Sehun cemburu.

457 32 1
                                    

Cowok itu mengendarai motornya pelan keluar gerbang. Dia menerima Sejeong tanpa berkata sedikit pun.

Dia menaikkan sudut bibirnya, menaikkan kecepatan motornya. Sejeong di belakang kaget dengan itu dan tak sengaja memeluk pinggang cowok itu.

Cowok itu merasakan tangan Sejeong memeluknya. Dia malah menambah kecepatan motornya.

"Woi!!! Bisa pelan gak bawa motornya? Gue bisa terbang melayang gara-gara!" Ungkap Sejeong kesal.

Dia tidak mendengarkan Sejeong. Sejeong mengerti kalau dia tidak mau di pegang. Tapi Sejeong bisa apa, kalau di lepas Sejeong beneran bisa terbang dan jatuh ke aspal.

"Gue bakal lepas, tapi lo harus pelan dulu." Ucap Sejeong lagi. 

Cowok itu menurunkan kecepatan motornya. Dan Sejeong melepaskan tangannya.

Cowok itu menepikan motornya. Dia menyuruh Sejeong turun.

"Gue minta maaf soal tadi pagi. Gue asal naik motor lo." Sejeong menyadari kesalahannya dan meminta maaf.

"Gak perlu." Balasnya.

"Tapi gue gak suka cara lo yang semena-mena sama orang tua. Jangan mentang-mentang lo anak direktur sekolah, lo bisa bersikap seperti itu." Ucap Sejeong bersikap seperti kakak kelas yang baik.

Cowok itu membuka helmnya. Ganteng sih, tapi gak boleh baper.

Tertulis nama Daniel di nametagnya.

"Jadi nama lo Daniel? Adek kelas gue ya? Gue Sejeong, kakak kelas lo." Sejeong menjulurkan tangannya, salam perkenalan.

"Gak usah sok dekat. Gue gak punya urusan sama lo." Balasnya.

"Alah. Lo gak usah sok basa-basi deh. Lo pasti gak kuat lihat wajah gue yang cute ini kan, santai aja kali." Ucap Sejeong sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Cih!" Daniel memalingkan wajahnya. Tidak tahan melihat tingkah Sejeong yang tidak tau malu.

Daniel memakai helmnya lagi, "pergi aja gitu?" Ucap Sejeong yang menunggu tawaran diantarkan pulang.

Daniel melajukan motornya tanpa memberi tumpangan kepada Sejeong.

"Aaaa gue di tinggal." Rengek Sejeong.

Sejeong menelpon Sehun.

"Sehun.... Jemput Sejeong dong. Sejeong lagi pinggir jalan."

Sehun yang lagi tiduran bangun dari ranjangnya. Marahnya langsung hilang, Sehun merasa cemas dengsn Sejeong.

"Kok bisa? Sejeong ngapain di sana?"

"Ceritanya panjang, nanti Sejeong ceritain. Sehun jemput ya."

"Sehun otw."

***
"Jadi gimana ceritanya? Kenapa Sejeong bisa di pinggir jalan tadi." Tanya Sehun. Sejeong main ke rumah Sehun.

"Bentar, Sejeong main dulu. Nanti kalah lagi." Balas Sejeong yang sedang bermain ps.

"Hmm ya udah." Sehun menunggu Sejeong sampai siap bermain.

Setelah siap, Sehun menanyakan pertanyaan yang sama.

Sejeong menceritakan semua kejadian yang di alaminya tadi.

Sehun marah, kenapa Sejeong tidak menelponnya ketika dalam kondisi itu.

Sejeong hanya terdiam dan meminta maaf kepada Sehun.

"Tapi, Sehun kenapa marah sama Sejeong. Sejeong salah apa sama Sehun?" Sekarang giliran Sejeong yang balik nanya.

"Sehun cuma takut Sejeong gak di perlakukan baik sama Jimin. Sehun gak suka kalau lihat Sejeong dekat sama Jimin. Sehun takut Sejeong kenapa-napa. Sehun takut kejadian waktu itu terulang lagi." Jawab Sehun jujur.

"Sehun gak cemburu kan?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote yang teman-teman....

DUO SE (sejeong x sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang