part 12 : Dendam

52 0 0
                                    

"Grrrrrr" saat itu tubuh gue yang sedang keraasukan roh Ibunya Karina yang sudah meninggal. Terlihat Karina sedang terduduk diam terpaku diatas tanah sambil menyaksikan gue dipukuli Ayahnya menggunakan senapan yang ia pegang sejak tadi, "Apri..." ucapnya dengan raut wajah yang terlihat sedih. "Duak...duak" Ayah Karina memukul wajah gue dengan senapan itu "hahahahaha....rasakan itu bodoh!".
Gue yang saat ini berwujud roh sedang dibawa masuk ke dunia paralel dari ingatan Karina, sedangkan tubuh gue saat ini sedang dirasuki roh atau arwah dari Ibunya Karina yang sudah meninggal. Dunia paralel, "Apri kau harus menolong ku untuk menyelamatkan putriku Karina dari Ayahnya yang Psikopath itu, karena hanya kau seseorang yang bisa aku minati pertolongan sebab kau itu mempunyai kelebihan khusus yang tak dimiliki banyak orang" ujar roh Ibunya Karina yang berwujud asap. "Baik Aku akan menyelamatkan putrimu, tetapi kau harus membantuku untuk keluar dari sini?!" Jawab gue. "Iya, tetapi sebelum aku membantumu keluar dari Dunia paralel ini ada sesuatu yang ingin ku tunjukan lagi, tolong pejamkan mata mu lagi" ucap Ibunya Karina. Gue pun menuruti ucapannya itu dan kemudian tubuh gue terasa melayang ke udara. Saat ini di dunia nyata tubuh gue yang masih mengamuk karena dirasuki arwah ibunya Karina, Gopur dan Kojay yang baru saja sadar dari pingsanya itu, " lo temennya Apri kan...?" Tanya Kojay kepada Gopur. "Iya, dan lo juga kan...temanya Apri saat bekerja di Street Boutique dulu?" Balas Gopur, "iya bro" jawab Kojay. "Tadi kita pingsan saat Apri berteriak dan ia saat ini seperti orang kesurupan" Ujar Gopur sambil menunjuk Apri yang sedang menyerang balik Ayahnya Karina dengan tinjunya dan terlihat Ayahnya Karina sedang terpojok karena serangan Apri. Gopur mengingat kejadian sebelum mereka pingsan *Flash back*, di saat itu Karina yang menerjang Ayahnya sendiri sampai jatuh ke tanah dan tiba tiba Apri berteriak "huaaaa.....Aku Dendam!!",Lalu mereka Gopur,Kojay, Cunar dan Pak Mul terkejut. "Apri lo kenapa?" Ujar Kojay disampingnya, "nyo...lo kenapa?" Sahut juga Gopur, tiba tiba Apri mendekati Ayahnya Karina dan seketika udara dingin menyelimuti sekitar mereka. Lalu sang Ayah melempar putrinya itu ke samping sampai Karina terpental dan menghantam sebuah batu yang mengakibatkan Karina seketika tak sadarkan diri. "Huaaaaa....Nurdin...Aku Dendam padamu!!" Teriak gue saat itu dengan suara penuh amarah, dan teriakan itu membuat Gopur, Kojay, Cunar dan Pak Mul seketika roboh dan tak sadarkan diri. *Gambaran dari ingatan Gopur saat tadi sebelum mereka pingsan*, saat ini Gopur pun menceritakan ingatannya tadi kepada Kojay dan Kojay pun membalas ucapanya dengan ekspresi wajah yang terkejut "apa....! Jadi tadi kita langsung roboh, bener juga sih...?! Soalnya tadi gue merasakan lemas di sekujur tubuh gue bagaikan dibanting dari atas Ring tinju".
Gue yang saat ini dibawa oleh roh Ibunya Karina ke suatu tempat entah dimana, yang terlihat hanya ruangan gelap dan terdapat perkakas yang biasa digunakan untuk membantu pekerjaan berat seperti membangun rumah atau semacamnya. Gue yang sudah membuka mata saat ini sedang memperhatikan sekitar dan terlintas suatu pikiran bahwa gue mengenali tempat ini, * dalam hati bergumam "kayaknya ini seperti gudang di dalam rumah pekerja bangunan dan sepertinya tadi gue sempat ketiduran di tempat ini waktu Gopur dan Cunar menyembunyikan gue dai Ayahnya Karina" sambil memperhatikan*. Tiba tiba "eaaa...eaa" terdengar suara bayi yang menangis di belakang laci yang sudah rapuh termakan rayap, gue melangkah. Tempat yang gelap dan tercium bau amis darah yang pekat, "tolong....tolong anak ku..." seseorang meminta pertolongan. Gue mendekati suara itu, "brak" lalu pintu ruangan ini terbuka dengan begitu kasarnya oleh seseorang dengan langkah yang terdengar berat. Gue pun menoleh kebelakang yang tepat kearah pintu tersebut, "astaga itu Ayahnya Karina!" Terkejut Gue melihatnya dengan membawa lampu minyak dan menggenggam sebuah Golok ditangan kirinya, kemudian ia berkata "Lastri...kau istri yang tak berguna!!, mengapa kau masih hidup setelah ku siksa!" Ia melangkah ke arah Ibunya Karina yang terlihat sedang terkapar di samping laci sambil memeluk seorang bayi kecil dengan banyak darah di sekujur tubuhnya. Gue yang mencoba menghadang Ayahnya Karina dengan keberanian untuk menyelamatkan Ibunya Karina tetapi gue tersadar bahwa gue saat ini dalam wujud roh yang mungkin tak bisa menyentuhnya. Gue hanya menyaksikan kekejaman siksaan Ayah Karina, "duak duak " ia memukul istrinya dengan golok itu sampai sang istri pun tewas dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya, lalu bayi mungil yang tadi dipeluk Ibunya Karina pun di ambil dari pelukan jasad Ibunya Karina oleh Ayahnya Karina. "Anak ini...akan ku Namai Karina Amelia dan suatu saat ia akan meneruskan ku menjadi Pembunuh bayaran, ingat itu Lastri!!" Sambil melempar goloknya ia membawa bayi itu keluar ruangan.

Kuntilanak vs Ojek Online Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang