Ayahnya Karina yang membidikan senapannya ke arah gue, tiba tiba "duak!" Karina menerjang Ayahnya dengan tubuhnya sehingga Ayahnya jatuh ke tanah. Kojay pun melangkah ke samping gue " tenang pri...gue bantu lo jika memang harus melakukan adegan baku hantam" ujar Kojay yang memasang wajah serius dengan memegang helm ditangannya, Cunar dan Pak Mul pun juga berada disamping gue, " plak" Cunar menepuk bahu gue " bro...kami siap membantu lo juga" ujar Cunar, "hayo...lah kalo kalian juga ikut, haha...bakal seru kali ini kalo gue juga ikutan" Gopur pun merangkul gue. Karina menindih badan Ayahnya, "mati kau anak sialan!!" Karina di cekik Ayahnya yang tertindih oleh tubuhnya, Karina hanya diam. "Wuuung!" Terlintas suara hembusan angin di telinga gue, "tolong selamatkan anak ku..." suara bisikan yang entah darimana terdengar oleh gue. "Klik" tiba tiba gue tak bisa melangkah dan sekitar gue tak bergerak bagaikan waktu terhenti, "wusshh" asap tebal menghampiri gue, lalu asap itu terasa dingin seperti embun pagi. Asap itu membentuk sebuah sosok wanita tua memakai baju dress panjang berwarna putih, gue hanya bisa melihat. "Apakah kau Apri?" Ujar asap itu, dan muncul sesuatu bersinar dari kumpulan asap itu. Terang sangat terang sampai penglihatan gue pun tak menjangkau cahaya itu, " akan kuceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepadamu Apri". "Seeet" gue berdiri dan melihat sekitar saat ini, terkejut melihat diri gue yang lain sedang berkelahi melawan Ayahnya Karina dan teman teman gue yang terkapar di tanah, " kau harus sadar bahwa saat ini kau sedang ku rasuki Apri, kau Kesurupan. Lihat lah kau sedang menyelamatkan putriku Karina dari tangan Ayahnya yang berjiwa psikopath itu" asap itu berkata disamping gue, "jadi maksud lo saat ini gue berwujud roh?!" Balas gue dengan pertanyaan sedikit cemas. "Iya...kau benar, dan sekarang pejamkan matamu agar aku bisa memberimu sesuatu" jawab asap itu. Gue pun memejamkan mata, "syat" seketika gue terasa melayang. Gue pun membuka mata, terlihat suatu tempat seperti Balkon milik Karina. "Ayah jahat sekali...!!, Ayah membunuh Ibu dan menjadikan Robi kekasihku sebagai tumbal kesaktian ilmu Harimau...Ayah!" Terlihat Karina yang membentak ayahnya di depan pintu Balkon. "Plak" sang Ayah menampar wajah putrinya itu dengan bengis, Karina yang memegang wajahnya itu pun menangis "Ayah Jahat!" Lalu ia lari kedalam Balkon. "Brak!" Karina pun menutup pintu balkonnya dengan cara membantingnya, lalu ia menangis di sofa berwarna abu abu. "Karina!" Gue mencoba memanggil namanya tetapi tak terdengar olehnya,"percuma Apri karena ini adalah dunia paralel dan jika kau bicara bagaikan diruang kedap udara yang tak didengar oleh siapapun" suara asap itu yang membisik telinga gue. Karina melangkah ke sebuah lemari dan mengambil sebuah boneka yang mirip dengan boneka santet. Kemudian ia menusuk nusuk boneka itu sambil mengatakan "mati kau...Nurdin...kau tak becus jadi Ayahku..." dengan tangisan dan ekspresi depresinya Karina menusuk boneka itu. "Huaaaa..." ia menjerit, lalu ia mengambil sebuah foto seorang laki laki dengan seragam Driver online. Alangkah terkejutnya gue melihat seorang itu mirip sekali wajahnya dengan gue, "Robi...Robi...aku mencintaimu!" Ujar Karina sambil menciumi foto tersebut. "Kau tahu kan sekarang Apri , mengapa putriku mencintai mu?. Karena wajahmu mirip dengan Robi sang kekasih yang tewas dijadikan tumbal kesaktian Harimau oleh suamiku Nurdin atau Ayahnya Karina yang mempunyai jiwa Psikopath" pungkas asap itu. "Ka...ri...na, gue berjanji akan bahagia in lo" dengan perasaan sedih karena gue melihat hal itu. "Jika kau tau Robi aku mengandung anakmu saat ini...hiks" Karina sambil menangis, ia pun memegangi perutnya. Gue kaget mendengar hal itu dari Karina " hah...dia mengandung anak dari Robi?" Ujar gue kepada asap itu, " iya kau benar Apri, putriku saat ini telah mengandung anak dari Robi dan setelah kematian Robi sifat Karina pun seperti mendapatkan tekanan mental" jawab asap itu. *Dalam hati gue yang saat ini menangis karena mengetahui Karina yang sedang mengandung anak dari almarhum kekasihnya yang berwajah mirip dengan gue itu "Karina...berat sekali hidup yang kau jalani, aku akan memberikan hatiku padamu saat ini untuk menjagamu dan bayi itu walau ia bukan anakku" ucap gue dalam hati*. "Hihihi" tiba tiba suara Kuntilanak yang sering mengganggu gue terdengar " Apri...jangan dengarkan omongannya!". "Tenang Apri kau saat ini tengah di dalam dunia paralel ku dari ingatan Karina, Jin itu tak bisa mendekatimu karena ia adalah makhluk halus yang jahat tidak seperti ku yang hanya roh orang meninggal atau Qhorim" ujar asap itu kepada gue. "Iya aku akan tenang ibunya Karina, dan Kuntilanak yang bernama Mery itu harus ku beri pelajaran!" Gue yang kesal terhadap Mery si Kuntilanak yang sering mengganggu gue akhir akhir ini. "Waktu itu aku yang menuju kan keberadaan mu kepada putriku disaat kau pingsan setelah kau mengantar putriku pulang saat malam itu" asap itu berkata. *Dalam pikiran gue saat ini yang dikit demi sedikit mengetahui semuanya yang sudah terjadi saat gue pingsan seminggu yang lalu dan gue mengetahui bahwa keanehan dari sifat Karina itu karena ia mencintai kekasihnya yang wajahnya mirip dengan gue*, "hai ibundanya Karina aku sangat berterima kasih padamu karena kau telah memberikan ku sebuah informasi yang saat ini ku butuhkan untuk menumbuhkan benih cinta ku ini kepada putrimu, Karina Amelia" ucap gue kepada asap itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuntilanak vs Ojek Online
Fantasisemenjak bertemu Kuntilanak itu kehidupan ku berubah