part 06 :Hai Na

70 0 0
                                    

Gue,Gopur dan Cunar mendekati Karina yang tadi menyapa gue dari depan pintu Rumahnya. "Kalian kenal sama Apri?" Tanya Karina kepada Gopur dan Cunar, "iya mba...dia teman saya pas di sekolah dulu" jawab Gopur, "hahahhah...dan hati hati mba dia itu Playboy loh?"Sahut Cunar meledek sambil melirik ke arah Apri. "Hahahah...ya sudah kalian berdua istirahat aja sana, aku ingin mengobrol empat mata dengan Apri" ujar Karina, "awas mba dia ganas kayak Anjing laut" cletuk Gopur sembari melangkah ke sebuah Rumah kecil di pojok Rumah Karina. "Hush....hush...pada pergi deh!" Gue menggesuh mereka berdua yang telah meledek gue, "awas mba Apri gigit itu!" Cunar Berteriak sambil memasuki Rumah kecil di pojok Rumah Karina. "Yuk masuk?" Ajak Karina, "emang mau ngapain sih?" Gue merasa heran melihat ekspresi Karina yang sangat ramah, *dalam hati gue berfirasat Negative terhadap Karina soalnya jarang ada cewek yang Ramah sama gue kayak gini, yang biasanya sih....cewek cewek kalo deket sama gue pada ilfeel*.

Gue dan Karina melangkah ke arah Ruang Tamunya yang Kondisinya amat berantakan dan banyak barang barang Rongsokan seperti Kardus dan Botol air Mineral. "Udah santai aja pri, kita Ngobrol di Balkon lantai dua aja ya?, soalnya kalo disini nanti ayah ku melihat karena dia gak suka laki laki dekat dengan ku. Emmm....kemarin aja pekerja bangunan hanya memberi salam sama aku aja besoknya ia dipecat oleh ayah" ujar Karina sambil melangkah ke tangga menuju lantai dua.

"Hai...Na, emm... itu apa?" Gue melihat sesuatu yang aneh di pajang di dinding Ruang tamu Karina, "oh itu tulang kepala Kera milik ayah karena ayah suka memburu Kera dan Rusa di hutan, waktu itu aja dia membawakan ku kulit Macan asli. Bagus banget...!" Karina berkata denganku dengan ekspresi bahagia, gue menatap pajangan itu *dalam hati "ini bukan tulang kepala kera, soalnya ini sedikit pipih emm...jika tulang kera itu serai gue bentuknya agak lonjong, lebih mirip tulang kepala manusia sih...?, ah...masa iya ...tau deh!" Bergumam didalam hati*. "Hei...pri cepat jalanya" panggil Karina, *wait...wait...dalam hati menemukan sesuatu yang tak logis dalam hal ini "tunggu dia manggil gue Apri dari tadi sedangkan gue memperkenalkan diri gue kepadanya dengan nama Erza, apa yang sebenarnya terjadi?" Semakin pusing*, Karina membuka pintu menuju ke balkonnya di lantai dua "ayo pri duduk di sofa itu aja" ia menunjuk ke arah sofa besar berwarna abu abu, balkon Karina terasa nyaman karena tertutup Kanopi yang memanjang sampai depan halamannya dan fasilitanya lengkap sekali seperti di dalam Kamar pribadi. "Selama datang di tempat persembunyian ku..." ujarnya dengan gembira, terlihat TV dengan Modem Wi-fi, play station, speaker besar, kulkas dan peralatan seperti perkakas mesin, lalu dipojok belakang lemari besar terdapat sebuah karung karung besar yang entah apa isinya. Gue pun duduk di sofa itu "sreet" Karina menggeser sebuah meja ke depan gue, "mau minum apa pri?" Ujarnya. *"gue demen nih yang gratis gratis gini, semoga lo nawarin gue makan" hati gue berkata*. "Emm kopi ada?" Jawab gue tanpa sungkan, *"hahahaha...lo salah nawarin gue minuman...gue kan Tuman ....liatin abis ini lo bakal nawarin gue makanan!" Berharap hati ini*, "oke sebentar ya aku turun dulu...inget jangan kemana mana...ya?!" Ujar Karina dengan wajah imutnya sambil melangkah keluar balkonnya. Lima menit berlalu tetapi Karina belum muncul, dengan kegabutan ini gue pun merasa Kepo dan mencoba menjelajah sekitar. Pertama gue Kepo terhadap Karung karung yang dibelakang lemari itu, gue pun akhirnya melangkah. Gue pun membuka ikatan di karung itu untuk melihat apa yang di dalamnya "srek srek" gue pun terkejut karena di dalamnya berisi boneka boneka yang ditancapkan paku paku kecil *dalam hati berkata "apa mungkin boneka ini sama dengan boneka yang digunakan untuk menyantet orang?"* gue pun menutup kembali karung itu dan kembali ke sofa. Karina membawa sebuah nampan berisi makanan ringan dan dua gelas kopi, "minumannya sudah datang" dengan nada yang riang sekali Karina berkata. Nampan itu diletakannya di meja depan gue, "kayaknya ada yang kurang ya?, emmm...oh...iya aku lupa kalo kamu suka dengan yang manis manis...sebentar aku ada donat...aku bawakan ya?" Karina pun kembali keluar lagi untuk mengambil donat untuk gue. *Bikin pusing nih cewek "darimana dia tau kalo gue suka cemilan yang manis manis?" Bingung *, "trrrrttt" Handphone gue berdering.

Gue pun mengangkat panggilan itu di handphone,
Gue: halo...ini siapa ya?
Orang di telepon: ayo tebak siapa hihihi
Gue melihat ke layar handphone gue untuk melihat nomor yang sedang menghubungi gue.
Gue terkejut karena nomor yang menghubungi gue adalah 66666 yang berarti nomor iblis * sumber pengetahuan dari google, 66666 adalah nomor iblis*.
Gue : gue mohon...apapun lo...tolong jauh in gue!
Dengan nada ketakutan,
Orang di telepon: emm...baiklah tetapi jika kau dalam masalah aku datang
Gue: sumpah...please...Gue gak butuh...tolong jauh in gue
Orang ditelepon: oke, jika butuh apa apa Baca aja Kun Rubbuna Nuril Jakim dan sebut namaku....Mery Sovie Anna
Dan panggilan pun tertutup "tiiiit", gue pun memasang wajah ketakutan sambil menghela nafas "hosh....hosh ".

Kuntilanak vs Ojek Online Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang