedari tadi memandang nya

(astaga jangan seperti ini chenle) batin luhan panik

"dia kenapa?"

"dia...mau i-itu sehun-ssi"

"kamu mau menyusui nya?"

"tidak!" ucap luhan meninggikan suara nya karena terkejut mendengar perkataan sehun yang menurutnya sangat frontal hingga membuat balita itupun menangis.

"maaf sayang, mama tidak memarahi mu baiklah ayo minum susu"

"kamu mau kemana lu?"

"memberinya susu sehun-ssi"

"kamu menyusui nya?"

"tidak sehun-ssi dia meminum susu lainnya bukan asi"

"aku kira kamu akan menyusui nya, tidak perlu malu lu, suatu saat kamu juga akan menyusui anak mu sendiri"

(astaga kenapa dia berbicara seperti itu) batin luhan menahan rasa malu nya

"a-aku pergi dulu sehun-ssi"

"hmm"

luhan segera berjalan menjauhi sehun dengan menggendong balita itu untuk memberikan susu pada adik nya, meninggalkan sehun yang terlihat menyunggingkan senyumannya setelah berhasil menggoda luhan

"bagaimana kalau aku punya anak dengan luhan?" gumam sehun dengan menyunggingkan bibirnya

"luhan"

"iya ma"

"chenle kenapa?"

"dia ingin meminum susu ma"

"yasudah sini biar mama buatkan dan memberi nya susu, kamu mandilah"

"iya ma, terimakasih"
luhan kembali ke kamar nya dan terlihat di dalam sudah ada sehun sedang memainkan ponselnya

"kamu mau berkeliling sehun-ssi?"

"tidak, dirumah saja lu"

"baiklah"

setelahnya luhan segera mengambil baju nya dan membawa nya ke dalam kamar mandi dan sehunpun hanya diam duduk melihat luhan berjalan ke kamar mandi dan memainkan handphone nya untuk mengecek pekerjaan dan pesan nya

20 menit luhan keluar dari kamar mandi dan sudah lengkap menggunakan baju nya

"apa kamu bosan sehun-ssi?"

"tidak, aku memang sedang menunggu mu selesai mandi"

"maaf sehun-ssi, baiklah ayo kita menemui anak-anak"

"hii selamat pagi anak-anak"

"hallo jiejie~ selamat pagi"

"perkenalkan nama ku jiejie luhan"

"aku sudah tau jie"

"iya kamu sudah tau, tapi anak lain nya pasti belum mengenal ku sayang"

"oo iya jie hehe"

disana luhan mengajak anak-anak bermain dan bernyanyi bersama untuk membuat mereka ceria sedangkan sehun dia hanya duduk melihat luhan hingga membuatnya tersenyum

(dia lucu sekali) batinnya dengan merasa gemas melihat tingkah luhan, dan tiba-tiba terdengar suara anak kecil memanggilnya

"paman siapa?" tanya anak kecil pada sehun secara tiba-tiba

Surrender [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang