part 13 :mencintaimu dengan caraku

61 0 0
                                    

Setelah Nurdin Ayah dari Karina pergi meninggalkan jasad Ibunya Karina yang tewas ditangannya itu, tiba tiba suatu cahaya terang bersinar dari jasad itu.

"Itulah Aku yang tewas mengenaskan di bantai oleh suami tercintaku sendiri karena alasan aku membantah perkataannya yang melarang ia untuk berhenti menjadi pembunuh bayaran" suara dari cahaya itu. "Duar" seolah gue meledak dan terjatuh ke jurang yang amat dalam, kemudian gue kembali ke dunia dan melihat tubuh gue yang terkapar di tanah dengan darah yang begitu banyak. Lalu gue melihat Karina sedang menarik kaki Ayahnya dari bawah dengan kedua tanganya sambil berteriak kepada Ayahnya yang ingin melangkah ke arah tubuh gue dengan membidikan senapanya tepat di kepala gue "ayah jangan...aku mencintai laki laki itu...ayah...hiks...hiks...aku mohon...bunuh aku saja!". Sang Ayah pun menendang putrinya itu "diam kau...aku ingin membunuhnya...Karina!!!, sadarlah kau bahwa ia bukan Robi...!" Seru sang Ayah sang membidikan senapanya itu. Karina pun masih bersih kukuh dan kembali menarik Ayahnya lagi "aku tau ayah...aku sadar tetapi aku mencintainya!". Gue yang masih menjadi roh itu bergegas untuk memasuki tubuh gue yang saat ini sedang terkapar, "aku akan membantumu kembali ke tubuhmu, Apri!" Ujar Ibunya Karina yang berwujud asap sembari menyelimuti gue yang saat ini sedang di dalam wujud roh. "Katakanlah kau mencintai putriku sekarang karena satu satunya alasan untuk menggunakan kekuatan arwah ini untuk membantumu masuk ke dalan tubuhmu" ucap Ibunya Karina. "Baiklah....Karina aku mencintaimu saat ini dan aku akan melindungimu...aku...mencintaimu tulus...aku juga menyayangimu...aku mencintaimu dengan caraku!" Ucap gue dengan keyakinan penuh. Lalu seketika gue terdorong oleh sesuatu yang membuat gue masuk kedalam tubuh gue kembali "syut!". Karina yang terus menerus menarik narik Ayahnya yang ingin membidikan senapannya ke arah gue,"ayah....! Sudah hentikan!!" Teriaknya dengan jeritan yang sangat keras bagaikan hewan yang ingin dipotong. "Diam kau anak brengsek!!!, pergi kau sana!!" Sang Ayah masih menendangi putrinya sendiri "duak...duak!!". Gopur dan Kojay hanya menyaksikannya, Kojay pun sudah tak bisa menahan emosinya itu karena melihat kekejian sang Ayah sedang menendangi Putrinya sendiri. "Greb" tiba tiba senapan itu ditarik seseorang dari genggamannya,"JANGAN KAU SIKSA DIA....CUKUP SUDAH....BRENGSEK!!".
"Apri...." Gumam Karina sambil menarik Ayahnya yang sedang menendanginya, "bocah sialan...kenapa kau tidak mati?!!" Ujar Ayahnya Karina sambil memandang bengis ke arah gue. "Duak!" Kojay memukul Ayah Karina tanpa diketahuinya, "rasakan itu...manusia keparat!" Ujar Kojay dengan amarahnya. Ayah Karina tersungkur ketanah, dari belakang Gopur merangkul tubuh gue yang penuh luka luka dan memar. "Nyo lo gak apa apa kan?" Ujar Gopur,"iya gak apa apa tetapi badan gue susah digerakan untuk saat ini" jawab gue terbata bata.
"Tap tap" Cunar dan Pak Mul yang tadi pingsan pun sudah tersadar dan melangkah untuk membantu gue berdiri, "kalian gak apa apa?" Tanya Cunar, "gue dan Kojay gak apa apa tetapi Apri yang luka parah saat ini, tolong kau bantu dia"jawab Gopur. "Cuih...brengsek....kalian!!" Gusar Ayah Karina sembari bangkit dari tanah akibat pukulan Kojay yang membuatnya tersungkur tadi. "Hihihihi" suara Kuntilanak yang tiba tiba terdengar menggema di sekitar, "hah...darimana asalnya suara cekikikan itu?!" Ujar Kojay yang seketika ketakutan mendengar suara itu, "sial...suara Kuntilanak itu lagi" ujar gue yang sedang dirangkul Gopur, "maksudnya...?"Gopur yang terkejut dengan ucapan gue dan seketika ia pun menoleh ke wajah gue. "Apa itu....!" Teriak Ayah Karina dengan Amarahnya sambil melihat ke atas tepatnya dahan Pohon beringin yang besar dari pohon diujung Rumah Karina. "ERZA AFRIANSYAH...!" Terdengar menggema seseorang memanggil nama gue, gue dan yang lain pun panik yang diiringi bulu kuduk yang seketika berdiri.

Kuntilanak vs Ojek Online Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang