Annyeong.... Apa kabar semua? Semoga sehat-sehat aja yah... Menurut kalian ceritanya gimana? Gaje ya? But, it's oke. Aku bakal up terus walau ceritanya gaje. Aku memang gak terlalu bikin banyak konflik di ceritanya, aku cuma mau banyakin Sejeong sama Sehunnya doang, hehe.
Btw, aku baru suka bingit sama exo loh, apalagi sama Sehun. Dulunya aku suka exo dikit-dikit, tapi pas nonton busted 2, wah parah.... Suka banget sama Sehun, apalagi ada Sejeong, suka bangetttt...
Eh kok malah curhat sih aku, hehe. Maap ya, terlalu suka Sehun jadinya gini deh.
Ini cerita hanya khayalan aku ya, jadi maaf kalau jelek. Hehe.
Makanya jangan lupa di komen dan di like, oke.
Selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
.
."Sejeong mau jadi pacar Sehun?" Ucap Sehun tiba-tiba. Entah apa yang ada di pikiran Sehun, kata-kata itu terlontar dari mulutnya.
Sejeong mengangkat kepalanya, "Sehun!!! Sejeong serius... Sehun jangan main-main deh! Sejeong beneran sedih ini." Balas Sejeong sambil memegang kedua pipi Sehun sehingga membuat mulut Sehun manyun.
Sehun menyingkirkan tangan Sejeong. "Yang bercanda siapa?"
"Tuh kan, gak seru deh. Sehun bukannya menghibur tapi malah membuat Sejeong tambah sedih." Balas Sejeong menggembungkan pipinya.
"Kok gitu? Emangnya Sehun buat Sejeong sedih?"
"Bukan... Tapi kalau kita pacaran Sejeong jadi sedih."
"Kenapa? Sehun janji ga bakal buat Sejeong sedih."
"Bukan itu... Emangnya Sehun cinta sama Sejeong?"
Sehun terdiam, Sehun sadar kalau Sejeong bukanlah wanita yang dia suka.
"Tuh kan diam. Sejeong tau kalau Sehun cuma menganggap Sejeong sahabat. Sehun jangan paksain ya, Sejeong baik-baik aja kok."
"Sejeong masuk kamar dulu ya, capek." Ucap Sejeong.
"Iya. Istirahat yang banyak ya, Sehun pulang dulu." Kata Sehun pamit.
"Iya, hati-hati. Sejeong sayang Sehun." Sejeong tersenyum lalu masuk ke kamarnya.
***
Di sebuah kursi taman, terlihat Jimin dan Lisa sedang duduk dan bicara."Ngapain lo ajak gue ketemu lagi?" Ucap Jimin kepada Lisa.
"Kenapa? Gue gak ada maksud apa-apa, gue cuma mau lihat kondisi lo aja."
"Gue baik-baik aja, lo gak usah peduli." Balas Jimin jutek.
Lisa menghela nafas kasar, "lo kenapa sih? Lo gak sayang sama gue lagi?" Kata Lisa.
"Bukan urusan lo."
"Ayolah, lo gimana sih? Dulu aja rela lakuin apa aja demi gue, tapi sekarang?"
"Dulu sebelum lo khianati gue." Balas Jimin menekankan.
"Hmmm. Itu mah gak usah dibahas, itu kan gue kayak gitu karena lo juga. Lo duluan yang gak ada waktu untuk gue." Lisa memegang pundak Lisa.
"Gue udah cinta sama orang lain."
"Tenang, gue gak minta lo untuk cinta lagi sama gue."
Jimin mengerutkan keningnya, mendengarkan Lisa serius. "Lo mau apa?"
"Gue mau minta kerjasamanya."
"Kerja sama apa?" Jimin makin heran dengan perkataan Lisa.
"Untuk mendapatkan Sejeong."
"Maksud lo?"
"Gue tau pasti Sejeong minta putus sama lo. Gue akan bantu untuk mendapatkan Sejeong lagi, asal lo bantu gue mendapatkan Sehun."
"Lo gila? Gue musuhan sama Sehun! Lagian gue gak mau mendapatkan Sejeong dengan cara licik itu." Jimin berdiri dan marah kepada Lisa.
"Itu terserah lo, gue cuma kasih lo saran aja."
"Jadi lo selama lakuin cara murahan itu untuk dekat sama orang? Keterlaluan lo Lis." Ucap Jimin lalu pergi meninggalkan Lisa.
.
.
.
.
.
.
.
Udah, segitu aja. Annyeong