"tapi mama Hana jarang deh nginep lama diBogor. Ayo dong ma, kapan?" Ucap ranya disela sela obrolan para orangtuanya.
"Iya.. mbak Hana mah paling kalau nginep cuma tiga hari" sahut deolinda. Hana tersenyum. Sebenarnya ia sedang berpikir. Ia juga bosan dirumah terus menerus, ditambah lagi putra semata wayangnya yang membuat mata makin sepet tiap harinya. Akhirnya...
"Kalau hari ini aku ikut ke Bogor lucu kali ya pa?" Tanya mama Hana pada suaminya.
"Ya ayo aja kalau mau kebogor mah" jawab Leonardo. Akhirnya, mama Hana masuk kedalam kamarnya dan mengemas beberapa pakaian miliknya. Tak lama, ia keluar dengan membawa tas jinjing yang cukup besar.
"Azaan belum turun?" Tanya mama Hana setelah sampai, dan serempak deolinda, Leonardo dan ranya menggeleng.
Selang beberapa menit, Mona pun turun lalu disusul oleh Malik dan azaan si anak Dajjal.
"Papa sama bunda pulang dulu ya Zan" ucap Leonardo.
Azaan membuang muka songong nya, lalu melipat tangannya didepan dada. "Pulang tinggal pulang, pake pamit segala. Emang siapa yang suruh anda datang kesini?" Jawab azaan.
"Mama juga pamit Zan" ucap mama Hana.
"Mama mau beli sayur? Biar si Zeline aja yang beli" jawab azaan dan hendak melenggang pergi, namun..
"Mama mau ikut papamu ke Bogor" azaan pun berbalik badan.
"Ma??!!"
"Mama sebulan disana. Nanti, masalah rumah dan makan biar Mona yang urus" jawab mama Hana.
Mona dan azaan sangat terkejut. Bukan apa apa, tapi pasti selama sebulan ini mereka akan selalu bertemu. Dan hanya berdua?!! Habis sudah Mona.
"Ya gak bisa gitu dong ma. Masa mendadak banget sih" azaan berusaha mencegah mamanya pergi.
"Cuma sebulan zan, gak usah lebay deh. Udah ah, mama sama papa berangkat dulu takut kesiangan" mama Hana pun melenggang pergi begitu saja.
Azaan berkaca kaca. Mamaaaa dedek gak bisa di tinggal mama:( dan disampingnya, Mona sedang berusaha menahan tawa.
"Assalamualaikum" ucap deolinda dan Leonardo.
"Waalaikumsalam" jawab Mona. "Salam tuh di jawab pak!" Ujar Mona seraya menggeplak lengan kekar bos nya, kemudian berjalan ke teras untuk melihat orangtua azaan pergi. Dan tak lama, azaan pun menyusul Mona ke teras.
"Kami berangkat, jaga diri baik baik" ucap deolinda. Lalu kaca mobil bagian belakang terbuka, dan muncullah si ganteng Malik.
"Dadah Abang, dadah kak Mona" ucapnya seraya melambaikan tangannya, dan Mona pun membalasnya. Sedangkan azaan, membuang mukanya lalu masuk begitu saja.
Mona terdiam di teras. Bisa bisa habis dia jika harus hidup sebulan bersama lelaki itu. Pasti akan jadi bahan ejekan, dan jadi babunya azaan. Rasanya ingin mencari pekerjaan lain, tapi bukankah ini sudah cukup? Harusnya Mona bersyukur mendapat bos yang baik seperti azaan. Yang mau memperkerjakannya diperusahaan dan di rumahnya.
"Gak apa apa Mona, cuma sebulan. Setelah itu, mama Hana akan pulang dan kamu gak akan ditindas lagi" gumamnya pada diri sendiri.
"Zeline!!!" Mona terkejut. Berani sekali dia memanggilku seperti itu! Dengan sedikit jengkel, Mona pun masuk kedalam rumah azaan.
"Apa?"
"Sopan begitu?" Saat ini wajah keduanya sama sama songong. Sepertinya sebulan ini akan terasa seperti pertandingan gulat bagi mereka.
"Iya apa pak? Apa ada apa?" Kesannya seperti mengalah, tapi tetap wajah songong nya tak ketinggalan.
"Saya mau mandi. Siapkan air hangat, handuk, dan ya sabun saya juga habis. Tolong belikan di minimarket dekat rumah. Selagi kamu siapkan, saya mau sarapan. Babay" ucap azaan, baru saja Mona ingin beranjak tapi bos nya itu kembali bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAID AND THE COLD BOSS
RomanceAzaan deka ramanda. Direktur utama di perusahaan terbesar kedua di Jakarta. Bujangan terhot gelarnya. Paling anti banget sama cewe cewe alay yang kalo pake bedak setebal kamus bahasa Inggris. Soal ngomong pedes? Azaan juara nya. "Makanan kesukaan...