*34* - END STORY

24K 1.6K 244
                                    

Naruto ... Kitsune ?

"Sasuke" Sakura bergumam saat melihat Sasuke yang melepas tangan Naruto yang sudah tidak sadarkan diri dengan perlahan lalu menghampiri Tsunade dengan tatapan kosongnya.

"Uchiha, kau mau menggendendongnya?" Tawar Tsunade. Mungkin untuk pertama dan terakhir kalinya. Sasuke hanya mengangguk perlahan. Tangannya terulur untuk mengambil bayi mungil yang tampak sangat pucat itu.

Setelah memberikan bayi itu pada Sasuke, Tsunade mengurus Naruto. Sakura sudah menutup bekas sayatan di perut Naruto. Jadi ia hanya akan memeriksa keadaanya dan menyuruh perawat untuk memindahkannya.

Sasuke masih menatap Menma di dalam gendongannya itu. Ia tidak menghiraukan darah pada Menma yang menempel pada bajunya. Tanpa sadar air mata menetes dari bola mata hitamnya itu.

Kenapa? Malaikat kecilnya tidak membuka mata di saat ia sudah hadir kedunia ini. Dan kenapa harus anaknya? Putranya yang sangat ia tunggu tunggu kehadirannya bersama Naruto. Kenapa?

Sakura membuang wajahnya saat melihat Sasuke menangis untuk pertama kalinya. Begitu pun Tsunade.

Tapi di tengah suasana duka itu. Sebuah portal terbuka di dalam ruangan itu.

"Oh, sepertinya aku salah masuk ruangan" ucap si pelaku pembuka portal.

"Toneri" ucap Sasuke.

"Eh? Tidak salah?" Toneri yang hampir menutup portal karena mengira ia salah tempat kembali keluar, dan matanya membulat saat melihat apa yang ada di gendongan Sasuke.

Ia tadi mengira ia salah membuka portal karena ia hanya mengikuti tempat munculnya Chakra Naruto saja. Ternyata ia memang mengikuti chakra Naruto dan Naruto masih berada di ruangan operasi.

"Apa.. ini keponakanku?" Tanya Toneri mengulurkan tangannya pada Menma. "Apa... yang terjadi?"

"Ia lahir premature, kondisi tubuhnya belum terlalu kuat, namun dalam tubuhnya mengalir Chakra yang sangat kuat. Jadi... tubuhnya tidak mampu mmenahan itu."

"Karena itu?" Tanya Toneri lagi. "hanya karena itu kalian tidak bisa menolongnya?" Kali ini suara Toneri meninggi.

"Maaf" hanya itu yang bisa Tsunade ucapkan.

Toneri mengaktifkan byaakugannya. Meniliti tubuh Menma.

"Aku bisa menyelematkannya" ucap Toneri tiba-tiba.

"Benarkah?" Tanya Sasuke penuh harap.

"Otsutsuki! Dia sudah -"

"Dia belum! Pusat Chakranya belum mati! Dan aku bisa melihat itu!" Bentak Toneri.

Mendengar itu, Tsunade melirik tajam perawat dari klan Hyuuga yang ia suruh untuk mengecek aliran Chakra baik dari Naruto maupun bayi itu.

"Aku bisa melakukan sesuatu untuk  menyelamatkannya, Sasuke. Tapi jangan beritau Naruto mengenai hal ini. Karena aku belum bisa menjanjikan keselamatan anak kalian."

Sasuke menganggukkan kepalanya. Jika itu bisa menyelamatkan anaknya. Ia akan melakukan apapun.

Dan itulah alasan mengapa Menma berada di tangan Toneri selama 1 tahun ini.
.
.
.
Naruto menangis bahagia mendengar cerita itu. Ia memeluk Menma erat.

"Terima kasih Nii-chan" ucapnya tulus.

Toneri menepuk kepala Naruto lalu mengusapnya sayang. Ia setidaknya pernah berjanji pada mendiang Hamura -ayahnya untuk melindungi senyuman Naruto. Jadi apapun akan ia lakukan agar bisa menjaga senyuman itu. Meski nyawa bayarannya.

Naruto .... Kitsune?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang