Aku menatap kebingungan suamiku dipagi hari ini , dia berdiri didepan lemari pakaiannya seraya memilah apa yang akan dia kenakan pada hari ini. Yang akupun tidak tau sespesial apa acaranya sampai dia ingin memilih busananya sendiri.
" aa mau kemana memangnya? Pakai kemeja sama celana chino yang aku pilihkan tadi memang kenapa? " tanyaku padanya yang sama sekali tidak mengubris panggilanku.
" aa , a megan " panggilku lagi
" em aku em ada acara, wisudanya inara. Menurut kamu aku harus pakai kemeja yang mana? Yang kamu pilihkan itu sudah terlalu sering inara lihat aku memakainya . " ujar suamiku dengan santainya. Seolah dia tidak sedang berbicara dengan istrinya. Terkadang aku berfikir haruskah aku beruntung memiliki suami seperti dia yang alih alih bersembunyi memiliki hubungan dengan wanita lain , dia malah mengajaku berpasitipasi dalam hubunganya dengan wanita lain itu.
Drttt drtt drtt
" ambilkan handphone aa , tolong " titahnya padaku
Aku pun beranjak dari dudukku dan memberikan handphone kepada pemiliknya .
" hallo, Assalamualaikum ma "
" iya, waalaikumsalam nak "
" ada apa ma? Mama jadi ikut kan? Ini acara calon menantu mama lho "
" hm, bicara mu lantang sekali nak, mama penasaran , kanaya kamu ajak? "
" kanaya? " dia melihat kearahku ,akupun ikut melihat kearah dirinya." aku terserah dia sebenarnya, yang pasti megan mau mama ikut aku ke acara inara "
" mama kesana nanti, "
" iya ma, "
Dia mematikan ponselnya , dia menatap ku lama ,aku pun melihat dengan heran sebenarnya apa yang ada di dalam fikiran suami ku itu.
" Aa jadi mau pakai yang mana? Mau pakai batik aja ? Atau kalau aku ganggu ,aku keluar dulu ,aku tunggu di meja makan ya a "
Ucapku pada suamiku. Mulai melangkah keluar dari kamar ,seketika ucapannya menghentikan langkah ku." Kamu mau ikut ? Em saya fikir kamu juga harus mulai terbiasa Melihat saya dengan Inara. Walaupun nantinya mungkin saya tidak membuat kalian satu rumah , tetap saja kalian harus rukun kan ? " Ucapnya santai, aku tersenyum getir mendengar ucapannya .
" Sebagai siapa nanti aku ikut ? Apa aku harus bilang inara selamat selain kamu mendapatkan gelar kamu sebagai sarjana hari ini, kurang dari beberapa bulan kedepan gelar istri pun kamu dapat kan dari suamiku " sayangnya kata kata itu tertelan di dalam rongga dada ku , aku tak lagi punya kata kata yang harus kuu apkan selain anggukan persetujuan dari ku .
" Jangan lama lama, acaranya jam 9 , saya gak mau melewatkan acara penting calon istri saya Kanaya " ucapanya meniggalkan ku sendiri didalam kamar. Aku mengusap air mata yang entah kapan mulai berjatuhan . Seraya menghela nafas kasar, menghilangkan sesak didada akupun mulai mempersiapkan diri ku.
------
Akhirnya aku sampai disini, melihat suamiku yang memang begitu antusias dengan acara wisuda calon istrinya membuat aku merasa sangat iri. Dia bahkan memesan buket bunga yang bahkan tak pernah aku terima darinya.
" Kita cari Inara dulu ya " ajaknya pada ku , akupun tersenyum sambil mengiyakan ucapannya.
Aku melihat beberapa orang berlalu lalang dihadapan ku , terlihat bahagia .itu yang ku tangkap dari Mereke yang tersenyum lebar.
Mendapat pendidikan tinggi, bergelar dan punya keluarga yang mendukung mereka. Andai saja aku adalah wanita yang seperti itu. Kufikir suamiku tak akan mencari prioritas lain dalam kehidupannya.Hingga gadis cantik itu melambaikan tangan pada kami, mungkin pada suamiku lebih tepatnya , terlihat sangat bahagia ,seraya memakai hiasan yang tidak berlebihan dia terlihat sangatlah cantik dengan balutan kebaya berwarna abu abu.
" Hai Inara, selamat atas kelulusan kamu , saya bangga sekali bisa menjadi dosen pembimbing untuk mahasiswi sepintar kamu " sapa suamiku seraya menjabat tangan Inara .
" Terimakasih banyak pak , saya juga berterimakasih atas bimbingan bapak sehingga saya bisa sampai pada hari ini . Dan oh hai istrinya sepupu pak Megan ya " dia melihat ku dengan tampang menelisik seolah penasaran bagaimana aku bisa sampai diacaranya hari ini.
" Selamat ya Inara, semoga ilmu dan apa yang kamu dapatkan hari ini akan bermanfaat dengan baik kedepannya. " Ucapku
" Oh iya ibu kamu mana Inara ? Dan tolong jangan panggil pak Megan lagi, walaupun dikampus hari ini kamu bukan mahasiswi ku lagi kan," ucap suamiku sambil memegang kepala Inara sayang , aku memalingkan wajahku kearah lain .
" Ibu ada didalam , sebentar lagi acaranya mau mulai , mama gak ikut ? " Tanya Inara
"Mama udah dijalan tadi , maaf ya aku bawa Kanaya, tadi dia bilang suntuk dirumah, dan suaminya juga dikantor , gak masalah kan ? "
Jawab suamiku sekenanya ." Iya gak papa ko, disana ada kantin ko, kalau kalau Mbak Kanaya bosan , aku sama mas Megan mau masuk dulu ya mba, " ucap Inara tersenyum manis kearah ku
" Kanaya biar masuk aja , kasian kalau harus nunggu di kantin , acaranya juga untuk umum kan ? " Balas suamiku pada Inara
" Ya terserah mbak Kanaya juga sih, tapi kayaknya mbak Kanaya bakalan bosan juga didalam mas, yuk acaranya udah mau mulai " jawab Inara
" Em gak papa ko, aku nunggu dikantin aja , lagian mungkin aku juga gak lama Disini, sebentar lagi aku pulang, Inara sekali lagi selamat ya, dan aku titip salam juga buat ibu kamu. Assalamualaikum "
Aku tersenyum Melihat mereka , setidaknya mereka tidak manjalin hubungan dibelakang ku kan ? Lagipula ini yang aku mau, entah apa pun yang terjadi kedepannya aku harap , aku tidak pernah menyesali langkah yang aku ambil hari ini.
-------------------------------------
Hai guys, udah lama banget ya, hehe
So sorry udah kalian nunggu begitu lama, bukan Tanpa alasan juga ya aku ninggalin Megan sama Kanaya, aku harap sedikit part diatas bisa ngobatin penasaran kalian.
Btw makasih banyak juga buat dukungan kalian buat cerita amatir aku, aku ngerasa kaya serius ada yang nunggu aku update part baru ? Kaya ngerasa gak percaya diri dengan apa yang aku tulis . Pokoknya makasih banyak guys.Aku minta tolong koreksinya dari kalian ya, itu bantu aku banget . Bacain komen kalian juga mood banget buat aku.
Kalian bebas ko mau komen apa aja asal sopan ya .
Aku bakalan seneng banget kalo kalian follow apalagi vote cerita ini.hehehe
Salam manis dari aku ya, insyaallah aku gak akan niggalin Megan sama Kanaya lama lama kok ehehe
Xoxo :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Prioritas
Romanceyang namanya prioritas ya pasti cuma satu , tapi dia lain , dia seorang yang kusebut suami mempunyai dua prioritas yang kerap kali membuat dia lantas tertuntut untuk memilih ,pertanyaan ku, siapa yang akan jadi tujuannya, rumahnya , dan tempat untuk...