Bagian 24

947 60 111
                                    

Sudah malam, Aisyah terbangun dari tidur nya dan ia masih melihat seorang pria tertidur diatas sofa yang tepat berada disampingnya. Ia memperhatikan wajah dari pria itu, mengapa saat melihatnya dan berada didekatnya ia merasa aman dan nyaman. Aisyah berpikir apakah sosok pria ini, yang selama ini menemani nya dan selalu bersama nya? Seperti apa yang pria ini lakukan saat ini? Iya, pria itu adalah Angga.

Aisyah sudah sedikit percaya, bahwa pria ini memang kekasih nya. Tetapi, mengapa dilain sisi ia merasa ada sesuatu lain yang mengganjal perasaan nya. Ia terus berusaha mengingat sesuatu, tapi tak ada sedikit pun yang muncul dari ingatannya. Ia sepertinya membutuhkan seseorang untuk membantu nya melangkah perlahan mengingat semuanya.

Aisyah bergerak ingin mengambil minum, tenggorokan nya sangat kering saat ini. Ia membutuhkan air mineral untuk membasahi tenggorokannya.

"syah.. Kenapa bangun? " Angga terbangun dari tidur nya.

"gak apa-apa, aku cuma mau minum"

"gue ambilin ya? "

"gak usah, aku bisa kok. Kamu istirahat aja, mungkin kamu capek" Aisyah. Ya benar saat ini Angga merasa sangat lelah, ia begitu tulus menjaga dan menemani Aisyah selama di Rumah Sakit disaat Papa dan Mama nya tidak ada dan menitipkan nya kepada Angga.

Angga tersenyum tulus
"engga kok syah, gue gak capek sama sekali"

"emm.. Ngomong-ngomong makasih ya kamu udah mau nemenin aku selama aku dirawat. Makasih banget" Aisyah tersenyum begitu manis kepada Angga, yang membuat hati Angga menjadi sejuk dengan kedatangan senyum dari orang yang menurutnya spesial.

"itu udah kewajiban gue kok"

"kenapa? " pertanyaan Aisyah penuh dengan tanda tanya.

"karena gue sayang sama lo" uh, perkataan itu, membuat hati Aisyah semakin luluh dan yakin bahwa pengakuan Angga selama ini benar.

"kenapa kamu bisa sayang sama aku?"

"karena lo pacar gue"

Dan kata-kata itu lagi membuat tubuh Aisyah bergetar. Entah apa yang harus ia ucapkan kepada Angga sekarang.

"apa lo masih gak yakin syah sama gue? "

"aku sedikit yakin, mungkin besok aku akan bisa benar-benar yakin"

Angga merasa sangat tidak percaya dan jelas ia sangat lega mendengar hal itu. Penantian yang selama ini ia tunggu, sebentar lagi akan terjadi. Gadis yang membuatnya mati penasaran dari awal melihatnya pertama kali menjadi siswi baru pada saat itu akan segera menjadi miliknya.

Entah mengapa tanpa disengaja mereka telah mengganti panggilan diantaranya, dari lo gue menjadi aku kamu. Sungguh menyejukan sebenarnya jika berbicara seperti itu. Bagi Angga dan Aisyah.

"aku percaya kok, kalo kamu akan percaya juga sama aku. Makasih syah"

Hening seketika, Aisyah tidak tau lagi ingin menjawab dan berkata apa. Kedua nya ingin memecahkan keheningan ini, tetapi tak ada yang berani mendahului. Dan Akhirnya Angga lah yang memecahkan keheningan.

"eh iya, kamu istirahat gih. Tidur lagi, kata dokter besok kamu udah boleh pulang. Papa dan Mama kamu istirahat di rumah malam ini, aku bakal antar kamu besok kerumah ya" Angga menyelimuti Aisyah, cukup nyaman untuk Aisyah saat ini.

"oh ya? Akhirnya.. Sekali lagi aku berterimakasih sama kamu"

"yaudah tidur, istirahat"

"kamu juga yaa"

"iyaa sayang"

Apa? Sayang? Kata-kata itu terus berdengung ditelinga Aisyah. Sesungguhnya ia sangat senang dipanggil dengan sebutan itu. Mengapa Aisyah menjadi terus terbayang Angga di saat sela-sela waktu tidurnya.

BISAKAH? ( REVISI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang