Jungkook lagi asik main PS bersama Lucas. Di sofa, Lisa menonton sambil mengunyah rengginang. "Bang, temen gue ada yang ngajak PDKT tuh." Kata Lucas setelah permainan selesai.
Tangannya terulur ke toples rengginang dan mengunyahnya. "Katanya demen ngeliat update story lu."
Jungkook langsung mengibaskan tangannya. "Pas dah gue. Bilang aja gue udah punya cewek."
Lisa tertawa mendengarnya. "Klasik alasan lo." Ia memasukkan potekan rengginang ke mulut Jungkook. "Kenapa gak coba dulu sih?"
"Ya kali gak kenal tapi coba-coba?" Sengit Jungkook. Kali ini ia pindah duduk ke dekat Lisa, mendekati toples rengginang. "Pengen soto dah gue jadinya."
Lucas dengan cepat menaikkan jempolnya sebagai respon. "Ih, cakeup! Itu yang depan SD enak banget Bang. Beli dah, gue nitip."
Lisa langsung menjitak Lucas. "Lu yang beli sono."
"Hih! Jitak-jitak mulu!" Balas Lucas sambil mengusap puncak kepalanya. "Liat aja tar aku ngadu!"
Jungkook yang melihat pertengkaran antara adik-kakak itu hanya bisa menggeleng. Ia kemudian mengeluarkan uang pecahan seratus ribu. "Nih, tolong beliin ya." Katanya, mencoba melerai.
Melihat uang di tangan Jungkook membuat Lucas langsung berdiri. "Siap, kapten!"
"Giliran disuruh pake duit cepet lo jalannya!" Gerutuan Lisa hanya dibalas dengan menutup telinga oleh Lucas.
Jungkook tengah mengubah mode televisi saat ponselnya berdering. Tanpa melihat kontak, ia memberikan ponselnya pada Lisa. "Angkat."
Lisa mendengus, namun tetap melakukannya. "Halo, selamat siang. Ini Lisa, pemilik hapenya lagi di kamar mandi." Sapanya cepat agar yang menghubungi Jungkook tahu siapa dirinya. "Ada apa nih nelfon Jungkook?"
Pemilik ponsel malah membuka toples lain yang berisi biskuit kelapa. Lisa menyenggol, memberi kode agar Jungkook mengambil alih. Namun, namanya Jeon Jungkook kalau sudah memberi ponselnya ke Lisa artinya ia tak ingin menjawab panggilan siapapun. "Oh, oke. Nanti disampaikan. Oke."
Setelah panggilan selesai baru Jungkook mengambil ponselnya. Bahkan ia tak melihat panggilan tadi, malah menonton acara Pria Berlari. Lisa menghela napas, lelah. "Tadi yang nelfon namanya Vidy, katanya lo chat dia. Ada yang penting."
Jungkook mendecih. "Halah. Lagu lama. Paling mau sok-sokan manis. Males ah. Gue mau ganti Lien aja lah."
Setelah itu Jungkook benar-benar membuka aplikasi Lien dan menghapus akun. Lisa yang berada di sampingnya langsung menggelengkan kepala. Sebuah ide muncul. "Jeon, inisial lo muncul di mana?"
Jungkook langsung memperlihatkan inisialnya yang berada di belakang telinga kanan. "EUN? Ih! Kok tulisan lo cakep sih? Sambung gini modelnya. Gemes banget."
"Ya karena guenya juga menggemaskan." Jungkook dan tingkat kepercayaan diri yang membuat Lisa menyentil telinganya. "Sakit ah!"
Lisa mendengus. "Sukurin!" Ia kemudian mengambil ponselnya dan membuka aplikasi istagram. "Gue penasaran deh, kira-kira inisial gue pernah bersinar gak ya?"
Jungkook menoleh. Ia menaruh ponselnya di atas paha. "Gue baru inget deh, Lis." Ucapan Jungkook membuat sahabatnya itu menoleh. "Kayanya pas kelulusan gue pernah liat inisial lo bersinar deh."
Lisa langsung meluruskan duduknya. Posisinya kini menghadap ke Jungkook dengan kerutan di dahi. "Demi apa? Kok lo gak bilang?" Tanpa sadar nadanya meninggi.
"Lupa gue. Tadinya gue mau bilang, tapi gak sempet dan baru inget sekarang." Ungkap Jungkook. Ia menyandarkan punggungnya ke kaki sofa. "Waktu itu pas inisial lo bersinar gue pengen langsung nyamperin, tapi ditahan anak basket yang mau foto-foto. Abis itu kita 'kan kepisah jadi gue lupa. Baru inget sekarang pas lo tanya."
Lisa menghela napas, ikut menyandarkan punggungnya ke kaki sofa. "Hah," helaan napasnya terdengar. "Gue gak tau harus bereaksi gimana? Kaya, lega, tapi kecewa gitu. Lega karena tau kalau pasangan inisial gue ternyata ada di deket gue. Dan kecewa karena belum ketemu."
Jungkook menepuk puncak kepala Lisa beberapa kali. "Chill, ada waktunya kok."
Lisa tahu, ada waktunya ia akan bertemu. Akan tetapi, saat Lisa tahu ia ada didekatnya, namun tak juga bertemu rasanya menyebalkan. Tiba-tiba ucapan Younghoon terngiang. "Jeon, gimana kalau pasangan inisial gue gak pengen ketemu?"
Ketakutan itu nyata. Bagaimana kalau ternyata pasangan inisialnya tak mau bertemu dan sudah memiliki kekasih? Atau bagaimana kalau ternyata ia sudah tahu mengenai dirinya dan merasa Lisa tak cukup baik?
Jungkook langsung menyentil kening Lisa, membuat perempuan itu sadar. "Gak usah mikir macem-macem."
Lisa cuma bisa menghela napas. Keheningan itu dipecahkan oleh Lucas yang membawa plastik. "Soto is coming!"
Sementara Lisa melangkah ke dapur, Jungkook masih meneruskan pendaftaran akun Lien. Fokusnya kini bercabang pada ingatan di masa lalu. Jungkook yakin ada seseorang di dekat Lisa saat itu. Namun Jungkook tak bisa ingat. Siapa orang yang berada di dekat Lisa saat itu? Ah, ingatan!
Gak akan sepanjang small world
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah tentang nama
FanfictionMenemukan jodoh harusnya mudah sebab inisial nama pada tubuhmu akan bersinar ketika jodoh berada di sekitarmu. Hanya saja, untuk seseorang seperti Lalisa yang memiliki inisial di bagian leher, hal mudah itu menjadi luar biasa sulit.