kompromi

4.8K 293 10
                                    

Megantara Pov

Aku menyesal kenapa harus Afnan yang aku minta untuk menjadi suami pura pura Kanaya, harusnya aku tidak membohongi Inara dengan kenyataan bahwa aku sudah menikah , karena kenyataanya itu malam memperburuk keadaan .

Aku tak mau menafikan fakta dimana aku benar benar merasa kesal saat dengan lancang Afnan merangkul bahu istriku ,menggenggam tanganya bahkan mengecup puncak kepalanya .

Aku memang mencintai perempuan lain . Tapi aku tak pernah berbuat sejauh itu pada Inara . Lagipula siapa Afnan yang dengan lancangnya melakukan itu semua pada istriku . Mood ku benar benar sedang tak baik bahkan sejak Kanaya pergi dengan Afnan beberapa menit yang lalu .

" Mas" ucap Inara seraya memegang tangan kanan ku , aku yang terkejut pun melepaskan tangannya yang memegang tanganku. Dan itu berhasil membuat Inara menatapku heran .

" Em maaf Inara ada apa ? " Ujarku gelagapan

" Mas gak dengar aku ? " Inara bertanya yang ku jawab dengan gelengan

" Kenapa ? Mas ada masalah ? " Inara bertanya dengan nada lembut kepadaku ,aku yang melihat bagaimana cara Inara memperhatikanku sedikit merasa bersalah ,

" Mas cuma bingung aja ,takut keputusan mas untuk berhenti mengajar dan melanjutkan perusahaan papa akan menimbulkan masalah "

" Masalah yang bagaimana maksudnya? "

" Em mas kurang paham urusan bisnis inara ,tapi kalau bukan mas yang pegang siapa lagi ,mas enggak punya saudara "

" Jalani saja mas, lagipula sudah tanggung jawab kamu juga kan sebagai anak tunggal "

Aku hanya tersenyum membalas ucapan Inara .

" Oh iya tadi kamu bilang apa ? Lamaran ?"  Tanya ku akhirnya yang memang tidak benar benar mendengarkan ucapan Inara , fikiranku berkelana pada Kanaya yang entah sedang apa bersama sepupuku itu.

" Kita bahas nanti saja ya , bunda bilang aku sudah harus pulang sebelum jam 2 siang, ada yang mau dibicarakan katanya "

" Yasudah mas antar kamu kalau begitu ,"

" Inara "

" Ya mas "

" Kalau seandainya mas memiliki prioritas lain selain kamu bagaimana ? "

-----------------

Kanaya Pov

Aku tersenyum menyapa ibu mertuaku yang memang sudah duduk manis , aku menghampiri beliau dan mencium tangannya khidmat seperti biasa.

" Assalamualaikum ma" sapaku seraya tersenyum kepada wanita yang telah melahirkan suamiku itu

" Waalaikumsalam , bagaimana kabar kamu ? " Mama bertanya kepadaku yang dijawab dengan senyuman miris

" Hai Tante , sudah pesan makan ? Aku lihat Tante ini kurus sekali " ujar  Afnan mencairkan suasana.

Mertuaku tersenyum menjawab ucapan Afnan , mereka bercanda dan berbicara seperti seorang ibu dan anak , aku yang melihatnya seketika ingat pada Ambu

" Ma , bisa kita bahas sekarang ? "

" Makan dulu ya sayang ," ujar mama yang dibalas anggukan oleh ku

" Oh iya Tan, aku gak bisa lama ,karena harus jemput temen dibandara , mungkin setelah makan aku pulang " ujar Afnan yang dibalas kernyitan heran oleh ibu mertuaku

" Siapa nan ? "

" Cakra Tante , masa lupa sih dia katanya mau ekspansi perusahaanya ke sini , gak nyangka juga si , usahanya bisa melebar kemana mana seperti sekarang "

" Oh cakrawala yang anaknya cakep itu kan ? "

" Ih Tante giliran yang cakep aja inget!"

Sementara ibu mertuaku dan Afnan berbicara didepan ku , aku mengambil handphone ku karena memang bergetar sedari tadi

Megantara
P
P
P
P
P
P
P
Aa suruh afnan buat jadi suami pura pura kamu ,bukan berarti kamu bebas bisa jalan jalan sama dia Kanaya
P
P
P
P
Angkat telfon aa Kanaya
P
P
P
Aa berniat menikahi Inara dan itu hal yang baik , aa tidak berselingkuh dan itu bukan alasan untuk menjadikan kamu membalas sakit hati kamu
P
Pulang sekarang!!!!

Kanaya
Aku pulang izin pulang malam ya A

Megantara
Ada ya istri minta izin jalan jalan bersama lelaki lain kepada suaminya ?

Aku menghela nafas membaca deretan pesan dari suamiku , apa sebenarnya yang dia mau ,aku hanya mengikuti permainannya bukan berarti aku berselingkuh , aku benar benar tidak faham dengan jalan fikiran lelaki yang sudah satu tahun menjalani rumah tangga dengan ku itu

" Kanaya , ada apa nak ? " Aku mengerjap dari diamku saat ibu mertuaku menyentuh  punggung tanganku

" Aku baik ma" aku tersenyum sebisanya

" Jadi kenapa kamu gak makan ? Ada masalah sayang ? "

" Tidak ada , semuanya baik baik saja ma setidaknya sampai sekarang " ujarku

" Sebentar ya Tante ,teh aku angkat telfon dulu " ujar afnan yang menjauh dari hadapanku

" Megantara bilang sama kamu kalau dia sudah melamar Inara ? " Tanya mama yang tentu saja dijawab anggukan pelan olehku padahal sebenarnya aku baru tahu tadi.

" Mama bingung harus mulai bicara dari mana nak, seharusnya ini tidak terjadi pada kamu " aku mengernyit bingung mendengar penuturan mama yang terdengar ambigu di telingaku

" Kalau saja Megantara sampai tidak meminta izin sebelum dia melamar calon madu kamu kemarin , mama pastikan seluruh apa yang seharusnya yang menjadi hak Megan akan menjadi milik kamu nak "

Aku tersenyum miris mendengar perkataan ibu mertuaku , aku memang bodoh tapi aku tak serendah itu untuk dihargai dengan harta yang nantinya akan habis juga .

" Sebenarnya itu yang mau Kanaya tanya sama mama , Kanaya tidak terlalu butuh harta mah sungguh , aku tak pandai mengelola itu aku tak bersekolah ,aku seorang wanita yang tidak berpendidikan kalau mama lupa , "

" Tapi itu bisa menjadi Boomerang untuk kamu Kanaya , sesekali egoislah nak ! Berbagi suami itu tidak semudah yang kamu fikir , mama dan almarhum papa mertua kamu memberikan ini karena memang kami menyayangi kamu , kami percaya kamu bisa memanfaatkan apa yang seharusnya memang milik kamu "

" Aku memang tidak akan menolak itu ma, tapi bisakah aku meminta satu hal ? "

" Selama mama mampu tentu akan mama berikan sayang "

" Aku minta untuk sembunyikan ini dari a megan ma, aku tak mau dianggap perempuan haus harta olehnya "

" Dan , tolong Carikan seseorang yang memang pantas menjalani itu semua , aku tak akan mau duduk dibalik meja dan mengikuti rapat seperti keinginan mama, "

" Mama akan pertimbangkan sayang "

"  Dan mama juga mau bilang bahwa sebenarnya ..

" Assalamualaikum Tante Marisa "

Aku lagi buntu banget sebenarnnya  ini , ditambah aku lagi ujian praktek sampe seminggu kedepan , cukup buat aku stress sebenarnya ,
Jadi aku minta maaf kalo memang ini gk sesuai sama ekspetasi kalian ,
Coba kasih tau aku habis ini apa yang kira kira dilakukan Kanaya sama mama mertuanya ?

Kritik dan saran kalian sangat bantu aku banget loh guys

Terimakasih sudah mampir diceritaku :)

Xoxo
Hilsa
Bogor,5 Maret 2020

PrioritasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang