Malam ini Lisa duduk di ruang tengah, menghabiskan waktu bersama keluarga. Di televisi menampilkan pertandingan sepak bola antar klub daerah. Ia dan Tifanny duduk di atas sofa, sementara para lelaki di atas karpet. Padahal cuma bertiga, tetapi suaranya sampai luar rumah. Suara Chanyeol dan Lucas bersahutan, berisik banget.
"Ah! Ah! Dikit lagi!"
"OPER ITU OPER!"
"Ah!!! HAMPIR! BUKANNYA DIOPER!"
Lisa menghela, memeluk bantalnya erat. Suara ketukan pintu terdengar, membuat Tifanny berdiri. Tak lama, ia kembali bersama Jaehyun yang membawa martabak. "Malem. Seru amat ini." Jaehyun langsung memilih duduk di samping Chanyeol sambil membuka kardus martabak.
"Widih, mantab." Puji Lucas langsung mencomot satu martabak telur. "Memang Abang Jaehyun paling mantab. Jadi kakak gue ajalah. Ini punya kakak dua gak ada yang pengertian."
Langsung dipukul pakai bantal dari dua sisi, belakang oleh Lisa dan samping oleh Chanyeol. "Kamu yang gak tau diri." Sahut Chanyeol dan Lisa bersamaan.
Jaehyun tertawa, ia menyodorkan martabak cokelat-keju pada Lisa. "Makasih." Ucapnya saat meraih sepotong martabak.
Satu jam kemudian, pertandingan selesai. Jaehyun mendongak, menatap Lisa yang sejak tadi hanya diam. "Pengen yang dingin dah. Jajan yuk." Ajak Jaehyun sambil berdiri. "Om, Tante, Lisanya dipinjem yak."
"Abang, nitip yang dingin-dingin." Ujar Lucas yang langsung dijawab dengan jempol Jaehyun.
Sementara Jaehyun sibuk mencatat pesanan orang rumah, Lisa beranjak ke kamar untuk mengganti celana dan memakai jaket. Tak lama Lisa menyusul keluar. Jaehyun sudah duduk manis di bangku depan. Lisa mendekat dan keduanya berjalan beriringan.
Angin cukup kencang, membuat rambut Lisa bergerak. "Dah lama gak jalan kaki." Ucapan Jaehyun mungkin terdengar sombong, tetapi kenyataannya begitu.
"Makanya ke kampus naik transportasi umum." Balas Lisa sambil terkekeh pelan. "E, tapi lo yang gak suka keramaian mana bisa."
Iya, Jaehyun gak suka tempat ramai. Lebih spesifik dia tak suka ditempat ramai yang tidak higienis. Ini alasan Jaehyun ogah naik transportasi umum yang tidak jelas kapan terakhir dibersihkan. Kalau mobil pribadinya tiap tiga hari sekali pasti dicuci bahkan disemprot dengan cairan khusus. Sampai sekarang, Jaehyun paling benci kalau berbagi minuman atau makanan dari alat makan yang sama. Alasan lain yang membuat Jaehyun membawa alat makan pribadi.
"Lo lagi kenapa, Lis?" Tanya Jaehyun akhirnya. Sejak tadi Jaehyun tahu ada yang tak beres dengan sahabatnya. "Kepikiran soal kemarin?"
Ada jeda sejenak sebelum Lisa menggeleng. "Bukan. Ini soal lain." Jeda lagi dan Lisa menoleh. "Jae, suka sama orang gimana sih? Apa yang lo rasain?"
Jaehyun menaruh jarinya di dagu, berpikir. "Hm, gimana ya? Kalo gue sih ngerasa nyaman tapi gak nyaman. Gue suka dia di deket gue, tapi jantung gue gak bisa diajak kompromi. Terus jadi salting."
"Terus secara ga sadar jadi mikirin dia mulu." Tambah Jaehyun sambil membuka pintu aprilmaret. "Lo nyari yang dipengen aja, gue mau ambil pesenan orang rumah."
Lisa mengangguk dan keduanya berpisah. Kepalanya penuh dengan sikapnya pada Younghoon beberapa waktu belakangan. Lisa nyaman tentu saja, tetapi jantungnya tak mau berkompromi seperti kata Jaehyun. Bahkan dia jadi salah tingkah kalau ada Younghoon. Dan Lisa jadi sering memikirkan Younghoon. Tunggu, ini artinya Lisa suka sama Younghoon?
Gadis itu menggeleng dan langsung mengambil makanan yang ada di depan mata. Lisa tak mau mengakui kalau ia menyukai Younghoon. "Muka lo kok merah?" Heran Jaehyun saat mendekati Lisa.
Gadis itu hanya mengipasi wajahnya. "Gerah."
Alis Jaehyun naik, tetapi tak berkomentar. "Mau es krim gak?"
"Mau yang biskuit." Jawab Lisa.
Di perjalanan pulang, Jaehyun melirik Lisa yang bertingkah aneh. Sejak tadi terus mengipasi wajah padahal anginnya kencang. "Lo suka sama orang ya?" Tembak Jaehyun langsung.
Instingnya Jaehyun kalau soal ini tuh cepat banget. Saat menoleh, wajah hingga leher Lisa memerah. "Hah? Enggak!" Jawaban itu langsung diucapkan dan ditutup dengan langkahnya yang semakin cepat menuju rumah. Lisa menghindar.
"Dih, padahal jelas banget." Kata Jaehyun sambil melanjutkan langkahnya.
Ya sudah jelas ini kapalnya semoga tidak kecewa ya
Kecewa jg gapapa sih wkwk kan perasaan kalian tp tetep aku yg nulis MUEHEHEHEHEHE
*jemawa*
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah tentang nama
FanfictionMenemukan jodoh harusnya mudah sebab inisial nama pada tubuhmu akan bersinar ketika jodoh berada di sekitarmu. Hanya saja, untuk seseorang seperti Lalisa yang memiliki inisial di bagian leher, hal mudah itu menjadi luar biasa sulit.