part 14 :Ajna

54 0 0
                                    

Teriakan yang memanggil nama gue itu terdengar oleh semuanya yang berada di depan pagar Rumah Karina.

Angin berhembus dengan kencangnya, lalu terasa getaran seperti gempa dari dalam tanah "krak" tanah yang gue dan yang lainya pijak saat ini terbelah. Karina yang masih duduk terdiam diatas tanah pun bangkit dan menuju ke arah gue "hiks, aku takut Apri" ujar Karina yang memeluk gue karena ia ketakutan, sementara Gopur yang merangkul gue pun melepas rangkulannya akibat pelukan Karina yang sangat erat itu.
"Hihihi....hihihi....jangan kau peluk dia...gadis keparat!!" Sesosok Kuntilanak Merah muncul dari atas dan ingin menyerang Karina yang sedang memeluk gue. Semuanya yang disekitar gue pun panik, tiba tiba gue merasakan ada sesuatu yang mengalir ke seluruh tubuh gue. "Wush" Kuntilanak itu melesat ke arah Karina yang sedang memeluk gue, lalu gue menoleh dan melihat Kuntilanak itu."Kumohon...pergilah" muncul Aura berwarna Ungu yang menyelimuti sekitar gue, "wuuung" Kuntilanak itu menghilang"syut". "A...A...Aura ...itu...pemilik mata Ajna yang mempunyai...Kharisma tinggi yang dapat mengusir roh jahat" ucap Pak Mul yang melihat takjub ke arah gue sambil membulatkan matanya. "Uwaaaa....."Ayah Karina berlari dengan amarahnya itu ke arah Putrinya sambil melompati retakan tanah di depannya yang disebabkan gempa yang muncul tadi "tap tap"."KARINA!" Sang Ayah berteriak, Karina menoleh dengan memasang wajah yang penuh ketakutan sambil memeluk gue dengan erat "Apri aku takut?!". "Nguuung" gue melihat dengan wajah yang menahan amarah tepat ke arah Ayah Karina dan menatapnya dengan mata yang tajam, tubuh gue terasa seperti di masuki sesuatu aliran yang sangat deras menyebar ke seluruh tubuh. "Drap...swing...duar!" Tiba tiba Ayah Karina terlempar dan kepalanya membentur sebuah batu besar sehingga mengeluarkan kucuran darah yang amat banyak. " Kenapa dia, kok tiba tiba ia terpental sendiri?" Gumam Gopur, "mungkin saja ini ulah Kuntilanak tadi" sahut Cunar. Waktu menunjukkan pukul 00:30, "ngiung....ngiung" muncul sekumpulan pasukan kepolisian. "Tap tap" seseorang berlari ke arah Kami, "Jay...Kojay, lo gak apa apa?" Seorang laki laki berkulit hitam dan berambut kribo menghampiri Kojay. Karina melepaskan pelukannya dan menghela nafas lega karena melihat kepolisian, anggota kepolisian langsung segera mengevakuasi kami. "Selamat malam, kami dari kepolisian wilayah Depok ingin membekuk seorang buronan yang kami cari selama 10 tahun silam karena mempunyai kasus pembunuhan berantai kepada istri dan seseorang Driver online yang beberapa tahun silam ditemukan tewas di jalan Margonda. Kami mendapatkan informasi dari saudara kami yang menyamar sebagai pekerja bangunan disini dan kami pun mendapatkan laporan keberadaan sang buronan itu dari kiriman gambar yang dikirim oleh saudara Rava wijaya melalui akun Instagram yang sampai ke akun saudara Joko, lalu saudara Joko yang mendapatkan informasi dari saudara Kojay itu langsung melapor kepada kami" pungkas anggota kepolisian yang disisi kanan seragamnya tertulis nama *Robert*. Di saat Pak Robert memberikan informasinya kepada kami para anggota kepolisian yang lain menenteng Nurdin sang buronan yang selama ini diincar dan sekaligus sebagai Ayah dari Karina yang mempunyai penyakit mental Psikopath, atas kejadian ini Nurdin pun di bawa ke kantor kepolisian Depok. Laki laki yang bernama Joko menyapa gue "hai...Pri...lo baik baik aja kan?","Jok gue mengucapkan terimakasih sama lo karena sudah membebaskan kami semua dalam kejadian ini" ucap gue sambil menundukkan kepala kepada Joko yang sedang tersenyum. "Ya kami juga berterima Kasih"Gopur,Cunar dan Pak Mul pun mengucapkan hal yang sama kepada Joko. Kojay pun langsung merangkul Joko "untung lo tepat waktu Jok!, kalo lo sampai telat gak tau deh gue nasib gue disini gimana?!","yahh...kan juga karena lo jay gue bisa kesini dan lo harus tau kalo gue mendapatkan uang atas informasi ini....hahaha, lo tau gak gue dapet berapa?!" Ujar Joko sambil merogoh kantongnya. "Berapa?, bagi bagi lah...?!" Sahut Kojay, sambil mengeluarkan lima lembar uang berwarna merah Joko berkata " 500 ribu...hahaha lumayan bakal beli skin di Mobile Legend (game android yang sedang terkenal di Indonesia)".

Kuntilanak vs Ojek Online Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang