perjodohan Jimin.

322 30 5
                                    

Plisss vote dan komennya yaaaaaa
.
.
.
.
.
.

Jimin tampak merasa bersalah melihat Sejeong dari belakang. Tapi apa boleh buat, ada urusan yang tidak ditinggalnya.

Sejeong berjalan sambil mehapus air mata yang dari tadi berjatuhan.

Sejeong menunggu angkot di depan. Sejeong masih meneteskan air matanya karena terlalu kecewa kepada Jimin dan Sehun.

Drtt drtt...  Hp Sejeong bergetar.

Lo dimana? Gue jemput ya.

Ternyata yang chat Sejeong adalah Chanyeol.

Hiks. Hiks. Lo abang gue yang paling baek. Cuma lo yang ngertiin gue. Tangis Sejeong sambil membaca chat dari Chanyeol.

Gue di depan, bang Chan...

Lo kenapa? Lo nangis?

😭


Gue ke sana sekarang.

Chanyeol pulang kerja lebih awal hari ini. Chanyeol menancap gas ke sekolah Sejeong.

Sejeong memainkan batu kecil dengan kakinya sambil menunggu Chanyeol.

Sejeong melihat ada sebuah motor berhenti dan itu adalah motor milik Daniel.

Sejeong mendongak, "nangis?" Katanya melihat mata Sejeong yang bengkak.

"Gak, lagi bahagia aja." Balas Sejeong.

"Bahagia kok nangis. Nangis kenapa? Di bohongi para cowok-cowok nakal?" Katanya lagi.

"Aish." Sejeong memukul pundak Daniel dengan keras.

"Ternyata benar."

"Sana pergi, gue benci cowok." Ucap Sejeong mengusir Daniel.

"Gue juga gak suka lo kali." Daniel melajukan motornya pergi.

Setelah itu, Chanyeol datang. Chanyeol sempat melihat adiknya itu berbicara dengan Daniel.

"Dia siapa?" Tanya Chanyeol.

"Gak tau. Gak kenal."

"Bener?"

"Iyaaaa."

"Gak kenal kok lama bicaranya."

"Bang Chan.... Teman aja kok, orang baru kenal juga."

"Tadi katanya gak kenal."

"Bodo ah." Sejeong menaiki motor Chanyeol.

***
Hidangan sudah tertata rapi di meja. Tampak semua orang sedang menunggu seseorang datang. 

"Maaf lama menunggu ya. Sebentar lagi dia datang." Ucap seorang wanita berumur 40 tahunan.

Benar, tak lama seseorang muncul. "Sory telat ma." Katanya.

Dia adalah Jimin. Anak dari wanita itu yang biasa di panggil Yesri.

"Duduk sayang. Mama sudah siapkan semuanya." Kata Yesri.

Jimin menuruti perkataan mamanya dan duduk di samping gadis cantik berambut panjang.

"Kita mulai perjodohannya?" Ucap papa Jimin, Anto.

Jimin sedikit tertegun mendengar perkataan papanya.

Walaupun Jimin mengetahui hal ini, Jimin tetap tidak bisa percaya kalau dia akan meninggalkan Sejeong karena perjodohan mamanya ini.

Setelah 2 jam di dalam restoran itu. Mereka keluar, Jimin dan keluarganya pulang ke rumah. Begitupun dengan keluarga Yeri, calon tunangan Jimin.

Jimin terlihat sibuk melihat ponselnya ketika sedang dalam perjalanan pulang.

Tertulis nama 'my girl' dengan foto Sejeong di dalamnya.

Jimin akhrinya menulis pesan teks kepada Sejeong. Jimin merasa tidak bisa menepati kata-katanya kepada Sejeong.

Beb. Maafin aku. Aku tidak ada maksud untuk meninggalkan kamu. Aku terpaksa. Karena perjodohan mama yang tidak bisa aku tolak, aku terpaksa harus meninggalkan kamu. Tapi aku masih sayang sama kamu. Maafin aku beb. Maaf. Aku tidak akan melupakan kamu. Kita masih bisa berteman baik kan? Aku benar-benar cinta kamu.
I love u.

Read

Sejeong tampak murung di kamarnya. Setelah membaca pesan dari Jimin. Sejeong teringat akan perjodohannya dengan Sehun.

Perjodohan yang ditolaknya mentah-mentah hanya demi Jimin, Sejeong tidak tau harus berbuat apa lagi. Sejeong merasa semua orang sudah pergi dari hidupnya.

Sejeong pergi mencari Chanyeol. Sejeong ingin meluapkan semua kesedihannya kepada Chanyeol.

"Bang... Bang Chan..." Sejeong mengetuk pintu kamar Chanyeol.

Chanyeol yang sedang tidur terbangun. Chanyeol membuka pintu, "ada apa?" Ucapnya setengah sadar.

"Jimin ninggalin gue." Kata Sejeong.

Chanyeol pergi mencuci wajahnya lalu menganjak Sejeong keluar.

"Mau kemana bang?"

"Rumah Sehun."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

DUO SE (sejeong x sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang