04

230 10 0
                                    

"whatt! Lo jangan ngomong yang aneh aneh dong Zan!" Sentak Gilang seraya berdiri dan menggebrak meja kerja azaan.

Reaksi berlebihan yang Gilang berikan membuat azaan sedikit terkejut. Sebenarnya azaan hanya bertanya kepada Gilang tentang apa yang mama nya pernah katakan. 'gilang anak nya udah mau dua!'. Dan sangat benar dugaan azaan. Gilang hampir saja memberikan nya satu buah Bogeman.

"Waktu itu mama gue pernah bilang kalo anak Lo udah mau dua. Dan bini nya Irwan lagi bunting" jawab azaan santai.

"Mama Lo parah banget deh Zan. Makanya, Lo buruan nikah. Biar gue sama Irwan kaga di bawa bawa" sahut Gilang lalu duduk kembali di kursi nya.

"Oh iya. Gue belum pernah cerita ya?? Waktu ngelembur itu, mama gue ngirim cewe ke kantor" ucap Azaan.

"Udah biasa itu mah"

"Enggak! Ini beda Gil! Cewe itu punya tatoo serigala di leher nya. Dan mata cewe itu, persis banget sama dia" lanjut azaan.

***
Hari berjalan seperti biasa tanpa ada hambatan. Semua berjalan dengan sangat lancar nya. Bahkan di suatu universitas negeri yang terletak di Jakarta itu sangat ramai oleh para mahasiswa dan mahasiswi nya. Tak terkecuali azaan dan maylia. Dua sejoli yang sudah lama menjalin hubungan itu, kini sedang menikmati capuccino cincau di kantin. Semua tampak biasa dan tidak ada yang perlu di khawatirkan.

"Mayli.." seperti itulah azaan menyebut kekasihnya. Wanita dengan rambut hitam panjang, mata yang besar, serta kulit kuning Langsat yang mulus dan halus. Di leher jenjangnya, terselip tatoo serigala berbulu tebal.

"Kalo kita udah lulus, kamu mau kemana?" Tanya azaan seraya menyeruput capuccino nya.

"Bunda bilang, aku harus kerja di luar negeri. Biar bisa bantu bantu keuangan rumah. Kasian bunda juga, harus biayain aku dan adik adik ku" jawab mayli.

"Tapi kamu pasti pulang kan?" Tanya azaan. Dan mayli hanya mengangkat bahu nya pasrah.

Azaan tertegun. Apakah ia siap ditinggal seorang diri oleh sang kekasih? Apakah ia bisa menjalani hubungan jarak jauh? Pria ini hanya takut bila rasa cinta dari sang kekasih memudar. Susah payah azaan membangun hubungan yang berawal dari cinta monyet. Jatuh bangun azaan mempertahankan hubungan nya dengan wanita cantik di hadapan nya itu. Seringkali mayli meminta untuk mengakhiri hubungan nya dengan embel-embel dirinya tidak selevel dengan azaan. Dan dulu, mayli hampir saja putus sekolah karena sang ibunda bersikeras untuk menikahkan mayli pada duda kaya raya. Maklum, keuangan keluarga mayli tidak mendukung mayli untuk terus mengejar mimpi nya. Tapi karena azaan dengan sungguh-sungguh memohon pada ibu mayli, akhirnya ibu mayli luluh. Dengan catatan, mayli harus membiayai kuliah nya sendiri. Walaupun banyak rintangan, azaan tetap kekeuh untuk melanjutkan hubungannya. Bahkan kalau bisa, ia akan mempersunting mayli setelah diwisuda nanti. Soal apa pekerjaan azaan nanti, itu gampang. Yang terpenting, wanita yang sangat azaan cintai ini tidak jatuh di pelukan orang lain.

Sampai tiba saatnya dua cangkir capuccino terakhir yang mayli dan azaan minum. Disinilah, hati azaan akan hancur.

"Mayli harus menikah" ucap mayli sendu.

"Iya sayang. Tunggu ya? Skripsi aku sebentar lagi kelar. Abis itu, kita pasti menikah" jawab azaan.

Mayli menggeleng. "Enggak Zan. Enggak! Bunda punya banyak hutang. Dan itu harus di bayar!! Kalau enggak, rumah aku akan di sita"

"Iyaa. Nanti azaan bantu bayar" jawab azaan. "Kamu kenapa? Ada apa? Cerita sama aku"

"Mayli harus jual diri agar hutang hutang bunda bisa dibayar" ucap mayli lirih. Setetes demi setetes air mata nya pun luruh.

MAID AND THE COLD BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang