16 • tamu

2.9K 684 19
                                    

Tiga hari setelah dirawat Lisa akhirnya boleh pulang meski harus istirahat di rumah sampai hari Minggu nanti. Gadis itu melangkah menuruni tangga dan menyusuri dapur. Ia lapar, namun Tifanny belum masak. Sekarang saja Tifanny masih ke pasar sekaligus belanja keperluan lainnya. Di atas meja ada bubur yang sengaja Tiffany tinggal untuk Lisa makan.

Gadis itu mengambil mug dan mengisi air, kemudian memakan bubur yang telah dingin. Selesai makan, Lisa membawa mug berisi pudding, dan duduk di ruang tengah. Masih pagi jadi dia bisa menonton kartun di televisi. Tifanny masuk ke rumah sambil berbincang ramah, suara mereka membuat Lisa menoleh.

"Yo." Sapa perempuan itu sambil melambaikan tangannya. "Gak kuliah lo?"

Jungkook membantu Tifanny membawakan tas belanja kemudian menghampiri Lisa dengan salak di tangan. "Gue baru sampe lampu merah, pas ngecek hape ternyata kelasnya cancel."

Lelaki itu dengan santai duduk di samping Lisa sambil makan salak. Satu salak kecil ia berikan pada Lisa. "Asem!" Sungut Lisa dengan wajah mengerut.

Jungkook tertawa, sengaja ia memberikan potongan yang kecil karena sudah pasti asam. Lisa mendengus, menyentil bahu Jungkook kencang. Keduanya fokus ke televisi, hanya pandangan sebab kepala masing-masing sibuk dengan hal berbeda. Tifanny di dapur, sibuk memasak sambil mendengarkan musik. Dapur adalah daerah kekuasaan Tifanny, tak ada yang boleh mengganggu ketika perempuan itu ada di dapur.

Setalah menyelesaikan salaknya, Jungkook menoleh. Lelaki itu menepuk puncak kepala Lisa beberapa kali. "Gak ada yang mau diceritain neh?"

Satu alis Lisa naik kemudian menggeleng. "Gak ada."

Jungkook tertawa. "Ya udah gue deh yang cerita. Mo dengerin gak?"

Posisi Lisa berubah, duduk menghadap Jungkook. "Cerita apa?"

Tangan Jungkook tersilang di belakang kepala sambil nyengir. "Gue abis nonjok Younghoon." Lelaki itu menoleh, tersenyum puas. "Seru 'kan?"

Mata Lisa melotot, kaget. "Lo ngapain? Abis ngapain?"

Jelas sekali Jungkook sedang menantang Lisa dengan ekspresinya. "Nonjok Younghoon. Soalnya nyebelin."

"Gila lo ya?"

Jungkook tertawa. "Iya. Gila gue soalnya abis diboongin. Lo sendiri? Gak gila? Eh, cuma demam ya?"

Lisa mendesis kemudian memukul wajah Jungkook dengan bantal. "Brengsek."

"Younghoon lah yang brengsek. Masa gue? Kapan gue pernah bohong ke lo?" Balas Jungkook, santai.

Lisa menghela napas. "Iya, dia yang salah. Tapi dia punya alasan sendiri."

"Alasan pengecut dan lo tau itu." Jungkook melirik melalui sudut matanya. "Makanya lo sakit."

Lisa diam karena Jungkook benar. Kepalanya sakit, dia tak tahu harus bagaimana. Jangan ditanya soal sakit hati karena itu sudah pasti. Tangan Jungkook kembali menepuk puncak kepala Lisa. "Terus gimana?"

"Ya mana gue tau? Urusan lo berdua. Selesaikan berdua." Jawab Jungkook sambil berjalan ke arah meja makan. Ia kembali dengan salak di tangan.

Lisa diam sampai Jungkook kembali dan memberikan salak pada temannya. "Dia tau gue sakit?"

Dengan salak di mulut, Jungkook menatap Lisa. "Ya, tau. Menurut lo aja?"

Lisa mendengus. "Ya, kirain gak tau. Orangnya gak nongol."

Jungkook ketawa mendengar ucapan Lisa. "Dih, ngambek."

Sesi ledekan masih berlanjut hingga suara Tifanny menginterupsi. "Lisa, Mama nitip air ya. Kalau udah mateng pindahin ke termos." Tatapan Tifanny berpindah ke Jungkook. "Jungkook kalau mau makan lauknya udah jadi tuh. Tante mau ke rumah sebelah dulu ya. Mau bikin cake."

"Anaknya disuruh matiin air, anak orang ditawarin makan." Ujar Lisa tak percaya.

Jungkook sekali lagi tertawa dan meledek perempuan di sampingnya. Sampai suara teko air berbunyi, perempuan itu melangkah dengan malas. Jungkook meraih ponselnya, menghubungi Younghoon. "Lisa udah sehat." Setelah itu ditutup.

Di ujung sana Younghoon tahu bahwa Jungkook sedang memberi kesempatan agar keduanya bertemu. Di sofa yang Jungkook lakukan setelahnya adalah melanjutkan makan salak.

 Di sofa yang Jungkook lakukan setelahnya adalah melanjutkan makan salak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook pecinta salak
-amel

kisah tentang namaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang