Bagian 27

1.1K 72 68
                                    

Vote sebelum membaca.

"tapi gue udah sayang sama Angga" Aisyah.

"ya ampun syah. Lo gak mikirin Devano? Lo itu udah termakan dengan omongan Angga" ujar Salsa.

"gue yakin, kalo lo udah inget dengan Devano. Lo pasti akan lebih pilih Devano dari pada Angga. Gue yakin itu" sambung Steffi.

Aisyah tak lagi menjawab. Ia hanya diam dan merenungkan perkataan kedua sahabatnya itu.

"apa mungkin?" ucap Aisyah samar-samar.

Setelah sampai di rumah, Aisyah menghampiri Mama nya yang sedang berada di ruang keluarga.

"Mah" panggil Aisyah.

"eh anak Mama udah pulang, kenapa sayang?" jawab Mama nya.

"Mama kenal Devano?" tanya Aisyah langsung pada inti.

"Kenal" Mama.

Aisyah diam mengdengar jawaban dari Mama nya. Entah apa yang sedang ia pikirkan.

"kamu gak inget ya sama Devano?" tanya Mama nya.

"Devano itu siapa Aisyah sih Mah?"

"Berarti kamu benar-benar lupa?" mendengar pertanyaan Mama nya itu, Aisyah menganggukan kepala.

"Kamu dan Devano itu dekat banget dulu, sebelum kecelakaan. Seperti Mama dan Papa lihat juga kamu dan dia itu akrab banget. Tapi, Mama dan Papa gak tau apa hubungan kalian. Sahabat? Pacar? Atau sekedar teman biasa" jelas Mama nya.

"terus Mah?" Aisyah masih sangat penasaran dengan kelanjutan itu.

"Iya, pokoknya kalian berdua sering sama sama. Kamu juga kelihatan senang kalau lagi bersama dengan Devano. Devano lah orang yang pertama kali kamu ceritakan ke Mama. Saat kamu pertama kali masuk sekolah disini, kamu ketemu dia kan? Kamu sekelas dan sebangku dengan Devano. Kamu seneng banget dan kaget waktu ketemu dia. Itu sih yang kamu ceritain ke Mama"

"Jadi bener Aisyah kenal Devano?" tanya Aisyah, dan diberi anggukan oleh Mama nya.

"Makasih ya Mah, Aisyah ke kamar dulu"

Aisyah sangat butuh istirahat hari ini, ia telah menghabiskan waktu seharian dengan sangat lelah. Hari yang membingungkan bagi Aisyah sendiri.

***

Saat malam hari, Aisyah di panggil Mama nya turun ke ruang makan untuk makan malam bersama. Ia segera pergi meninggalkan kamarnya itu, dengan menggunakan piama.

Ketika Aisyah sampai di ruang makan, ia dikagetkan oleh pemuda yang selama ini memutar-mutarkan pikiran nya. Pemuda itu adalah Devano. Aisyah sangat tak menduga akan kedatangan Devano malam-malam seperti ini.

"Hah? Dia lagi? Ngapain?" Batin Aisyah, ia berdecak kesal.

"Mah" Aisyah memanggil Mama nya.

"Nah Devano, ini Aisyah nya" ucap Mama nya.

"Syah, gimana kabar lo?" Tanya Devano, sangat basa-basi.

"Baik" jawab Aisyah dengan senyum singkat.

"Ayo Devano dimakan, makan bareng om" ujar Papa Aisyah.

"what? Papa apa-apaan sih" kesal Aisyah dalam hati.

Aisyah duduk dikursi makan dekat dengan Mama nya. Posisi nya, ia berhadapan dengan Devano. Sedangkan Mama nya berhadapan dengan Papa nya.

Aisyah tak bisa berkata-kata, ia memakan makanan nya dengan rasa heran. Aisyah melihat Devano sangat akrab dengan Papa nya, sepertinya tak ada kecanggungan diantara Papa nya dan Devano. Seperti orang yang sudah kenal sangat lama.

"Mah, kok Devano ada disini? Kenapa?" bisik Aisyah kepada Mama nya. Devano melihat itu, melihat bahwa Aisyah sedang berbisik dengan Mama nya.

"Dia tadi dateng, terus diajakin Papa makan malam. Gak tau tuh Papa kayaknya lebih seneng sama Devano daripada pacar kamu Angga" balas bisik Mama nya.

Semakin rumit bagi Aisyah. Kali ini, ia harus benar-benar mencari tau siapa Devano sesungguhnya dan siapa Angga sebenarnya.

Makan malam telah usai, Devano berada di ruang keluarga bersama Papa Aisyah. Sedangkan Aisyah dan Mama nya masih membereskan ruang makan.

Setelah selesai, Papa Aisyah berbisik kepada Devano.

"Ajak Aisyah jalan gih, biar dia gak setres. Kamu bisa kan bantuin om supaya Aisyah pulih dari Amnesia nya?" bisik Papa nya, tetapi cukup terdengar oleh Aisyah.

Sungguh menyebalkan Papa nya saat ini menurut Aisyah. Tapi, setelah dipikir-pikir ada baiknya juga sih. Siapa tau ia akan mengingat sesuatu.

"syah" panggil Papa nya.

"iya Pah? Kenapa? Pasti Papa mau nyuruh aku sama Devano keluar kan?" Aisyah .

Papa nya tertawa mengdengar ucapan anak gadis nya itu.

"kok tau?" Papa

"Aisyah udah denger tadi, yaudah Aisyah siap-siap dulu" Aisyah langsung menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.

Devano tersenyum bahagia, akhirnya Aisyah mau jalan bersamanya.

Aisyah telah masuk kedalam kamarnya. Ia mengambil ponsel nya.

GIRLS

Guys, Devano tiba-tiba kerumah gue.

Sebelum pergi, sempat-sempat nya Aisyah mengirim pesan kepada teman-temannya. Ia menunggu sebentar jawaban dari teman-temannya itu, karena ia tidak tau harus melakukan apa. Hanya teman-temannya lah yang dapat membantunya.

Steffi
Serius? Wah bagus dong
Pasti mau ngajak lo jalan.

Salsa
Lanjut syah..
Siapa tau lo inget gitu sama dia.
Kasian tau anak orang.

Naura
Gue yakin itu penting.
Mending lo ikut dia syah.
Pasti ada hal yang mau di sampein ke elo.

Jawaban dari teman-temannya mengatakan bahwa Aisyah harus mengikuti Devano.

Tapi Angga gimana?
Kalo dia sampe tau kan gue pacarnya.

Salsa
Tenang, kita yang tuntasin Angga.

Naura
Tenang syah ada stefii haha

Steffi
Serahin semua nya ke steffi wkwk.

Okee.

"huh, mau gak mau gue harus ikut dengan Devano"

Cukup sampai disini dulu ya haha.
Mungkin cerita kali ini lebih pendek dari sebelumnya. Mon maap ya hehe.

Yuk stay di chapter selanjutnya akan full dengan Devano dan Aisyah. Tanpa apa yang ganggu wkwk.

Terimakasih sudah membaca cerita BISAKAH.

Vote, komen dan share ya jangan lupaaa.

Komen sebanyak-banyak nyaaaa!!!! Ditunggu!! Kalo gak banyak dan gak vote, aku gak mau lanjut ke chapter selanjutnyaaa HAHAHA.

Instagram

- regynfortunaa

-itsregynnn_

Follow setelah membacaa, terimakasih

BISAKAH? ( REVISI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang