Megantara pov" Jadi saya hanya perlu memahami berkas ini kan ? " Ujar ku pada Afnan yang tengah menjelaskan satu dua hal yang memang tak ku mengerti tentang perusahaan ayahku sendiri
" Abang kan sudah pernah meeting beberapa kali ,ya walaupun cuma sekedar ikut ikutan dan dapat tander kecil . Seenggaknya Abang gak akan kaget saat resmi jadi direktur perusahaan om samudera nanti "
Afnan menjelaskan dengan nada yang ku tangkap sedikit meremehkan . Jujur aku sangat tersinggung dengan itu walaupun apa yang dikatakan Afnan tidak lah salah
" Maksud kamu ,saya tidak cukup pantas untuk menjadi direktur dari perusahaan orang tua saya sendiri afnan? " Aku mendengus saat melihat Afnan tertawa dengan kerasnya
" saham itu bisa diibaratkan seperti wanita bang , kita yang harus mendekati mereka, kita yang harus memahami mereka ,kita juga harus bisa menilai bagaimana kehidupan kita nanti bersama mereka . Yang pasti harus menguntungkan tapi bang jangan salah faham saham memang bisa diibaratkan seperti wanita tapi wanita tidak bisa disamakan dengan saham. Sebab kalau kita sudah berkomitmen bukan lagi untung atau rugi yang kita perhitungkan akan tetapi sebuah tanggung jawab "
Aku terhenyak mendengar penuturan Afnan yang memang benar adanya , aku jadi mengingat satu dua hal kejadian dimana aku merasa sangat dirugikan ketika tahu bahwa wanita yang kunikahi sama sekali tak membawa keberuntungan buatku karena ya bagiku tetap pendidikan nomor satu apalagi istriku pasti akan menjadi ibu dari anakku ,dan tentunya seorang ibu adalah pendidikan pertama bagi anaknya .sedangkan Kanaya tak memiliki itu semua
" Santai bang, kita sedang membicarakan saham sekarang "
" Afnan , tapi kalau sebuah saham merugikan bagi kita ,tentu kita punya hak untuk melepaskan tanggung jawab kita terhadap saham itu kan ?"
Afnan yang sedang tertawa seketika menghentikan tawanya .menggantinya dengan raut wajah yang sangat serius ,mungkin dia faham apa yang sedang aku bicarakan
" Abang mau menceraikan teh Kanaya ? "
" Kita sedang membicarakan saham Afnan , kalau kamu lupa!"
Aku sama sekali tidak pernah berfikir untuk melepaskan Kanaya sekarang , aku memang tidak mencintainya sampai saat ini .tapi aku tak mau mengambil resiko untuk menyesal suatu saat nanti .entahlah kurasa Kanaya tidak seburuk itu untuk ku jadikan tempat singgah ." Pengusaha yang baik akan mengelola saham yang menurut dia tidak cukup menguntungkan , bukan malah melepaskan . Karena sejauh ini yang kutahu selain roda kehidupan , perputaran ekonomi juga berjalan ,akan ada saatnya gunung yang kita anggap menganggu ternyata menyimpan ribuan ton emas didalamnya , singkatnya seperti ini , tenaga listrik membooming kan sekarang . Itu diperhitungkan karena minyak bumi suatu saat nanti akan habis . Tapi kenyataanya matahari tetap akan menjadi sumber tenaga dalam dunia kan bang. "
" Kanaya bukan matahari . Dia hanya wanita kampung yang tak pernah menyentuh hal penting bernama pendidikan . Dan dia tidak sepenting itu untuk kamu ibaratkan seperti matahari , karena kenyataanya bagiku Kanaya seperti minyak bumi ,dia bermanfaat tapi tetap saja suatu saat nanti akan habis juga "
" Bang, aku tidak mengerti apa yang sangat kamu junjung saat ini, pendidikannya apa nafsumu pada wanita itu ? Karena kalau memang Abang secinta itu terhadap pendidikan tidak bisa membuat Abang serta Merta menyepelekan istri Abang yang tak pernah sekolah !" Nada bicara afnan sudah sangat tidak bisa dikatakan bercanda . Aku bahkan tidak faham apa lebihnya Kanaya sehingga Afnan sebegitu membela istriku itu
" Kamu menyukai kanaya? "
" Kalau aku tidak waras ,kalau aku tidak memiliki ikatan persaudaraan dengan Abang, dan kalau memang aku bisa , aku yang akan menikahi teh Kanaya . Maaf aku ada urusan dengan salah satu kolegaku habis ini , aku permisi bang "
------------------
Kanaya pov
Aku menghela nafas pagi ini , memang baru terhitung beberapa jam aku melepas alat kontrasepsi yang ada didalam rahimku ,tapi aku benar benar berharap Tuhan akan berbaik hati membiarkan nyawa itu bersemayam di perutku sekarang . Kenyataanya aku melupakan satu fakta . Dimana aku lupa cara memakai test pack yang baik dan benar , aku benar benar merutuki kebodohanku sekarang
" Masukan test pack kedalam wadah yang sudah diisi air seni ,lalu tunggu sampai tiga menit"
Aku mengernyit bingung ketika membaca panduan memakai test pack itu, banyak kata yang tak ku mengerti hinggaMama calling on
" Assalamualaikum ma " sapaku pada mama saat sambungan telfonku telah di terima beliau
" Waalaikumsalam sayang, ada apa? "
" Ekhem , begini ma tadi pagi aku ke apotik untuk membeli test pack , tapi..
" Nak, maafkan mama sebelumnya ,tapi kamu kan mandul untuk apa kamu membeli alat itu? Itu hanya akan membuat kamu kecewa nantinya ,"
Aku terhenyak mendengar apa yang dikatakan mama mertuaku , aku lupa bahwa memang suamiku sendiri yang mengabarkan bahwa aku mandul pada ibunya , aku hanya bisa menghela nafas sekarang . Yang berakhir aku membuang test pack itu ke dalam tong sampah
" Maaf mah, aku em aku lupa "
" Nak! Anak memang sangat penting bagi sebuah keluarga ,apalagi kalian masih terhitung sebagai pengantin baru , tapi kamu bisa mengadopsi anak dari panti asuhan ,itu sama saja "
" Aku takut aa enggak suka mah, "
" Mama yang akan bicara dengan megantara nanti , kamu yang sabar ya,kalau memang rezeki kamu ,insya Allah kalian akan segera mempunyai keturunan ,"
Aku tersenyum miris mendengar doa mama yang sangat tulus , beliau percaya dengan kabar yang disampaikan anak nya ,hingga tanpa sadar aku menjatuhkan air mataku , sakitnya menjalar dengan baik di ulu hatiku ,
" Yasudah mah, terimakasih ,em sekali lagi maaf sudah menganggu mama "
" Tidak sama sekali , nanti kalau sempat mampir kerumah mama ya ,mama sedang ingin makan puding mangga buatan kamu "
" Iya ma, nanti aku ke sana bersama a megan , sudah ya ma ,Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam sayang "
Mama calling off
Aku menjatuhkan tubuhku didalam kamar mandi ,seraya menyalakan keran air berharap suara tangisku tak terdengar sampai keluar , rasanya aku seperti jatuh kedalam jurang karena terlalu berat memikul beban sendirian , aku juga wanita ,aku ingin merasakan bagaimana hamil memiliki anak , memiliki keluarga yang bahagia, Itu saja . Aku memang tak sebodoh itu untuk menyalahkan takdir tapi apakah boleh aku bernegosiasi dengan Tuhan sekarang?
------------
Megantara povAku mengernyit heran ketika tidak menemukan Kanaya di dalam rumah ,
" Kanaya!"
" Kanaya!"
Aku memanggil Kanaya dengan suara keras ,berharap dia akan muncul dari arah dapur atau kamarnya seperti biasa ,tapi nihil hampir lima menit aku mengelilingi rumah ,sama sekali tak kulihat batang hidung istriku itu .
Tok tok tok
Aku mengetuk pintu kamar Kanaya,
" Kanaya! Kamu didalam? Kanaya? Aa sudah pulang ini"Akupun membuka knop pintu kamar Kanaya yang tidak terkunci , sehingga netra mataku melihat tubuh ringkih Kanaya yang sedang tertidur membelakangiku ,aku menyentuh lengan Kanaya
" Kanaya ? " Panggilku
" Kalau memang sudah terlanjur mama mengetahui kabar bahwa aku mandul , bagaimana kalau aku mengadopsi seorang anak ?"
Tanya Kanaya seraya membalikan tubuhnya menghadap kepadaku" Adopsi? Kenapa tiba tiba menanyakan ini? "
" Setidaknya ada seorang yang akan mendengar keluh kesah ku ,saat aku memutuskan untuk menyerah a, "
Ambyar gak tuh? Hehehe
Terimakasih sudah mampir di ceritaku , mohon kritik dan sarannya ya:)
Xoxo:'*
Hilsa
12 Maret 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Prioritas
Romanceyang namanya prioritas ya pasti cuma satu , tapi dia lain , dia seorang yang kusebut suami mempunyai dua prioritas yang kerap kali membuat dia lantas tertuntut untuk memilih ,pertanyaan ku, siapa yang akan jadi tujuannya, rumahnya , dan tempat untuk...