4 • ada aja

3.8K 824 73
                                    

Mentang-mentang Lisa sahabatan bareng tiga lelaki tampan, ada saja julitan menyebalkan yang sampai ke telinga. Dibilang sudah biasa, ya enggak juga. Toh, sesering apapun kalau kabar miringnya gak enak tetep bikin sakit hati.

Pernah, saking jengkelnya Lisa nangis dan marah-marah ke tiga temannya itu. Mereka kelas dua SMA saat itu dan Lisa dituding sebagai perusak hubungan orang. Waktu itu Jungkook pacaran sama kakak kelas dan mereka putus. Kebetulan saja momen putusnya dekat ulang tahun Lisa, makanya dia dianggap pelakor.

"Gue gak pernah ya komentar soal hubungan kalian. Gak pernah juga jadi temen yang posesif. Kok bisa-bisanya semua mantan lo pada nyalahinnya gue?" Kesal Lisa. Hari itu mereka berkumpul di rumah Lisa, tiga cowok itu diam.

"Mending kalo sekali. Ini tiap lo pada putus atau ganti gebetan yang disalahin gue! Emang gue apa yang minta temenan sama lo pada? Udahlah gak usah temenan lagi aja kita!" Tambah Lisa. Emosinya sudah naik dan ia kesal bukan main. Saking kesalnya, air mata gadis itu turun. "Gue gak pernah minta temenan sama kalian, kenapa pas kita temenan malah gue yang diserang gini?"

Younghoon yang pertama maju dan menepuk puncak kepala Lisa. "Gue gak bakal minta maaf karena gue mah gak punya gebetan apalagi pacar." Perkataan Younghoon dibalas dengan jenggutan di kepala.

"Ya, monyet! Fans lo paling barbar!" Jerit Lisa kesal.

Jaehyun menatap ke arah Lisa, ngeri. Jungkook diam di tempat. Dia tahu, apapun yang dilakukan akan salah saat ini. "Hueee gue kesel! Dasar cowok ganteng fans barbar!" Rambut Younghoon masih dijambak.

Setelah surut emosinya, Younghoon melepaskan tangan Lisa dari kepalanya. "Sini, duduk." Dengan tenang Younghoon mengajak Lisa duduk.

Jaehyun memberikan tisu dan Jungkook memberikan gelas. "Maaf ya, karena terlalu ganteng." Kalau orang lain yang ngomong, Lisa pasti akan melemparkan sandal ke wajahnya. Akan tetapi, ini Jung Jaehyun. "Maaf juga karena pacaran berkali-kali." Sekali lagi, ini Jung Jaehyun.

Sekarang giliran Jungkook. "Gue gak pernah niat deketin cewek, sumpah. Lo 'kan tau gue gak demen dipegang-pegang. Tapi, ya kalo mereka baper bukan salah gue." Kalau ini memang sudah dari sananya bangsat.

"Lis, pacar gampang dicari. Tapi kalau temen yang nyaman susah dicari." Kata Jungkook, memperbaiki citranya. "Lo temen gue, jadi maaf karena gue nyakitin lo tanpa ada niat untuk itu."

Jaehyun mengangguk. "Besok-besok kalau gue pacaran, gue bakal kenalin, dan kasih pengertian."

"Dah jadi guru lo?" Ejek Jungkook membuat Lisa terkekeh pelan.

"Cie, dah gak ngambek." Ejekannya Jungkook pindah ke Lisa sekarang.

Lisa menghela. "Maaf juga gue marah-marah. Tapi serius, gue capek diomongin ini-itu sama fans kalian. Dituduh macem-macem juga. Gue gak masalah kalian pacaran, tapi tolonglah kalau putus jangan libatin gue. Kalian pacaran aja gue gak ngurus, kenapa pas putus malah jadi masalah gue?"

Jaehyun langsung memeluk Lisa. "Maaf ya." Ucapnya tulus.

Lisa kembali menangis. Kalau dipikir, dulu dia drama banget. Sekarang sih, malah sengaja manggil mereka bertiga Sayang. Bodo amat deh mau dikatain ini-itu. Toh, mereka gak tahu gimana hubungan Lisa sama tiga cowok tampan ini. Buat Lisa sih, mereka lebih dari sekedar cowok tampan.

Jaehyun ini paling rajin ibadah dan mengingatkan untuk ibadah. Berkat Jaehyun, tiap Minggu Lisa, Jaehyun, dan Younghoon jadi rajin ikut ibadah. Tapi ya, namanya juga manusia pasti ada saja kurangnya. Jaehyun memang rajin ibadah, sama rajinnya mengucap janji manis ke tiap perempuan yang mendekat. Cuma menebar janji, ditepati untuk kemudian ditinggalkan. Jeleknya Jaehyun itu mudah bosan, makanya hubungan percintaannya tak pernah awet.

Kalau Jungkook ini apa ya bagusnya? Tiap kepikiran Jungkook dia ingat tentang mulutnya yang tak bisa dikontrol. Rumus ujaran Jungkook tiap hari adalah SPO+caci maki. Oh, tapi kalau di depan orang dewasa dia pintar cari muka. Ini nih yang bikin guru mereka suka sama Jungkook. Mulutnya gampang memuji dan memaki, sepaket memang tinggal pilih penggunaannya saja. Meski begitu, Jungkook dan mulut kotornya ini pekerja keras. Jungkook yang mulai bisnis duluan dan selalu mendorong temannya untuk berbisnis, bahkan tak segan menyokong dana. Asal balik modal, sih.

Kalau Younghoon. Gimana ya, jelasinnya. Younghoon buat Lisa tuh abu-abu. Tegas, galak, namun juga perhatian dengan caranya sendiri. Younghoon tak punya saudara dan orangtuanya sibuk luar biasa. Baru akhir-akhir ini saja orangtuanya sering di rumah. Mungkin karena anak semata wayang, sifat Younghoon jadi keras. Bukan cuma ke orang lain, tetapi juga ke diri sendiri. Orang yang paling sering kena omelan tentu saja Lisa. Mulai dari cara makan sampai pilihan kampus. Berkat Younghoon juga sih, Lisa memilih jurusan Sastra Indonesia. Kerasnya Younghoon ke Lisa jadi cambuk agar perempuan ini bisa mencari jalan keluar sendiri. Karena omelan Younghoon juga, Lisa jadi lebih banyak pertimbangan untuk melakukan sesuatu.

Tiap-tiap dari mereka punya kekurangan dan kelebihan masing-masing yang tentu saja gak mungkin Lisa bandingkan. Akan tetapi, bagi orang lain, kelemahan tiga orang ini adalah Lisa! Coba saja kalau lagi ada urusan penting, tetapi Lisa ada masalah pasti langsung menghampiri Lisa dan membantu tanpa banyak komentar.

 Akan tetapi, bagi orang lain, kelemahan tiga orang ini adalah Lisa! Coba saja kalau lagi ada urusan penting, tetapi Lisa ada masalah pasti langsung menghampiri Lisa dan membantu tanpa banyak komentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ni kilas balik ya
Met hari menggo
-amel

kisah tentang namaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang