15 • come

3K 704 64
                                    

Younghoon menghampiri Jihyo ketika kelasnya sudah selesai. Gadis itu bersama Yuju, namun tak ada Lisa di sana. "Kalian liat Lisa gak?"

Jihyo dan Yuju saling pandang, bertukar kata lewat mata. "Ng, dia gak masuk. Tadi nyokapnya nelfon gue bilang Lisa dirawat." Jawab Jihyo.

Yuju kemudian menambahkan, "gak parah kok. Cuma demam."

Jihyo bisa melihat kekalutan di mata Younghoon. Kaget, jelas. Lebih dari itu ad ras bersalah di mata itu. Jihyo menggaruk kepalanya kemudian mendongak. "Lisa bukan orang yang nyimpen dendam. Kalau ada yang bikin dia kecewa atau marah, tunggu aja sebentar sampai dia tenang." Jihyi nyengir, "Lo yang paling ngerti kalo dia lagi ngambek gimana 'kan? Jadi, kalo saat ini lo bingung harus gimana, jawabannya pasti lo udah tau."

Yuju kehilangan arah pembicaraan. Tadi mereka hanya membicarakan Lisa yang dirawat, kok jadi membahas soal ini? Apa tadi Yuju tidak sadar dan mereka membicarakan hal lain? Perasaan tidak deh. Sejak tadi mereka hanya membicarakan Lisa yang dirawat 'kan? Wajah bingung Yuju kelihatan sekali, membuat Dokyeom yang menghampiri menutup mulutnya. "Bisa keisep dah isi kantin ama mulut lu." Candaan yang membuat Yuju menepis tangan lelaki itu.

Gadis berponi itu mendesis, galak. "Sembarangan! Sini lo yang gue isep dulu."

Bambam yang berada di belakang Dokyeom langsung ketawa. "Cie, masih siang udah main isep aja."

Younghoon menoleh, posisinya masih berdiri dan menatap Bambam yang langsung memberi tanda V. "Hoon, kemarin kayanya gue ngomong hal yang gak seharusnya. Maaf ya." Ujar Bambam serius.

Helaan napas terdengar dari mulut Younghoon. Ia kemudian menggeleng dan tersenyum kecil. "Gak masalah kok. Emang harusnya gue jujur dari awal. Mungkin harusnya gue bilang makasih karena kadang mulut ember lo berguna."

Tiga orang yang mendengar, meski bingung namun tertawa sebab celetukan Younghoon. "Emang! Mulut lu tuh ya, Bam." Kata Yuju sambil menggeleng.

"Gue duluan deh, abis ini ada kelas." Pamit Younghoon dan empat orang di sana mengangguk.

Dokyeom menoleh pada Bambam. "Jadi, mulut ember lo melakukan apa sekarang?"

Bambam langsung membuat gerakan menjahit mulutnya. Jihyo menaruh dagunya di tangan sambil tersenyum, sinis membuat Bambam bergidik ngeri. "Jadiin pelajaran, ya Bambam."

Selesai kelas, Younghoon minta untuk bertemu dengan Jaehyun dan Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai kelas, Younghoon minta untuk bertemu dengan Jaehyun dan Jungkook. Ketiganya bertemu di kafe dekat stasiun. Younghoon menyesap kopinya pelan sambil menunggu Jaehyun dan Jungkook. Tak lama keduanya datang, bersamaan dengan kendaraan yang berbeda.

Jungkook langsung melangkah ke kasir untuk memesan sementara Jaehyun duduk menghampiri Younghoon. "Hah, ngeliat muka lo aja gue udah paham masalahnya." Helaan napas Jaehyun terdengar lelah.

Jungkook datang sambil membawa piring berisi roti dan croissant. "Laper banget gue. Btw, si bocil kaga ada suaranya tumbenan?" Tanya Jungkook sambil mengunyah roti isi sosis.

Younghoon menghela napas. Jaehyun yang mendengar langsung meledek. "Berat amat ini idup kayanya."

Mendengar itu membuat Younghoon mengusap wajahnya, frustasi. Jungkook belum yang tak paham situasi masih makan dengan santai. "Lisa sakit, demam katanya." Ujar Younghoon, menutup setengah wajahny dengan kedua tangan. "Sekarang masih dirawat."

"Lah, gue kira orang bego gak bisa kena demam." Jaehyun langsung mengetuk kepala Jungkook dengan kepalan tangan. Korban mendecih, tidak sakit cuma sebal karena diperlakukan seperti anak kecil. "Terus kok dia bisa sakit? Terakhir kali dia demam pas lagi stres ujian masuk kuliah. Kalau cuma keujanan dia gak bakal sakit. Jadi, apa yang gak gue tahu?" Tembak Jungkook sambil membersihkan tangannya dengan tisu.

Jaehyun menatap Younghoon, memberi kode untuk menjelaskan. "Gue pasangan inisial Lisa."

Ada jeda selama beberapa saat hingga Jungkook berdiri dan menonjok wajah Younghoon kencang. Suaranya membuat teriakan pelanggan dan pelayan menghampiri mereka. Jungkook melirik ke arah pelayan tersebut dengan mata membunuh. "Tenang, saya cuma emosi. Dia teman saya makanya wajib saya pukul kalo kelewat tolol."

Pelayan yang tak paham melirik ke arah Jaehyun. Lelaki Jung itu menghela dan menarik Jungkook duduk. "Maaf Mas, tapi gak akan berantem kok. Paling mukulin satu pihak aja. Maaf kalau bikin keributan."

Tahu bahwa tak akan ada penjelasan lebih lanjut, pelayan itu pergi namun masih mengawasi. Jaehyun menatap Younghoon yang menyeka mulutnya. Darah mengalir dari ujung bibirnya dan pipinya kini berwarna biru. Mata Jungkook melirik pada Jaehyun yang kelewat tenang. "Lo udah tau, Jae?"

Mendengar pertanyaan yang tiba-tiba membuka Jaehyun terlonjak kaget. Lelaki itu mengangguk sebagai jawaban. Kali ini tulang kering Jaehyun yang jadi sasaran. "Brengsek lo berdua." Maki Jungkook sebab kedua temannya ini menyembunyikan hal yang begitu penting.

"Gue tahu." Kata Younghoon penuh rasa bersalah. "Tapi, Kook, gue gak mau Lisa terbebani sama masalah inisial ini. Gue pengen dia jatuh cinta bukan karena inisial. Bahkan kalau emang dia jatuh cinta sama orang lain, gue gak masalah ngelepasin dia."

Jungkook langsung menutup matanya, kesal mendengar alasan Younghoon. "Aduh, Younghoon. Goblok banget sih lu. Asli. Belajar sejarah Negara doang lo bisanya, anjing."

Younghoon menunduk, Jaehyun diam, dan Jungkook menarik bangku agar mendekat ke meja. "Eh, tolol. Lo tuh yang paling tau soal Lisa yang nyari pasangan inisial 'kan? Bukan cuma soal jatuh cinta doang. Lisa pengen ketemu dan seenggaknya kalo emang gak saling jatuh cinta, dia tau siapa pasangannya."

Jungkook menghela napas. "Emang pemikiran gue sama lo beda, Hoon. Gue tau menurut lo ini yang terbaik buat Lisa, tapi di sisi lain lo tuh ngancurin harapan dia. Kalo lo emang berpikir tentang kebaikan Lisa dan biar dia tahu rasa jatuh cinta, lo harusnya jelasin ke dia. Harusnya lo dari awal kasih tau, jujur ke dia. Lo kasih tau soal inisial lo dan bilang ke Lisa kalau lo gak memaksa dia untuk tinggal. Anjinglah."

Makian Jungkook keluar tanpa jeda, membuat pelayan yang membawa pesanannya mundur. Jaehyun menatap pelayan itu, memberi tanda tak masalah untuk menaruh minuman di meja. Dengan cepat pelayan menaruh pesanan mereka dan kembali ke tempatnya secepat yang ia bisa.

Jungkook menarik gelasnya dan meminumnya dengan cepat. Untung dia memesan minuman dingin. Setelah minum Jungkook kembali menatap Younghoon. "E, tolol, sekarang lo maunya apa? Maunya gimana?"

"Gue bakal nunggu sampai Lisa sehat dan bakal ngomong lagi ke dia." Balas Younghoon. Lelaki itu tak bisa melawan ucapan Jungkook karena semuanya benar. Harusnya memang sejak awal ia jujur. Ketakutan dan egonya membuat semua menjadi berantakan. Alasan yang membuat dirinya membiarkan Lisa merasakan emosi tanpa ikatan inisial malah menyakiti gadis itu.

Jaehyun menatap dua temannya bergantian dan menghela napas. Semua jadi berantakan, seperti yang ia prediksi sejak tahu Younghoon memilih merahasiakan tentang pasangan inisial.

😭😭-amel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😭😭
-amel

kisah tentang namaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang