Naruto .... Kitsune?

*4*

Cast : Naruto dkk

Disc : Bluu cuman minjem chara, karena Naruto dan teman-temannya adalah milik om Masashi.

Happy Reading

.

.

.

Sasuke duduk di pinggir ranjang, menatap Naruto yang sudah tidur beberapa jam lalu.

"99.9% cocok" ucap Orochimaru.

"Apa maksudmu?" tanya Tsunade.

"Bocah ini. Memang Naruto."

"Bagaimana bisa?" tanya Shikamaru. Pasalnya ia melihat sendiri tubuh tidak bernyawa Naruto di makamkan setelah perang selesai.

"Itu juga yang menjadi pertanyaanku" jawab Orochimaru. Ia mendesah lelah. Ini di luar ilmu pengetahuan yang ia punya.

"Kemungkinan terbesar... Rikuodo-Sennin turut campur tangan untuk masalah ini" jelas Orochimaru menutup pertemuan kemarin.

.

.

"Rikkudou-Sennin sudah tidak ada lagi, Uchiha" ucap Kurama.

"Chakra-nya sudah menghilang dari dunia ini setelah perang itu" tambahnya.

"Haah. Aku tidak mengerti"

"Sebenarnya. Masih ada kemungkinan lainnya."

"Apa maksudmu?"

"Aku merasa, ada yang menghalangi chakra Naruto."

"Menghalangi? Apakah itu yang membuat chakra yang dimilikinya terasa sangat tipis.?"

"Hn"

Sasuke mengelus kepala Naruto.

'Terima kasih sudah kembali' batinnya dengan senyum tipis terukir di wajahnya.

.

.

"Acuke... ?" sebuah suara halus terdengar di telinga Sasuke. Sasuke yang masih tidur pun membuka onyx-nya perlahan.

Terlihat Naruto yang tengkurap diatas dadanya, menatapnya dengan mata bulatnya.

"Kau sudah bangun?" tanya Sasuke dengan suara seraknya. Ia melirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul 5 pagi. "Ini masih terlalu pagi, hn?"

Naruto hanya tersenyum lebar sembari mendudukkan dirinya di atas perut Sasuke. Ia sudah tidak mengantuk sekarang. Dan ia lapar.

-grwwwl-

Suara perut Naruto terdengar nyaring. Si empu hanya tertawa-tawa dan menepuk-nepuk tangannya di perutnya.

"Kau sudah lapar?" Sasuke bangkit, membuat Naruto merosot jadi duduk di atas pahanya. "Tadi malam kau makan dua potong daging."

Naruto hanya nyengir lebar. Menampilkan gigi taring lucunya.

"Haah" Sasuke menghela nafas. Kalau Naruto tidak segera di beri makan, yang ada dia yang di makan. Ia pun mengangkat tubuh Naruto, membawanya ke kamar mandi untuk mencuci muka mereka terlebih dahulu. Masih terlalu pagi untuk mandi.

.

.

Pagi ini, Sasuke sedang membersihkan rumahnya setelah ia dan Naruto sarapan, ditinggali seminggu cukup membuat debu-debu menempati setiap sudut rumah itu. Sementara Sasuke sibuk, matanya tetap awas, mengawasi Naruto yang sedang sibuk bermain dengan imajinasinya dengan mainan yang kemarin di belikan Kakashi, Neji, dan Shikamaru, mereka benar-benar menganggap Naruto seperti anak kecil sekarang.