Bagian 23

986 59 81
                                    

Vote sebelum membaca:)


" lo bisa gak sih diem? Urusin aja urusan lo sendiri" jawab Devano, ia sangat kesal terhadap Angga yang selalu ingin ikut kedalam masalah dan urusan Devano.

"loh emang bener kan? " jawab Angga yang membuat Devano semakin kesal, begitu juga dengan Ari. Kenapa ada manusia bajingan seperti Angga.

"maksud lo? " Aisyah.

"ya Devano yang bikin lo jadi Amnesia syah, dia yang bikin lo jadi kayak gini" ucap Angga menjelaskan, agar Aisyah tau semua nya dan Aisyah bisa memilih Angga, tidak memilih Devano.

"ini semua tu terjadi gara-gara lo. Kalo lo ga dateng ke kehidupan Aisyah, ini semua gak bakalan terjadi. Lo tu seharus nya ngaca" amarah Devano meluap.

"eh kalian berdua bisa gak sih gak usah ribut disini, Aisyah butuh istirahat" ucap Ari.

Aisyah hanya diam dan menunduk, ia meratapi apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Ia ingin sekali mengingat semua nya, apa yang terjadi sebelum ia berada disini. Aisyah sedikit percaya kepada Angga, tetapi mengapa hati nya tidak begitu yakin.

Suster masuk kedalam ruangan, untuk mengecek kondisi Aisyah.

"maaf mas-mas semua, jam besuk sudah habis. Hanya satu orang saja yang bisa berada disini, yang lainnya diharapkan meninggalkan ruangan ini ya" suster.

"iya sus makasih" ucap Ari.

"tunggu! Syah gue mau kasih ini ke elo, semoga lo suka dan lo bisa ingat sama gue" ucap Devano memberikan bunga yang sudah ia siapkan untuk Aisyah.

"jadi siapa yang bakal jaga Aisyah disini? " tanya Ari.

"gue" Devano.

"gue" Angga.

"salah satu dong" Ari.

"Angga lo temenin gue disini ya" Aisyah.

Demi apapun ini membuat Devano semakin membenci Angga. Angga telah merubah semua yang ada di pikiran dan hati Aisyah. Dasar lelaki licik.

"syah.. " Devano.

"lo mau kan Angga? " tanya Aisyah.

"iya syah gue bakal jagain lo terus, terlebih lagi dari cowok ini" ucap Angga dengan kata sindiran untuk Devano.

"syah, tapi gue.. " ucapan Devano terpotong oleh Ari

"udah dev, biarin Aisyah tenangin pikiran nya dulu. Gue yakin dia bakal kembali sama lo, percaya sama gue" Ari menepuk pundah Devano. Devano pasrah saat ini, mungkin sekarang belum waktu nya, ia percaya semua akan indah pada waktu nya.

Devano dan Ari meninggalkan ruangan. Angga tersenyum kemenangan saat Aisyah lebih memilih nya daripada Devano. Angga merasa bangga dan jalan yang telah ia rencana kan berhasil satu persatu dengan sangat mulus.

"gue pikir gue bakal gagal" batin Angga.

Ditempat lain, Devano selalu memikirkan hal itu, kejadian di malam itu. Mengapa bisa Aisyah datang tiba-tiba memotong jalan nya, Aisyah gak mungkin sebodoh itu, ia tau bagaimana Aisyah sebenarnya. Ini tidak masuk akal menurut Devano, dia harus menyelidiki, tapi apa yang harus ia temukan.

"ah sial!!! "

"kenapa gue gak maafin Aisyah gitu aja, coba kalo gue maafin dia, pasti baik-baik aja sekarang. Lo emang bodoh dev bodoh, lo lebih mentingin ego lo sendiri dan di saat kayak gini lo baru menyesal. Brengsek!! " teriak Devano dalam hati.

"dev, lo ga usah pikirin itu, gue bakal bantu lo. Asal lo gak akan mainin Aisyah" ucap Ari, ia tau bahwa teman nya saat ini sedang terpukul.

"makasih ya ri, gue janji. Gue pikir gue dulu gak suka sama Aisyah, jadi gue gak perduliin dia saat dia udah berusaha minta maaf sama gue. Malah saat itu gue berinisiatif buat jauhin Aisyah dan gue malah cari cewek baru di luar sana. Tapi lama kelamaan gue mikir, ternyata cuma Aisyah yang bisa bikin gue jdi gila" jawab Devano.

"ya elah alay bet dah lo sekarang, sumpah, gak bohong gue haha" Ari mentertawakan Devano, seperti nya Devano sedang kemasukan roh halus sekarang. Pikir nya

" lo apaan sih, gue serius" Devano.

"iya iya serius" Ari terus mentertawakan Devano.

***

"Angga" Aisyah.

"iya? " Angga.

"gue mau tanya sesuatu sama lo. Boleh? "

"boleh lah, apaan emang? "

"apa bener kita pacaran? Lo gak mainin gue kan? " tanya Aisyah.

"iya syah, kita pacaran. Lo ga percaya? " Angga memegang tangan Aisyah.

"ternyata Angga orang nya lembut, perhatian, dan romantis" ucap Aisyah dalam hati.

"apa buktinya?" Aisyah.

" lo perlu bukti?"

"iyaa, gue perlu bukti"

Angga berpikir sejenak, bukti apa yang akan ia kasih ke Aisyah.

"gue bakal buktiin dari hari ini, besok dan seterusnya. Gue bakal buktiin kalo gue emang pacar lo dengan sikap dan apapun cara nya gue bakal buktiin supaya lo percaya sama gue"

"ah elah bacot amat dah gue, percaya gak ya dia? " batin Angga.

"hmm oke. Makasih ya lo udah baik sama gue"

"what? Demi apa? Dia percaya sama gue? Ya ampun gue gak yakin" teriak Angga dalam hati.

Aisyah sangat mudah di luluhkan hati nya dengan kebaikan, Tetapi ia sangat sulit untuk memaafkan seseorang yang telah berbuat jahat kepada nya.

Aduh ketemu lagi deh sama Angga.
Ada yang mengganjal gak dari cerita ini? Kalo yang fokus baca nya pasti tau kok apa. Yang tau komen yaa..

Maafin Angga ya semua, ini bukan salah Angga kok whaha ini salah yang nulis.

Next part nya pengen yang gimana nih? Komen aja gakpapa kok.

Jangan lupa vote dan komen nya. Aku tunggu yaaa 😚

Follow juga wattpad dan instagram aku @regynfortunaa

See you.

BISAKAH? ( REVISI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang