Bagian 17

1.2K 52 20
                                    

Setelah sampai didepan rumah aisyah, angga ingin melepaskan helm dari kepala aisyah, tetapi di tepis pelan oleh aisyah. Ia tidak terlalu suka jika angga melakukan hal yang terlalu berlebihan menurutnya, karena angga bukan siapa siapa dari aisyah.

Aisyah melepaskan helm dan menyodorkan helm itu ke angga.
"nih, makasih" aisyah langsung meninggalkan angga begitu saja, tanpa menunggu balasan dari ucapan terimakasih aisyah.

"syah tunggu, gue belum sempet ngomong apa-apa syah" jerit angga dari kejauhan, karena aisyah sudah hampir memasuki rumahnya. Tetapi tidak aja jawaban sama sekali dari aisyah, aisyah hanya mengabaikan panggilan dari angga.

Angga menghela berat
"yaudah lah, mungkin butuh waktu"

***

Setelah sampai dikamar aisyah langsung meletakan tas nya dan membantingkan dirinya diatas kasur. Ia merasa lelah sekali hari ini. Ia sangat lapar, tetapi dirumahnya sama sekali tidak ada makanan. Orang rumahnya entah pada pergi kemana. Aisyah akan menunda makannya sebentar, ia harus membersihkan dirinya dulu dan mengganti pakaian. Ia akan mencari makan diluar sendiri, ya sendiri diantar pak bejo.

***

Setelah itu, aisyah langsung menutup pintu rumahnya, berniat untuk pergi dari rumah dan memutuskan untuk membeli makanan saja diluar

Sebenernya sih dia bisa aja kalo mau mesen makanan online, tetapi karena ia merasa kesepian, setidaknya ia ingin menghirup udara segar jakarta di malam hari.

***

Aisyah berhenti disebuah caffe yang biasanya ia sama devano hampiri. Sebenarnya aisyah ingin mengingat masa dulu yang dimana ia akur-akur saja dengan devano, yang membuatnya merasa makin jatuh cinta dengan pria tersebut. Tetapi setelah datang kehadiran angga, aisyah dan devano hancur bahkan devano sama sekali tidak ingin bertemu dan dekat-dekat lagi dengannya.

Aisyah berharap, akan segera ada pelangi setelah badai hujan datang.

Aisyah merasa sangat kesepian, makan sendiri, duduk sendiri, bahkan mengobrol sendiri dengan hatinya. Ia merasa tidak nyaman dengan keadaannya saat ini.

"apa gue ajak steffi aja ya kesini?"

Tuttt.. Tuttt..
Suara handphone aisyah yang sedang menghubungi steffi lewat telfon.

Steffi : "halo, iya syah kenapa? Tumben"
Aisyah : " stef lo bisa ga ke caffe yang deket rumah gue, yang biasa gue makan disini? Lo tau kan? "
Steffi : "hmn bukannya gue ga mau syah, gue lagi jalan sama ari, maafin gue ya syah, coba ajak gue dari tadi. Eh apa gue sama ari ya kesananya? "
Aisyah : " yehh, yaudah deh gausah gausah stef, gue ajak salsa aja deh ya"
Steffi : " nah iya tuh syah, sorry ya"

Aisyah mematikan panggilan, ia sangat memaklumi steffi, karena rasanya jalan berdua sama doi itu ga bisa diabaikan guys.

"gue coba chat salsa aja deh"

Aisyah : salsaa, lo bisa ga ke caffe yang biasa nya?

"haduh salsa lama balesnya ah"

Sembari menunggu balasan chat dari salsa, aisyah meminum jus yang sudah ia pesan sedari tadi.

Tak lama kemudian, chat masuk menghampiri hp nya, chat dari salsa. Ternyata salsa tidak bisa juga menemani nya disana. Ia sedang ada urusan dengan mama nya.
Cara terakhir menghilangkan kebosanannya adalah Naura. Ya naura..

***

Setelah beberapa menit aisyah menghubungi naura, naura bisa menemani aisyah saat ini. Kebetulan ia sedang ada didaerah dekat caffe tersebut. Dan tiba di caffe sekarang bersama aisyah.

BISAKAH? ( REVISI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang