Hari ini Selasa, berarti Lisa pulangnya bareng Jaehyun. Kalau Selasa berarti Jaehyun bakal bayarin Lisa makan malam, tempatnya bebas pilih. Memang pulang dengan Jaehyun paling merdeka. Sudah naik mobil, tak perlu mikir ongkos, dan perut lapar.
"Halo, sayang." Sapa Lisa sambil melambaikan tangan ke Jaehyun. Cowok itu tidak sendiri, tetapi bareng Younghoon. "Eh, sayangku nambah. Mau balik juga, Beb?" Tanya Lisa ke Younghoon.
"Iya, sekalian nebeng sama Jaehyun juga." Aku Younghoon sambil membuka pintu belakang. Lisa nyelonong masuk, Younghoon diam.
"Makasih lho." Lisa berkata sambil cekikikan. Lucu banget muka kagetnya Younghoon.
"Dasar lo ya." Kesalnya Younghoon tuh cuma sampai situ. Dia ini paling anti memaki, beda sama Jungkook yang SPO+caci maki.
Jaehyun masuk ke dalam mobil sambil menggeleng melihat tingkah Lisa. "Omong-omong, Hoon, inget yang tempat makan di deket stasiun itu gak? Yang jualan bebek goreng itu! Sekarang udah gak ada masa!"
Younghoon yang baru selesai masang sabuk pengaman menoleh. "Pindah dia. Ke deket lampu merah aprilmaret."
Lisa mengangguk, setelahnya mendekat ke arah Jaehyun di antara sela bangku. "Tuan Muda, sudah hapal kode saya bukan?"
Jaehyun menoleh, menampilkan lesung pipi. "Tentu, Nona."
"Cut it off. Cringe." Sahut Younghoon, Lisa malah tertawa.
Lisa mengusap tengkuknya. "Anyway, did you find the one?"
Jaehyun dan Younghoon saling melirik sebelum menjawab. "Belum." Jawab mereka kompak.
"Gak usah buru-buru, Lis." Jaehyun menasihati.
Lisa menghela napas, menyandarkan bahunya ke sandaran sofa. "I've been waiting for four years. It just, you know I want to met them."
"Mama sama papa ketemu gak lama setelah inisialnya muncul, tapi gue? Empat tahun, gue nunggu. Gak juga ketemu." Lanjut Lisa, nadanya sedih. "Kalian yang paling tau, bahkan sebelum inisial di tubuh gue muncul, gue selalu pengen ketemu."
"Terus kalau ketemu mau apa?" Tembak Younghoon.
Lisa diam, tak langsung menjawab. Jaehyun berdeham karena suasananya tak enak. "Mungkin dia ada di sekitar lo, tapi emang lo gak sadar aja." Ujar Jaehyun menyemangati.
"Kalau ketemu lo mau apa?" Ulang Younghoon, menekan Lisa. Kali ini lelaki itu menoleh. "Nikah? Are you ready?"
Mulut Lisa terbuka, raut wajahnya terlihat tak enak. "Gak harus nikah. Gue pengen ketemu, gue pengen tau soal dia! Lo gak akan paham, Hoon."
Younghoon menghela, "Lo yang gak mau orang lain punya pendapat beda. Lo terlalu mengharuskan ketemu secara cepat, bukannya malah mencoba memahami keadaan. Gimana kalau ternyata your the one belum siap ketemu?"
"Oh." Balas Lisa, datar. "Sorry for being annoying and desperate."
Jaehyun memilih menyalakan lagu melalui radio. "It suddenly cold."
Di antara teman-temannya, memang cuma Younghoon yang paling keras ke Lisa. Cowok ini gak segan-segan marah dan ngomel kalau Lisa kelewatan sementara yang lain malah memaklumi. Dari awal kenal, Younghoon sudah seperti ini.
Sampai tempat makan, masih saling berdiam diri. Younghoon dan Jaehyun satu kompleks, jadi akan bareng sampai rumah. Jaehyun menggaruk kupingnya, rasanya mencekik jadi dia pamit ke kamar mandi.
"Still mad?" Tanya Younghoon, lagi misahin kulit dan daging bebek.
Lisa tak menjawab, memilih makan timun. Younghoon memindahkan kulit yang tadi dipisahkan ke piring gadis di depannya. Sudah jelas ekspresinya masih tak enak sampai kulit bebek di atas piring, Lisa hanya menatap Younghoon datar. "I hate you."
"I know." Balas Younghoon santai.
Lisa memakan kulit yang diberikan, tanda berbaikan. Saat Jaehyun kembali, Lisa sudah meledek Younghoon. Syukurlah.
"Abis ini mau terang bulan gak?" Tawaran Jaehyun dibalas dengan jempol.
"Makannya di rumah gue aja." Bukan tawaran, tetapi perintah karena lebih dekat ke rumah Lisa, dan agar ke dua lelaki ini tak bulak-balik.
"Bang Chanyeol sama Lucas di rumah gak?" Tanya Jaehyun, anak ini memang dekat dengan dua saudaranya. Biasa main basket bareng.
"Paling adanya si Lucas. Aa lagi ke mana yak? Bali kalo gak salah." Ujar Lisa mengingat. Chanyeol suka tiba-tiba izin keluar kota di grup keluarga.
"Nitip pie, ah." Kata Jaehyun sambil mengeluarkan ponsel.
"Jungkook mau ke rumah ternyata." Lapor Lisa setelah membaca pesan dari Jungkook. "Mo ngasih oleh-oleh dari Pak Jenderal."
Ayah Jungkook baru kembali dari tugas luar kota, bawa kripik singkong pedes berkotak-kotak. "Suruh dia yang beli martabak dah. Sekalian jalan." Kata Younghoon pada Lisa, kebetulan lagi menelfon Jungkook.
"Kata Jungkook: sialan, gue udah kaya tukang ojol." Lisa meneruskan ucapan Jungkook pada Younghoon sambil terkikik.
"Ya emang." Sahut Jaehyun setuju.
Akhirnya pada ke rumah Lisa, ujung-ujungnya nonton bola. Kebetulan lagi dua klub kesukaan mereka. "Pen liburan." Kata Lisa tiba-tiba saat melihat foto di galeri ponsel.
"Yuk, ke mana ya enaknya?" Jaehyun mah ke mana juga iya saja. Debit card lima, terisi full.
"Ke vila lo aja Hoon." Kata Jungkook sambil menggigit martabak. "Sekalian pen main salju lagi gue."
"Iya! Mau main ski!" Seru Lisa, kebetulan habis melihat foto liburan ke vila Younghoon tahun sebelumnya.
"Atur dah." Balas Younghoon, anaknya hayu saja.
lalalalisa_m
menuju liburan selanjutnya! aku kangen main ski!
di balik foto:
younghoo: "jae, kupluk lo ganggu."
jaehyun: "rapetan, nyoh."
jungkook: "bentar, laporan ke jenderal dulu."jihyooooooow enaknya madu tiga
ujuyuhuy edeh paleng manteb suami tiga, tambah dua jadi drupadi lu
bbaamm lisa dan tiga sugar dedi
dokyeomm mang paling manteb
lucassoo main gila ini orang
chanyeolll lanjutkan!
yugyeomi gue lihat-lihat makin banyak gaya lu jeonkook
jeonkook lah susah jadi anak jenderal mah yugyeomiMantab
Aku senang
Yang jago edit bisa lah bikinin mereka berempat muehehe
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah tentang nama
FanfictionMenemukan jodoh harusnya mudah sebab inisial nama pada tubuhmu akan bersinar ketika jodoh berada di sekitarmu. Hanya saja, untuk seseorang seperti Lalisa yang memiliki inisial di bagian leher, hal mudah itu menjadi luar biasa sulit.