Naruto .... Kitsune?

*18*

Naruto ... Kitsune ?

Naruto beberapa hari terakhir ini  lebih banyak berdiam. Membuat Sasuke menjadi bingung, apa yang terjadi dengannya. Bertanya pada Kyuubi pun hanya di jawab sebuah gelengan. Tanda ia pun tidak tau.

"Naruto" Sasuke yang jengah pun akhirnya menghampiri Naruto yang sedang duduk di beranda belakang.

"Uhm?" Naruto menolehkan kepalanya.

Sasuke mendudukkan dirinya di samping Naruto.

"Ada apa, huh? Kau menjadi lebih pendiam setelah acara makan malam beberapa hari lalu, apa ada yang mengangganggu pikiranmu?"

Naruto berdiam kembali, bergelut dengan pikirannya.

"Apa kau terbebani dengan ucapanku?"

"Huh?"

"Tentang aku yang mencintaimu?"

"Ah! Bukan! Bukan itu. Aku hanya uhmmm ... berpikir."

'Kau terlalu lama gaki.' Tiba-tiba Kyuubi masuk kedalam mindlinknya.

'Tapi...'

'Sudah ku bilang bukan? Ini tentang perasaanmu. Kau boleh egois jika itu tentang perasaanmu. Bukankah manusia memang dilahirkan dengan memiliki sifat itu?'

'Uhm.. aku tau. Tapi.. bagaimana dengan Tou-chan dan Kaa-chan? Mereka pasti kecewa jika tau kalau ternyata anak mereka.. menyimpang'

'Menurut Kurama itu tidak akan jadi masalah. Karena pesan Ibumu adalah kau harus menemukan pendamping yang mencintaimu juga dapat menjagamu, dan aku serta Kurama sudah melihat itu dari bagaimana Sasuke menunjukkan sikapnya padamu'

Naruto memikirkan ucapan Kyuubi.
Kyuubi benar. Apa yang perlu ia khawatirkan? Sasuke mencintainya ia bisa melihat itu, bagaimana cara Sasuke memperhatikannya juga sikap Sasuke padanya. Apa lagi yang perlu ia ragukan.

"Uhm. Sasuke, tentang itu -"

Kali amat Naruto terhenti saat ada seorang Anbu yang muncul di hadapan mereka.

"Uchiha Sasuke, anda di panggil oleh Tuan Hokage" ucapnya.

"Sekarang?"

"Ya."

"Naruto. Kau ikut?" Tanya Sasuke yang di jawab gelengan oleh Naruto. Naruto masih ingin berpikir sebentar lagi. Mungkin nanti ketika Sasuke kembali ia sudah memantapkan hatinya.

"Kalau begitu.. Aku pergi dulu" ucap Sasuke pada Naruto yang di angguki Naruto. Lalu Sasuke dan si Anbu pun sudah menghilang dalam sekejap.
.
.
.
.
.
"Maaf Sasuke bukan keinginanku, tapi para tetua yang terus mendesakku untuk menyuruhmu menikahi Sakura." Ucap Kakashi. Rupanya ia memanggil Sasuke untuk mengatakan perihal kemungkinan Sasuke akan menjadi Hokage berikutnya dan juga tentang pernikahan.

"Dan berapa kali sudah ku katakan? Aku tidak mau."

"Kau bisa menolak itu jika kau meyankinkan mereka bahwa kau telah memiliki kekasih"

"Kenapa aku harus?"

"Karena dengan itu mereka yakin, Uchiha akan memiliki penerus. Hanya itu yang mereka inginkan"

"Apa hubungannya penerus Uchiha dengan mereka? Mereka sendiri yang menghancurkan klanku, lalu kenapa sekarang mereka yang mati-matian ingin aku membangun kembali klanku?"

"Mereka ingin Kepemimpinan desa berikut setelahku adalah Kau, yang nantinya akan di teruskan ke anakmu. Sehingga Konoha akan memiliki pemimpin yang diakui kekuatannya" Kakashi mendesah, ia memang berencana menjadikan Naruto sebagai Hokage berikutnya padahal, melihat Naruto telah kembali. Tapi ternyata para tetua sudah lebih dulu memutuskan Sasukelah yang akan meneruskan jabatan ktu.