19 • dang

3K 609 39
                                    

Lisa memiringkan kepalanya saat melihat Jaehyun dan Jungkook yang bersandar di atas meja. Ketiganya kini berada di kafe fakultas Lisa. "Are you guys okey?"

"No. Definitely no. I'm fucked up." Jungkook menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Lisa mengangguk, ia bisa melihatnya dengan jelas. Sementara itu Jaehyun menghela napas, mengambil gelas Americano dan meminumnya. Tingkat stres Jaehyun pasti tinggi hingga membuatnya mampu minum Americano double shot. "I mess it up."

"Um, okey." Balas Lisa tak yakin. Ia ingin menghibur namun tak tahu caranya. Ia bahkan tak tahu masalah dua temannya.

Lisa menyendok krim di atas frappuccino miliknya, menatap Jaehyun dan Jungkook bergantian. "Kalian kaya abis ketemu sama pasangan inisial yang gak kalian sangka deh."

Jungkook dan Jaehyun langsung bangkit, duduk dengan tegak. "Shut up!"

"Why would I?" Balas Lisa emosi karena dua temannya hanya merengek tanpa penjelasan. "Tebakan gue bener ya makanya lo pada ngegas?"

Jaehyun mendengus. "Udahlah."

"Lah? Mulai aja belom masa diudahin?" Lisa mendelik sebal. "Lagian gak seburuk nemuin pasangan sesama jenis kok."

"Arrrhhhh!" Teriakan Jungkook membuat Lisa berjengkit kaget. Untung kafe lagi sepi, hanya barista yang sedang membersihkan gelas. Untung barista di sini sudah biasa mendengar teriakan atau rengek seperti itu, jadi tak aneh.

Lisa melirik ke arah Jaehyun yang menggeleng. Tangannya terulur, menekan pundak Jungkook. "Saha ieu?"

Jaehyun refleks tertawa karena Lisa memperlakukan Jungkook seperti kesurupan. "Kook, pasangan inisial lo beneran cowok?"

"Aaaarrhhhh!"

Mulut Lisa terbuka, membentuk O. "Lu sih kalau dideketin cewek malah geli sendiri. But it's fine, I'm still your friend. So tell me, is he hot?"

Jungkook bangun memotek roti dan memasukkannya ke mulut Lisa. "Mulut lu tuh ya!"

"Lisa!" Panggilan itu membuat tiga orang di meja menoleh.

Jungkook panik, berdiri sambil menunjuk pria berambut merah. "Aaaahhhhhh!" Kemudian meraih tasnya dan keluar kafe.

Lisa bisa melihat inisial di belakang telinga Jungkook bersinar sama seperti di pergelangan tangan kiri seniornya. "Oh my gosh." Ujar Lisa dan Jaehyun bersamaan.

"Temen lo gak apa-apa?" Tanya Taehyung, si pria berambut merah. Ia duduk di tempat Jungkook. "Tadi pagi juga pas ketemu gue dia teriak gitu."

"Kak sadar gak inisial lo bersinar pas di deket Jungkook?"

Taehyung terdesak padahal belum minum. "HAH? GILA KALI!"

Iya. Lisa dan Jaehyun mengangguk. "Ah, shit." Rutuk Taehyung. Ia kemudian mengeluarkan kertas yang dipegangnya. "Udah. Gue cuma mau kasih ini. Tiket konser acara FH. Buat lo aja lah. Anjing pala gue sakit. Gue pamit dah."

Lisa ikut sakit kepala. "Lo mau dateng?" Jaehyun menunjuk tiket yang diberikan Taehyung.

Lisa melihat tanggal acaranya dan menggeleng. "Gak bisa. Ulang tahun Lucas itu. Bisa ngamuk dia kalau orang rumah malah punya acara sendiri."

Jaehyun meraihnya. "Kalau gitu buat gue ya. Tar gue ajak si Jungkook."

"Silakan aja. Eh, terus lo bener ketemu pasangan inisial?"

Jaehyun tak menjawab, lebih memilih menghabiskan minumannya.

Jaehyun tak menjawab, lebih memilih menghabiskan minumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain sih ke sini? Mending gue di rumah elah." Komentar Jungkook saat Jaehyun membawanya ke lokasi konser.

"Hiburan. Daripada lo stres mikirin Kim Taehyung semester 5 jurusan Hukum." Jaehyun melirik, menggoda Jungkook yang memberengut. "Ini tiketnya juga dari dia."

"Dahlah, ga usah diomongin." Potonf Jungkook dan fokus ke band yang tampil.

Jaehyun masih tertawa sampai seorang perempuan berambut pirang masuk. Gitar di bahu dengan rambut tergerai. Itu perempuan yang ia temui di DCM! Tidak salah lagi karena saat mata mereka bertemu perempuan itu memalingkan wajah dengan sengaja.

Wajah Jaehyun memerah, menahan malu. Sementara di sampingnya Jungkook panik karena melihat si rambut merah mendekat. Mata mereka bertemu dan Jungkook langsung pamit. "Jae, gue mo ke kamar mandi dulu."

Mencoba menghindari kejaran si rambut merah. Tolonglah, Jungkook tak ingin bersembunyi di fakultas orang lain. Tepatnya, ia tak tahu tempat bersembunyi!

 Tepatnya, ia tak tahu tempat bersembunyi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua lagi lah kelar
-amel

kisah tentang namaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang