"Bisa-bisanya gue yang nyari, malah elo Ju yang dapet." Sebal Lisa saat akhirnya duduk di restoran cepat saji. Akhirnya mereka duduk bareng sama gerombolan Dokyeom. Ini restoran cepat saji berasa disewa.
Yuju malah diam, masih tidak menyangka. Dia dari tadi memalingkan wajah dari Dokyeom. Asli, canggung banget. Yuju kenal Dokyeom sudah dari sekolah dasar, tetapi tanda di lengannya baru menyadari keberadaan Dokyeom saat berumu sembilan belas. Coba, gimana Yuju bisa santai?
Bambam yang duduk di samping Lisa langsung menjepit mulut teman main layangannya itu. "Diem dulu apa, ini mulut komentar mulu. Itu liat temen lo syok anjir. Komentarnya nanti dulu."
"Suka bener si Bambam kalo lagi begini." Sahut Yugyeom.
Jaehyun, Jungkook, dan Younghoon datang dengan dua nampan di tangan masing-masing. Lisa melirik tiga cowok itu, asli temannya ganteng banget. Auranya beda-beda lagi. Lisa menghela dan akhirnya memeluk Yuju. "Selamat ya, Sayangku. Kamu jangan stres gini. Makan aja, yuk.''
Chris mengangguk sambil menepuk punggung Dokyeom. "Iya, Juy, jangan sedih. Dokyeom bertanggung jawab kok orangnya."
Yuju cuma menghela napas. "Gue gak paham aja. Padahal gue sama Dokyeom kenalnya udah lama, kenapa tandanya baru bersaksi sekarang? Aneh banget gak, sih?"
Tatapan mata Yuju jatuh ke Jaehyun, sebab anak ini yang paling logis. Mau tak mau yang lain ikut menatap Jaehyun. "Kalau gak salah gue pernah dengar, ada beberapa kasus di mana nama yang tertulis gak bereaksi. Faktornya bisa jadi karena emosi antara dua orang atau ada kesalahan."
Kelopak mata Lisa terbuka makin lebar. "Kesalahan gimana?"
"Salah mendeteksi atau salah reaksi tubuh. Secara ilmiah, emosi dalam diri kita mempengaruhi reaksi tubuh yang kemudian mempengaruhi reaksi dari inisial nama tersebut." Younghoon melanjutkan. Dia menatap Lisa, kemudian Yuju. "Bisa jadi selama ini inisial Yuju dan Dokyeom gak bereaksi karena kalian gak punya ikatan emosi. Bisa jadi karena kalian belum berniat saling mencari."
"Nah, berarti saat ini ada emosi dong di antara kalian?" Tembak Jihyo.
Dokyeom dan Yuju cuma saling lirik kemudian melengos. Setelahnya mereka diledek habis-habisan. Tinggal Lisa yang cuma diam sambil tersenyum kecil. Berarti saat ini cuma dia yang sibuk mencari? Rasanya menyebalkan.
Setelah makan siang bareng, mereka memilih pisah. Dokyeom mengantar Yuju pulang, kemungkinan juga mereka membahas beberapa hal. Chris dan Jihyo sepakat menonton film horor yang keluar hari ini. Sementara Yugyeom dan Bambam pamit mau main futsal.
Jungkook berdiri di samping Lisa, menemani gadis itu memilih komik. Kebetulan hobi mereka sama, baca komik dan nonton anime. "Jeon, gue beli Haikyuu, lo beli My Hero Academia ya?" Tawar Lisa sambil memberikan komik pada Jungkook. Kebiasaan Lisa memang memanggil lelaki jangkung ini dengan nama keluarganya.
"Ambil dua-duanya aja. Early birthday gift dari gue." Kata Jungkook sambil mengembalikan komik ke tangan Lisa.
Mata Lisa langsung bersinar, sennag. "Huih, Jeon. Terharu gue! Sini pelukkk!" Lisa sudah melebarkan tangan, Jungkook menahan kepala gadis itu agar tak mendekat. "Gak usah malu, sini ni-chan peluk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah tentang nama
FanfictionMenemukan jodoh harusnya mudah sebab inisial nama pada tubuhmu akan bersinar ketika jodoh berada di sekitarmu. Hanya saja, untuk seseorang seperti Lalisa yang memiliki inisial di bagian leher, hal mudah itu menjadi luar biasa sulit.