09

125 9 0
                                    

"dasar direktur stres!!" Mona ngedumel seraya terus berjalan menjauhi ruangan bos nya itu. Andai saja Mona tau kalau bos nya itu semenyebalkan ini, dulu ia tak akan mau ikut kencan buta yang mama Hana buat.

"Kamu ngatain saya?" Suara bariton tiba tiba menyahut. Tapi tunggu, sepertinya ini bukan suara si azaan magrib itu. Mona pun menoleh, pria yang cukup tampan tengah berdiri dengan tangan nya yang terlipat di dada. Mona memutar otak. Siapa dia? Mona belum pernah melihat nya.

"Kok malah ngelamun! Jawab dong!" Sentak nya.

Astaghfirullah. Apa dia ini reinkarnasi nya pak azaan ya?

"Eh anu pak. Enggak tadi itu-"

"Kamu tau gak siapa saya?" Tanya nya seraya mengangkat dagu nya sombong.

"Enggak pak. Emang bapak siapa? Saya Mona pak" jawab Mona seraya mengulurkan tangannya.

Lelaki itu pun tertawa. "Bisa bisanya kamu ya. Saya ini HRD disini loh. Kenalin, saya Athfal Gilang Ramadhan"

"Kirain HRD nya melambai, tau nya ganteng gini" gumam Mona seraya tak henti-hentinya menatap Gilang.

"Kamu bicara sesuatu?"

"Oh enggak pak. Maaf saya gak tau kalo bapak HRD nya. Soalnya baru kerja dua hari. Udah gitu tanpa interview lagi pak." Jawab Mona.

Gilang makin terkikik geli. Di sela tawa nya, mata gila menangkap tatto serigala bersembunyi di balik kerah seragam OG nya. Apa ini wanita yang azzan bicarakan waktu itu? Batin Gilang.

"Oh iya. Tadi yang kamu katain stress itu siapa ya"

Mona kikuk. Mana mungkin ia jujur jika ia baru saja mengumpat untuk direktur utama kantor megah ini. Bisa bisa Mona benar benar di pecat.

"E-eh enggak itu saya ngatain diri sendiri pak. Saya emang stress" jawab Mona seraya menyengir.

"Ada ada aja kamu. Yaudah di lanjut aja kerja nya. Saya permisi dulu" lalu Gilang pun melenggang pergi.

"Masya Allah itu HRD apa malaikat yakk" Mona langsung terduduk di lantai karena terpesona oleh ketampanan Gilang. Tapi pak azaan gak kalah ganteng kok.

Memang, azzan, Gilang, dan Irwan adalah trio tenar dari masa SMA. Bukan hanya karena ketampanannya, tetapi juga karena mereka selalu membuat onar di sekolah. Terlebih lagi, azaan. Dia lah yang paling bandel di antara mereka bertiga. Bahkan sangking kompaknya, mereka bertiga masih sama sama lajang! Jadi semua yang mama azaan katakan, itu hanya delusi semata hihihi.

***
"Gue barusan ketemu!"

"Lo tau adab bertamu ga? Ucap salam kek atau apa, saya ini bos loh" sahut azaan.

"Untuk sekarang ini Lo bukan bos gue. Lo azaan. Serius zan, tuh cewe mirip banget sama mayli. Ternyata Lo gak bohong" ternyata dia Gilang. Si HRD yang sok galak di depan karyawan.

"Siapa?"

"Itu, sapa OG yang Ono noh. Yang Tante Hana kirim itu" jawab Gilang

"Gue makin penasaran. Gimana kalo kita cari tau? Telpon si Irwan, kita rembukan di cafe nya"

"Lagak Lo kaya mau nangkep teroris" sahut Gilang seraya menghubungi Irwan.

Selang beberapa detik, telepon Irwan pun tersambung. Dan kebetulan, Irwan sedang ada di cafe. Tanpa pikir panjang, mereka berdua pun langsung otw ke tempat usaha Irwan.

Tak perlu waktu yang lama, mereka berdua pun sampai di neptune cafe. Mereka langsung di sambut oleh si gagah irwansyam donahue.

"Langsung ke ruangan gue aja" ucap Irwan. Tiga sahabat itu pun berjalan beriringan menaiki tangga yang ada di luar cafe. Sebuah ruangan di lantai dua, dengan suasana yang sangat estetik. Di tambah dengan pot pot bunga yang di tata rapih di balkonnya. Saat masuk kedalam nya, kita langsung di suguhkan dengan sofa sofa empuk, dan ada sebuah kamar tidur. Ruangan ini memang sengaja Irwan buat agar ia lebih nyaman saat bekerja. Walaupun ia seorang bujangan, tapi di antara mereka bertiga, Irwan lah yang paling rapi dan gak kaya cucian kotor.

MAID AND THE COLD BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang