"Zan" panggil mama Hana seraya masuk kedalam kamar anak bujang nya itu.
"Lusa, mama mau pergi kondangan di Surabaya. Kamu mau ikut, apa gak?" Tanya mama Hana.
"Emang azaan anak kecil apa. Kondangan pake di ajak" jawab azaan sewot.
"Ya mama kan tanya. Mama itu tau persis kamu gimana. Kamu itu gak bakal bisa hidup tanpa mama"
"Azaan udah gede kali ma" jawab azaan santai.
"Yaudah terserah kamu. oh iya, besok papa kamu pulang." Ujar mama Hana.
"Masih inget rumah dia?" Sahut azaan. Wajahnya pun berubah seratus delapan puluh derajat.
"Kamu jangan begitu dong Zan. Mau gimana pun, dia tetep papa kamu."
"Papa macam apa yang kaya begitu! Semua anak juga gak akan Sudi punya ayah kaya dia. Udah ya ma, azaan gak mau bahas orang itu lagi. Azaan capek, mau tidur" jawab azaan lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Mama Hana pun menghela nafas. Selain betah sendiri, azaan juga keras kepala. Persis seperti ayahnya.
Mama Hana pun keluar dari kamar azaan. Merasa mama nya sudah pergi, azaan pun kembali membuka selimut yang menutupi tubuhnya itu lalu mengambil ponselnya di nakas dan membuka laman Instagram nya. Postingan demi postingan pun masuk. Namun satu postingan yang membuat azaan tertarik untuk melihatnya. Sebuah foto bayi laki-laki yang sangat lucu, juga banyak perlengkapan bayi di sampingnya. Serta bertuliskan the beginning of something amazing.
Mood azaan makin anjlok. Makin ogah ngapa ngapain. Otak udah males mikir. Akhirnya, azaan pun melempar ponselnya ke sembarang arah lalu tidur tengkurap dan menutup kepalanya dengan bantal. Sungguh, ini malam yang suram
***
"Pagi Mbah. Nih,momon bawa nasi uduk. Mona sendiri yang masak loh" ucap mona dengan senyum sumringah nya. Pagi pagi sekali, Mona sudah rapi dan cantik dan siap untuk pergi. Ia sengaja memasak untuk Mbah Sastro sekaligus untuk bekal makan siangnya. Saat ini, mona sedang menemui Mbah Sastro di pos ronda ujung jalan. Mona sangat hafal tempat tempat kakek itu beristirahat. Jadi, tak sulit untuk mona menemukan dimana pria tua itu berada."Alhamdulillah. Makasih ya mon. Pasti bakalan enak ini" jawab Mbah Sastro seraya tersenyum.
"Pasti dong. Hari ini, momon mau ngelamar kerja.Mbah, doain ya biar keterima kerjanya" ucap mona.
"Aamiin. Yaudah sana berangkat, nanti terlambat" jawab Mbah Sastro, lalu mona pun melenggang pergi.
***
"Azaan berangkat ma" ucap azaan seraya menelan makanannya buru buru."Tunggu sebentar Zan. Papa kamu bentar lagi sampe" jawab mama Hana. Azaan tidak menjawab, ia terus melangkahkan kakinya menuju luar rumah.
Namun tiba-tiba, langkah nya terhenti kala tubuh kekar menutupi jalan nya. Azaan mendongak, dan benar saja sosok yang sangat ia benci itu ada di hadapannya.
"Papa pulang Zan" ucap pria kekar itu.
"Masih inget rumah tuan Leonardo? Saya dan ibu saya sangat senang, akhirnya tuan bisa pulang. Apa yang bisa saya bantu? Tuan mau teh? Kopi? Atau sarapan? Biar saya buatkan" jawab azaan dengan wajah dingin nya.
"Azaan" ucap mama Hana lirih. Wanita paruh baya itu sedang berdiri di dekat tangga, menyaksikan ayah dan anak yang sedang temu kangen itu.
"Kamu ini ngomong apa sih Zan. Ayo, sini peluk papa. Ternyata anak papa ini sudah dewasa" ujar Leonardo seraya merangkul pundak azaan. Namun azaan dengan cepat mengelak.
Azaan tertawa renyah. "Tentu saja kamu tidak menyadari kalau anak kamu ini sudah besar. Oh iya, saya lupa. Anak kamu bukan cuma saya. Dan saya akan menerima dengan senang hati jika kamu tidak mau menganggap saya anak kamu lagi" jawab azaan, lalu melangkahkan kakinya. Namun akhirnya terhenti lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAID AND THE COLD BOSS
RomanceAzaan deka ramanda. Direktur utama di perusahaan terbesar kedua di Jakarta. Bujangan terhot gelarnya. Paling anti banget sama cewe cewe alay yang kalo pake bedak setebal kamus bahasa Inggris. Soal ngomong pedes? Azaan juara nya. "Makanan kesukaan...