Naruto ... Kitsune ?
Masa 'heat' Naruto terus berlanjut hingga 3 hari, dan karena hal itu mereka berdua terkurung dalam rumah selama 3 hari berturut-turut. Naruto karena sering tiba-tiba 'heat' disaat saat tidak menentu, dan Sasuke tentu bertugas untuk menjaga Naruto dari serangan hewan buas lainnya.
"Kau benar sudah tidak apa?" Tanya Sasuke sesaat sebelum berangkat.
"Uhm!" Naruto mengangguk yakin, meski tubuhnya masih terasa lemas lelah karena kegiatan mereka berdua selama 3 hari ini, ia harus memastikan Sasuke tidak lagi khawatir dan segera kembali melanjutkan tugasnya.
"Kalau begitu aku berangkat. Kalau ada apa-ala suruh Kyuu kabari" ucap Sasuke, memberi ciuman selamat tinggal di kening Naruto yang sedang berbaring sedikit lama, dan segera beranjak meski berat untuk melangkah meninggalkan Naruto yang di rumah sendirian.
Beberapa saat setelah kepergian Sasuke, Naruto bangun sembari meringis menahan rasa perih di bagian selatan tubuhnya. Memanfaatkan selimut untuk menutupi tubuhnya, ia berjalan keluar untuk mencari makanan. Ia lapar.
'Kau benar-benar ... berantakan' ujar Kyuubi.
Naruto yang sedang makan sarapan yang sudah di buatkan Sasuke pun hanya cengengesan, tidak tau mau berkata apa lagi.
'Ck Uchiha itu kejam sekali mengurung kami. Padahal aku ingin menonton kalian'
'Dari pada kau penasaran kenapa kau tidak melakukannya bersama Kurama?'
'Kau gila!? Mana mau aku sama rubah buluk itu!'
'Kau juga rubah -ttebayou!'
'Ah.'
Kyuubi menatap Naruto yang berada di dalam mindlinknya.
'Kau tidak memakai pakaian dulu? Atau kau memang ingin pamer banyaknya tanda yang ditinggalkan Uchiha itu di setiap inchi tubuhmu?' Tanya Kyuubi.
Naruto membulatkan matanya saat ia sadar ia hanya menggunakan selimut untuk menutup tubuhnya yang sekarang entah dimana keberadaannya. Dengan segera ia keluar dari mindlink, mencari selembar selimut yang ternya terjatuh saat ia terlalu asyik makan.
"Ck," decaknya melanjutkan makannya setelah kembali melilit selimut di tubuhnya.
Setelah selesai mengisi perutnya, Naruto memutuskan untuk membersihkan dirinya, kemudian membersihkan rumah, dan sepertinya ia akan belanja. Melihat tadi Sasuke memasak dengan bahan seadanya jadi ia pikir bahan bahan dapur sudah habis.
"Jadi... bagaimana aku menutupi ini?" Ucapnya di depan kaca dalam kamar mandi saat melihat pantulan tubuhnya yang penuh bercak merah, dan ada bekas gigitan di bahu kanannya.
'Sudah ku bilang, kau terlihat sangat kacau' sahut Kyuubi. Naruto hanya berdecak mendengar itu.
"Tidak akan ku biarkan Teme meninggalkan bekas sekali lagi" geramnta.
Kyuubi hanya bersmirk, ucapan hanya di mulut bukan? Lihat saja kedepannya.
.
.
.
.
Akhirnya Naruto keluar rumah, dengan baju super tertutupnya ia pergi berbelanja. Kali ini ia tidak menyamar, karena ia menggunakan jubah ninjanya untuk menyembunyikan dirinya. Toh tubuhnya masih terasa pegal pegal jadi ia tidak ingin mempercapek tubuhnya hanya dengan menggunakan chakra meski sedikit untuk melakukan henge."Hmm hmm... " Naruto memikirkan apa lagi yang ia harus beli setelah keluar dari dalam tempat sayur. "Ah! Pupuk!" Ia pun memutuskan untuk mampir ketempat Ino.
"Ino-chan!" Panggil Naruto saat melihat Ino yang keluar mengangkat sebuah pot bunga.
"Ara? Naruto?" Ino meletakkan potnya. "Kau sudah boleh keluar? Shikamaru melarangku bertemu denganmu" ucap Ino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto .... Kitsune?
FanfictionPerang dunia Shinobi telah usai. Semua sudah kembali normal. Tapi, bagaimana jika, sang pahlawan, sang 'matahari' milik Konoha, ternyata justru mengorbankan dirinya, untuk.... menyelamatkan ratusan.. atau bahkan ribuan shinobi lain yang telah gugur...