Bagian 30

115 10 2
                                    

"Gimana semalem Syah?" tanya steffi.

"Gimana apanya?"

"Lo sama Devano" lanjut Salsa.

Aisyah menghela napas berat. "Dia marah sama gue"

Steffi dan Salsa terkejut. "Hah? Kok bisa?!"

"Gue gak tau. Gue itu pusing banget, gue gak ngerti deh sekarang ini posisi gue apa." jawab Aisyah.

Steffi menghela napas dan mengacak-acak rambutnya kasar. "Syah! Sekali lagi gue tegasin sama lo, Devano itu cowok spesial Syah bagi lo dan Angga dia itu cuma perusak diantara hubungan lo dan Devano. Please ngerti dong!"

Aisyah berdecak. "Tapi gue gak inget apa-apa stef, gimana caranya gue mau yakin coba?"

Steffi memijat-mijat pelipisnya. Sangat bingung harus menjelaskan bagaimana lagi kepada temannya satu ini. Sudahlah, mungkin belum waktunya

•••

Angga berjalan tergesa-gesa melintasi lapangan Sekolah. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini, yang jelas rasa takut didalam hatinya terus menekannya. Saat ini Angga telah berada didekat kelas dimana tempat sang kekasihnya yaitu Aisyah. Angga melihat Aisyah dari balik jendela dengan wajah tak enak nya. Apa gue udah keterlaluan kemarin? Batinnya.

Sedangkan Aisyah, ia terlihat seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu. Bagaimana ia bisa mengingat? Berpikir sedikit saja sudah membuat kepalanya sakit. Aisyah memejamkan matanya perlahan, menarik dan menghembuskan napasnya berkali-kali, untuk melegakan perasaannya sekarang.

"Sayang!"

Aisyah membuka matanya kembali. "Angga? Kenapa?" tanya Aisyah.

Angga meraih kedua tangan Aisyah dengan lembut. "Gue minta maaf."

Aisyah mengerjapkan matanya beberapa kali. "Maaf? Untuk apa?"

"Untuk semalam, gue benar-benar minta maaf. Mungkin gue sudah keterlaluan kemarin. Gue cuma... " Angga menggantungkan pembicaraannya.

"Cuma apa Angga?" tanya Aisyah penasaran.

"Gue cuma.. Gue cuma gak mau kehilangan Lo syah! Gue gak mau lo ninggalin Gue! Hanya karena Devano!"

Deg!

Kali ini, jantung Aisyah sungguh sangat berdebar dengan cepat. Apa ini? Mengapa jadi seperti ini? Perasaan apa ini? Aisyah semakin dibuat bingung oleh keadaan.

Aisyah melepaskan genggaman Angga kepadanya perlahan. Lalu, ia menarik hidung Angga gemas.

"Lo ngomong apaan sih? Gue gak akan ninggalin Lo Angga! Gue sayang sama lo." Ucap Aisyah, sembari ia tersenyum lebar kepada Angga.

Angga sungguh sangat senang sekali mendengar ucapan itu. Angga merasa ini sebuah mimpi yang selalu ingin dia impikan sedari dulu. Angga pun mengusap puncak kepala Aisyah dengan sangat gemas. Gadisnya ini benar-benar sangat menggemaskan.

Dibalik kebahagian mereka berdua, ternyata sudah terdapat tatapan tajam dari seseorang dibalik jendela. Hatinya sangat hancur.

•••

Devano berjalan menelusuri lorong Sekolah, ia ingin pergi ke rooftop saat ini juga. Pikirannya sangat kacau, benar-benar kacau. Ia mengacak rambutnya gusar. Devano sangat hancur, baru kali ini ia merasakan sakit yang sangat menyakitkan. Entah karena ia terlalu cinta atau ia terlalu bodoh.

BISAKAH? ( REVISI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang